DuniaFintech.com – Nilai saham penyelenggara komunikasi daring Zoom secara cepat menurun setelah diumumkannya penemuan vaksin COVID-19 oleh salah satu perusahaan farmasi, Pfitzer. Tidak hanya Zoom, layanan digital ternama, seperti Slacks dan Netflix juga mengikuti jejak. Meski demikian, adanya kabar ini menimbulkan harapan yang baik.
Penurunan nilai saham Zoom merupakan salah satu kejadian terbesar melorotnya nilai suatu perusahaan dalam sehari. Hal ini menjadi ironi, lantaran sebulan sebelumnya perputaran modal dan keuangan mereka mampu melewati saham unggulan seperti Exxon Mobil. Meski demikian, nilai keseluruhan saham mereka tetap memberikan nilai yang fantastis dengan kenaikan mencapai 500%.
Di lain tempat, Netflix juga mengalami performa yang menurun di bursa. Layanan digital yang didirikan Reed Hastings turun sekitar 5% dan dianggap sebagai loss kecil untuk perusahaan yang mengalami kenaikan hampir 50% tahun ini.
Baca juga:
- Dapat Cuan dari Acara Virtual, Zoom Luncurkan Fitur OnZoom
- Whatsapp Siap Saingi Zoom dengan Menghadirkan Messenger Rooms
- 5 Cara Mendapatkan Uang Cepat dari Internet Tanpa Modal, Bisa Untung Jutaan Rupiah
- Dampak Kemenangan Joe Biden Terhadap Perekonomian Global
Nilai Saham Zoom Melorot Tanda Akhir Pandemi?
Nilai saham Zoom yang sempat merajai bursa pasar selama kurang lebih 8 bulan telah mengalami penurunan. Selain itu, saham yang terkait dalam kebutuhan pandemi seperti pembuat tisu pemutih dan desinfektan, Clorox juga ikut turun 8%. Diharapkan, dengan adanya aksi pasar seperti ini membuat harapan akan berakhirnya pandemi.
Meski tidak sebegitu besar nilai saham Zoom, Slack juga jatuh dengan persentase 1,5%, walau diikuti dengan menguatnya perluasan pasar. Akan tetapi, menurut CEO Hercules Investments James McDonald, saham Zoom dan Netflix yang menjadi pemenang selama pandemi akan tetap merasakan kesuksesan jangka panjang. Angka saham yang menurun hari ini dianggap hanya sebagai kerugian jangka pendek.
DuniaFintech/Fauzan