27.1 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Mengenal Obligasi Konversi: Cara Kerja hingga Jenis-jenisnya

Obligasi konversi adalah suatu jenis obligasi yang bisa dikonversikan menjadi saham dari perusahaan yang menerbitkan obligasi itu.

Adapun surat ini biasanya mempunyai nilai nominal dan tanggal jatuh tempo. Bagi perusahaan, penerbitan obligasi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan modal untuk melakukan ekspansi bisnis atau mendanai sebuah proyek.

Sementara itu, dalam skala pemerintah, obligasi digunakan untuk menggali potensi pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang lebih besar ketimbang investor pasar modal.

Pengertian Obligasi Konversi

Berbeda dengan obligasi syariah, obligasi yang satu ini juga dikenal dengan istilah Convertible Bond. Diketahui, penggantian dari obligasi ke saham menerapkan rasio penukaran yang sebelumnya telah disepakati. Surat utang konversi sendiri adalah obligasi yang pada umumnya memiliki tingkat kupon rendah.

Hal itu terjadi karena investor dinilai sudah diberi privilege atau keleluasaan untuk mengubah surat utangnya menjadi surat kepemilikan atau saham. Convertible Bond sendiri biasanya mempunyai tingkat suku bunga kupon yang rendah sebab investor atau pemegang obligasi dinilai menerima kompensasi, yaitu kesempatan menukarkan efek itu menjadi saham biasa dengan harga yang lebih rendah ketimgang harga saham yang sama di pasaran.

Cara Kerja Obligasi Konversi

Para pemegang surat utang pada dasarnya memiliki pilihan untuk mengubah surat utang yang dimiliki menjadi saham (ekuitas), yang bergantung pada beberapa hal, antara lain, harga saham.

Contoh kasusnya adalah saat sebuah perusahaan memerlukan uang Rp100 miliar untuk mendanai proyek baru, mereka dapat meminjamnya melalui penerbitan obligasi dengan kupon 12 persen yang jatuh tempo dalam 10 tahun. 

Akan tetapi, apabila perusahaan menerbitkan obligasi yang bisa tukar ini, bunga yang wajib dibayarkan hanya 8 persen. Di samping itu, terdapat pilihan untuk tidak perlu mengembalikan pinjaman sebab utang itu dapat dikonversi menjadi saham sesuai ketentuan dan kesepakatan yang berlaku. 

Adapun obligasi itu menjadi solusi terbaik bagi perusahaan sebab pembayaran bunga yang lebih rendah ketika proyek masih dalam tahap awal.  Apabila investor mengonversi obligasinya, pemegang saham lainnya bakal terdilusi, tetapi perusahaan tidak perlu membayar bunga lagi atau pokok obligasi.

Melalui konversi obligasi ke saham, investor dapat lebih untung dan bakal memperoleh nilai lebih saat proyek perusahaan itu rampung dan berhasil. Akan tetapi, risikonya memang lebih besar ketimbang obligasi jenis ini saat investor memutuskan konversi utang ke saham. Risiko obligasi pun tentu akan berubah menjadi risiko berinvestasi saham.

Keuntungan Investasi Obligasi Konversi

1. Dari Sisi Penerbit

Keuntungan Convertible Bond dari sisi penerbit adalah salah satu solusi terbaik, mengingat pembayaran bunga di tahap awal proyek lebih rendah. Di samping itu, kewajiban membayar utang akan berkurang sebab investor diperbolehkan menukarkan efeknya ke dalam bentuk saham.

2. Obligasi Konversi dari Sisi Investor (Pemodal)

Ketika dikonversikan menjadi saham, investor pun mendapat tawaran harga saham yang lebih rendah ketimbang yang ada di pasaran. Tentu hal ini cocok bagi pemula yang ingin investasi saham, tetapi dengan cara yang lebih aman.

Jenis-jenis Obligasi Konversi

Ada beberapa jenis obligasi konversi yang harus diketahui, yakni:

1. Vanilla convertible bonds

Convertible Bond jenis ini adalah yang paling umum, yang diketahui akan memberikan hak kepada pemegang surat utang alias investor untuk mengonversi obligasi yang dimilikinya ke sejumlah saham dengan harga dan nilai konversi yang sudah ditentukan pada tanggal jatuh tempo.

Adapun obligasi ini akan tetap membayarkan kupon bunga sepanjang masa berlaku obligasi. Lantas, pada tanggal jatuh tempo, investor berhak atas nilai nominal obligasi itu atau dikonversikan ke saham.

2. Mandatory convertible

Dalam istilah bahasa Indonesia, obligasi ini disebut sebagai obligasi wajib. Obligasi konversi yang satu ini adalah obligasi mewajibkan investor untuk mengubah obligasi yang mereka pegang menjadi saham ketika jatuh tempo.

Apabila pada jenis pertama konversi adalah pilihan maka di jenis kedua ini merupakan kewajiban. Di obligasi ini juga ada dua harga konversi, yakni harga setara nilai saham dan harga di atas nilai par. 

Adapun Convertible Bond yang satu ini adalah jenis yang memberikan imbal hasil tinggi sehingga cocok untuk investasi jangka pendek. Hal itu karena jatuh temponya memang relatif jangka pendek.

3. Reverse convertible

Lain halnya dengan dua jenis obligasi tadi, reverse convertible diketahui memberikan penerbit obligasi opsi untuk membeli kembali obligasi secara tunai atau mengonversinya ke ekuitas. Harga dan kurs konversinya tentunya sudah ditentukan pada tanggal jatuh tempo. Di samping itu, reverse convertible ini juga memberikan pilihan kepada penerbit obligasi tersebut.

4. Obligasi tukar

Ini merupakan obligasi konversi yang mana saham yang menjadi aset dasarnya adalah saham dari perusahaan berbeda. Dalam arti, saat investor menukar obligasi menjadi saham maka saham yang dimiliki adalah saham perusahaan lain, bukan saham penerbit obligasi.

Pada obligasi tukar atau exchange convertibles ini ada persyaratan opsi konversi. Persyaratan utama dari obligasi tukar, yakni tujuan konversi piutang, artinya menukar Convertible Bond dengan saham milik para pemegang saham dari pihak debitur yang bersangkutan.

5. Obligasi konversi bersyarat

Sebagaimana namanya, Convertible Bond bersyarat ini adalah obligasi yang mempunyai syarat tertentu bagi investor yang ingin mengonversi surat utang mereka. Dalam hal ini, investor dapat menukar obligasi ke saham jika harga saham yang berlaku di pasar modal sudah mencapai persentase tertentu. Itu berarti, harga saham di atas harga konversi yang sudah ditentukan.

6. Obligasi konversi saham preferen

Terakhir, ada obligasi konversi saham preferen yang mirip dengan obligasi pada umumnya. Adapun perbedaan Convertible Bond yang satu ini adalah pada struktur permodalan. Pada obligasi ini, struktur modalnya mempunyai peringkat senioritas lebih rendah.

Keuntungan Convertible Bond

Beberapa keuntungan obligasi konversi yang dapat ditukar ke saham, antara lain:

  • Meminimalkan sentimen negatif atas keraguan investor terkait pembayaran pokok dan bunga.
  • Memberikan rasa aman kepada investor jika terjadi gagal bayar.
  • Bunga rendah bagi perusahaan penerbit.
  • Fleksibilitas pembayaran yang mana pada jenis tertentu investor punya opsi pembayaran surat utang dengan dana tunai atau ditukar saham.
  • Keuntungan bagi investor jika memilih konversi saham adalah apresiasi harga saham.

Risiko Convertible Bond

Convertible Bond ini tetap memiliki risiko meski pada dasarnya menguntungkan kedua belah pihak. Sejumlah risiko yang harus dipertimbangkan sebelum berinvestasi pada obligasi yang unik ini, yaitu:

  • Kupon (bunga) lebih rendah dibandingkan obligasi lain karena ada opsi konversi saham.
  • Risiko gagal bayar lebih tinggi karena rata-rata perusahaan yang menerbitkan obligasi ini merupakan perusahaan baru atau masih skala kecil sehingga mau tidak mau investor akan dibayar dengan saham.
  • Harga saham belum tentu akan meningkat dan menghasilkan keuntungan bagi investor. 
  • Terdapat risiko harga saham justru anjlok.

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU