29.2 C
Jakarta
Minggu, 22 Desember, 2024

Obligasi Pemerintah dan Jenis-jenis Obligasi Lainnya

Obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan oleh pemerintah, korporasi, atau pihak lain untuk memperoleh pendanaan. Dalam hal ini, penerbit obligasi akan membayar kembali seluruh surat utang yang dikeluarkan ketika jatuh tempo, dengan suatu tingkat imbal hasil selama jangka waktu obligasi itu.

Adapun obligasi pemerintah sendiri adalah surat utang yang dikeluarkan oleh pemerintah Republik Indonesia. Selain obligasi pemerintah, terdapat jenis-jenis obligasi lainnya, yang didasarkan pada karakteristik hak penukaran hingga Jenis Obligasi Lainnya.

Jenis-jenis Obligasi Pemerintah 2021

1. Jenis-jenis Obligasi Berdasarkan Karakteristik Hak Penukaran

Jenis obligasi berdasarkan bentuknya dibagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan karakteristik hak penukarannya, yakni:

  • Obligasi Opsi Beli (Callable Bond)

Obligasi ini adalah jenis obligasi yang memberikan hak kepada penerbit obligasi untuk membelinya kembali dari tangan investor sesuai harga yang disepakati, tetapi tidak bisa ditarik kembali sebelum jatuh tempo. Investor dalam hal ini bisa menawarkan harga lebih tinggi dari kupon yang dijanjikan ketika pembelian obligasi ini.

Dengan pembelian kembali ini, pihak penerbit bisa melaksanakan haknya untuk melunasi utang lebih awal, sebagaimana saat tingkat suku bunga menurun.

  • Obligasi Konversi (Convertible Bond)

Adapun jenis surat utang obligasi ini memungkinkan atau dapat memberikan hak kepada pemiliknya untuk mengubahnya menjadi saham. Adapun dalam konversinya sebagai saham, perusahaan penerbit obligasi bakal melakukan pengonversian dengan rasio penukaran yang sudah disepakati sebelumnya. Pada umumnya, Convertible Bond ini memiliki tingkat kupon yang rendah sebab investor dianggap sudah memiliki privilege untuk mengubah surat utangnya menjadi surat kepemilikan alias saham itu.

  • Obligasi Tukar (Exchangeable Bond)

Hampir mirip dengan obligasi konversi, perbedaannya ada pada obligasi tukar. Contoh, pemegang surat utangnya dapat mengubah obligasi menjadi saham afiliasi penerbit, seperti saham milik anak ataupun induk perusahaan.

  • Obligasi Non Konversi (Non Convertible Bond)

Obligasi ini merupakan obligasi yang tidak dapat diubah menjadi saham.

  • Putable Bond

Jenis obligasi ini lebih “tegas” dalam hal kewajiban untuk membeli kembali obligasi dari tangan investor. Investor pada Putable Bond mempunyai hak untuk mewajibkan emiten atau penerbit obligasi untuk membeli kembali surat utangnya.

2. Jenis-jenis Obligasi Berdasarkan Sisi Penerbit

Jenis-jenis obligasi berdasarkan sisi penerbit dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu:

  • Obligasi Pemerintah atau Treasury Bond (TB)

Obligasi Pemerintah atau Treasury Bond (TB), yaitu jenis obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah. Obligasi pemerintah di Indonesia pertama kali diterbitkan pada Agustus tahun 2006. Obligasi pemerintah Indonesia diketahui terbagi lagi menjadi beberapa jenis, yakni:

– Obligasi Rekap, yakni jenis obligasi pemerintah yang diterbitkan untuk sebuah tujuan khusus yakni dalam rangka Program Rekapitalisasi Perbankan.

– Surat Utang Negara, yaitu jenis obligasi pemerintah yang biasa disingkat sebagai SUN yang tujuan penerbitannya untuk membiayai defisit APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).

– Obligasi Ritel Indonesia (ORI), yakni contoh jenis obligasi pemerintah yang serupa dengan SUN, yang tujuan diterbitkannya, yakni untuk membiayai defisit APBN, tetapi dengan nominal yang kecil sehingga dapat dibeli secara ritel

– Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), yaitu jenis obligasi syariah atau obligasi sukuk yang juga sama dengan SUN (penerbitannya untuk membiayai defisit APBN), tetapi dijalankan berdasarkan prinsip syariah sesuai syariat agama Islam.

Untuk diketahui juga, nama lain dari jenis obligasi pemerintah, yakni Treasury Bond. Adapun obligasi ini dianggap punya risiko kecil sebab dikeluarkan langsung oleh pemerintah atau negara. Obligasi pemerintah bisa dibeli lewat bank, misalnya untuk SUN dan SBSN. Sebagai contoh, pembelian obligasi melalui BCA. Untuk pilihan lainnya, investor dapat membeli SR hingga ORI lewat BRI.

Di samping itu, Obligasi Negara Ritel (ORI) dan Sukuk Negara Ritel (SR) yang merupakan surat berharga tersebut punya jaminan pembayaran bunga, bagi hasil, dan pokoknya oleh pemerintah. Perlu digarisbawahi, obligasi jenis ini merupakan produk pasar modal, bukan merupakan produk dari bank itu sendiri.

Karena itu, pihak bank tidak bertanggung jawab atas segala tuntutan dan risiko yang timbul dari investasi pada produk obligasi ini. Meski demikian, obligasi pemerintah tetap cocok dan bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi investor individu Warga Negara Indonesia.

  • Obligasi Korporasi atau Corporate Bond (CB)

Obligasi korporasi atau Corporate Bond (CB) merupakan jenis obligasi yang diterbitkan perusahaan tertentu, baik Pemerintah (BUMN) maupun swasta dengan masa jatuh tempo minimal 1 tahun. Sebagai contohnya, yakni PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) yang menerbitkan obligasi senilai Rp2 triliun pada tahun 2014, dengan tingkat bunga tetap (fixed coupon) yang berjangka 5 tahun.

  • Obligasi Daerah atau Municipal Bond (MB)

Ini merupakan jenis obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah. Obligasi Daerah atau Municipal Bond ini pun punya tujuan untuk membiayai pembangunan yang berhubungan kepentingan publik. Adapun Municipal Bond (MB) ini tetap memiliki risiko, tetapi lebih rendah ketimbang pemegang obligasi perusahaan.

Pada dasarnya, jenis obligasi ini diterbitkan oleh negara bagian, teritorial, kota, pemerintahan setempat, ataupun lembaga-lembaganya. Bunga yang dibayarkan kepada pemegang obligasi jenis ini biasanya tidak dikenakan pajak oleh negara bagian yang menerbitkan. Meski begitu, untuk jenis obligasi daerah dengan guna penerbitan suatu tujuan tertentu, obligasinya tetap dikenakan pajak.

  • Foreign Bond (FB)

Jenis obligasi berikutnya adalah Foreign Bond (FB), yang merupakan jenis obligasi yang diterbitkan oleh negara asing. Salah satu risiko obligasi ini, yaitu risiko dalam bentuk mata uang asing atau foreign currency. Risiko lainnya adalah risiko yang mungkin terjadi pada negara yang mempunyai risiko gagal bayar.

3. Jenis-jenis Obligasi Berdasarkan Nominal

Ada dua kelompok obligasi yang dapat diperjualbelikan berdasarkan dari nominalnya, antara lain:

  • Obligasi Konvensional (Conventional Bond)

Ini merupakan salah satu jenis surat utang yang memiliki nilai nominal besar, kurang lebih senilai Rp1 miliar per lot. Obligasi Konvensional menunjukkan bahwa penerbit obligasi meminjam sejumlah dana kepada masyarakat dan memiliki kewajiban untuk membayar bunga secara berkala. Adapun kewajiban lainnya juga terdapat pada pelunasan pokok utang pada waktu yang sudah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi.

  • Obligasi Ritel (Retail Bond)

Obligasi yang satu ini merupakan jenis surat utang yang mempunyai nilai nominal kecil, misalnya Rp1 juta. Pada umumnya, Retail Bond diterbitkan oleh pemerintah, tetapi korporasi pun dapat menerbitkannya.

4. Jenis-jenis Obligasi Berdasarkan Pembayaran Bunga

Dilihat dari sistem pembayaran bunganya, terdapat empat kelompok obligasi, yaitu:

  • Obligasi Kupon (Interest Bearing Bond)

Pengertian Obligasi Kupon atau Interest Bearing Bond, yakni surat utang yang memberikan bunga atau kupon secara berkala kepada investornya. Setiap kupon ini biasanya mewakili nominal tertentu sesuai kesepakatan antara penerbit obligasi dengan investor. Obligasi ini memiliki nama lain, yaitu Interest Bearing Bond. 

Maka dari itu, atas bunganya bakal dikenai Pajak Penghasilan sebesar 20% dari jumlah bruto bunga sesuai dengan holding period atau masa kepemilikan. Atas diskontonya, akan dikenakan Pajak Penghasilan pula sebesar 20% dari selisih lebih harga jual saat transaksi atau nilai nominalnya ketika jatuh tempo di atas harga perolehan (tidak termasuk accrued interest atau bunga berjalan).

  • Obligasi Tanpa Bunga (Zero Coupon Bond)

Jenis obligasi ini adalah jenis surat utang yang tidak ada bunga dan tidak memberikan kupon secara berkala. Investor dalam hal ini biasanya akan mendapatkan keuntungan dari hasil selisih harga jual diskonto dan nilai awal ketika surat utang diperdagangkan. Diketahui, jatuh tempo jenis obligasi zero coupon bond beragam, mulai dari di bawah satu tahun sampai di atas 10 tahun.

Pajak Penghasilan untuk jenis obligasi ini hanya akan dikenakan pada diskontonya, dengan besaran 20% dari selisih harga jual pada transaksi atau nilai nominal ketika jatuh tempo obligasi di atas harga perolehan obligasi itu sendiri.

Di samping itu, obligasi yang satu ini juga tidak memberikan pembayaran bunga dan diperdagangkan dengan pemberian potongan harga dari par value atau nilai pari. Pemegang obligasi jenis ini diketahui akan menerima pokok hutang secara penuh ketika jatuh tempo obligasi.

  • Obligasi Suku Bunga atau Kupon Tetap (Fixed Coupon Bond)

Pengertian Obligasi Fixed Coupon, yaitu obligasi yang menawarkan tingkat suku bunga yang nilainya tetap hingga tiba jatuh tempo surat utang. Adapun obligasi suku bunga tetap ini ditawarkan dengan besaran tetap, yang dibayar secara berkala selama masa berlaku obligasi.

  • Obligasi Suku Bunga atau Kupon Mengambang (Floating Rate Note Coupon Bond)

Ini merupakan jenis obligasi yang memiliki kupon dengan perhitungan besaran bunga yang mengacu pada suatu indeks pasar uang, seperti LIBOR atau Euribor. Adapun kupon yang ditawarkan oleh jenis obligasi ini nilainya dapat berubah bergantung kepada indeks pasar uang. Terdapat kupon batas minimal di dalamnya pada obligasi ini, yang artinya kupon yang pertama ditetapkan akan menjadi besaran kupon minimal yang berlaku hingga waktu jatuh tempo.

5. Jenis-jenis Obligasi Berdasarkan Imbal Hasil

Jenis obligasi berdasarkan imbal hasil pada dasarnya ada dua, yakni obligasi konvensional dan obligasi syariah. Akan tetapi, juga ada jenis obligasi lainnya berdasarkan imbal hasil, yakni:

  • Obligasi Konvensional (Conventional Bond)

Surat utang pada jenis obligasi ini diterbitkan oleh suatu pihak untuk mendapatkan pinjaman yang nantinya digunakan sebagai tambahan modal, yaitu dengan memberikan imbal hasil/bunga kepada pihak investor dalam jangka waktu tertentu.

  • Obligasi Syariah (Sharia Bond)

Jenis obligasi lainnya adalah obligasi syariah. Adapun surat utang yang satu ini lebih memberikan imbal hasil berupa uang sewa yang perhitungannya berdasarkan prinsip syariah Islam dan tidak mengandung unsur riba. Nantinya, imbal hasil sukuk akan dibayarkan secara berkala dalam periode tertentu.

  • Obligasi Berimbal Hasil Tinggi (Junk Bond)

Ini merupakan obligasi yang memiliki peringkat di bawah peringkat investasi yang diberikan oleh lembaga pemeringkat kredit. Karena itu, jenis obligasi ini memiliki risiko yang cukup tinggi sehingga investor akan mengharapkan imbal hasil yang juga lebih tinggi.

6. Jenis-jenis Obligasi Berdasarkan Waktu Jatuh Tempo

Berdasarkan periode jatuh tempo, jenis-jenis obligasi dibagi menjadi dua jenis, yakni:

  • Obligasi Jangka Panjang

Pengertian obligasi jangka panjang, yaitu jenis obligasi yang tanggal jatuh temponya cukup lama yang pada umumnya dalam periode lebih dari satu tahun.

  • Obligasi Jangka Pendek

Adapun obligasi jangka pendek merupakan jenis obligasi yang umumnya memiliki tanggal jatuh tempo selama maksimal satu tahun.

7. Jenis-jenis Obligasi Pemerintah Berdasarkan Jaminan atau Kolateral

Jenis-jenis obligasi berdasarkan jaminan atau kolateral terbagi dua, di antaranya:

  • Secured Bond

Obligasi yang satu ini merupakan jenis obligasi yang dijaminkan dengan kekayaan milik penerbit atau bisa juga dijaminkan oleh pihak ketiga. Adapun Secured Bond terbagi atas tiga contoh jenis obligasi, yakni:

– Mortgage Bond, yaitu jenis surat utang dengan jaminan berupa gedung atau bangunan.

– Collateral Trust Bond, yakni jenis surat utang yang dijaminkan dengan saham atau obligasi milik penerbit.

– Equipment Trust Certificate, yaitu jenis surat utang obligasi yang digunakan untuk mendanai berbagai aset, seperti pesawat, gerbong kereta, atau truk yang dana penjualan obligasi kemudian akan digunakan untuk membeli aset tersebut, kemudian aset dipinjamkan ke perusahaan.

  • Unsecured Bond

Pengertian Unsecured Bond, yakni jenis obligasi yang tidak dijaminkan dengan menggunakan kekayaan milik penerbit. Diketahui, Unsecured Bond terbagi atas tiga contoh jenis, yakni:

– Debentures, yaitu jenis surat utang yang hanya diterbitkan perusahaan yang sudah terpercaya.

– Subordinated Debentures, yakni jenis surat utang obligasi ini tidak akan dibayar jika obligasi yang lebih senior dibayarkan.

– Income Bond, yaitu jenis surat utang obligasi diterbitkan yang mana perusahaan membayar bunga ketika memperoleh laba yang pada umumnya digunakan untuk melakukan reorganisasi perusahaan yang dianggap kurang berhasil.

8. Jenis Obligasi Pemerintah Lainnya

Jenis obligasi lainnya yang juga tersedia di pasaran, yakni:

  • Obligasi Inflasi (Inflation Linked Bond)

Adapun Obligasi Inflasi (Inflation Linked Bond) merupakan obligasi dengan nilai pokok utang yang mengacu pada indeks inflasi serta dengan suku bunga yang lebih rendah ketimbang obligasi suku bunga tetap. Akan tetapi, pembayaran pelunasan obligasi ini akan meningkat pula sejalan dengan pertumbuhan nilai pokok utang yang sejalan dengan inflasi tersebut.

  • Obligasi Subordinasi

Pengertian Obligasi Subordinasi, yakni obligasi yang memiliki peringkat prioritas lebih rendah ketimbang obligasi lainnya yang diterbitkan oleh penerbit dalam hal terjadinya likuidasi. Memiliki risiko yang lebih tinggi, obligasi yang satu ini umumnya memiliki peringkat kredit lebih rendah daripada obligasi senior. Contohnya, obligasi yang diterbitkan oleh perbankan dan pada Efek Beragun Aset.

  • Efek Beragun Aset

Ini merupakan obligasi yang pembayaran bunga serta pokok utangnya dijamin oleh arus kas yang diperoleh dari penghasilan aset sebagai acuannya. Misalnya, Efek Beragun KPR (mortgage-backed security-MBS), Collateralized Mortgage Obligation (CMOs), dan Collateralized Debt Obligation (CDOs).

  • Obligasi Indeks Lainnya

Adapun Obligasi Indeks Lainnya merupakan jenis surat utang berbasis equity linked note atau ekuiti dan obligasi yang mengacu pada indeks yang menjadi indikator bisnis, yang meliputi penghasilan, nilai tambah, ataupun indeks nasional, contohnya Produk Domestik Bruto (PDB).

  • Obligasi Abadi

Obligasi Abadi merupakan istilah untuk jenis obligasi yang tidak memiliki jatuh tempo. Kadang kala, obligasi abadi ini pun dilihat berdasarkan nilai tunai obligasi yang nilai pokoknya mendekati nol.

  • Obligasi Atas Unjuk

Ini merupakan obligasi sertifikat resmi tanpa nama pemegang sehingga siapa pun yang memegang obligasi jenis ini dapat melakukan penuntutan pembayaran atas obligasi yang dipegangnya itu. Obligasi ini pada umumnya diberi nomor urut yang didaftarkan untuk menghindari pemalsuan, tetapi tetap bisa diperdagangkan layaknya uang tunai. Namun, jenis obligasi yang satu ini tetap memiliki risiko kehilangan dan kecurian.

  • Obligasi Tercatat

Pengertian Obligasi Tercatat, yaitu obligasi yang kepemilikan maupun peralihannya didaftarkan dan dicatat oleh penerbit atau lembaga administrasi efek. Adapun pembayaran pokok utang serta bunganya akan ditransfer langsung kepada pemegang obligasi yang namanya sudah tercatat tersebut.

  • Obligasi Tanpa Warkat (Book Entry Bond)

Suatu jenis obligasi yang tidak memiliki sertifikat yang yang keberadaannya disebabkan oleh mahalnya biaya pembuatan sertifikat serta kupon merupakan pengertian dari Obligasi Tanpa Warkat (Book Entry Bond). Obligasi tanpa warkat biasanya menggunakan sistem elektronik terpadu yang mendukung penyelesaian transaksi efek secara pemindahbukuan di pasar modal.

  • Obligasi Lotere (Lottery Bond)

Ini merupakan obligasi yang diterbitkan oleh suatu negara. Akan tetapi, pada umumnya, obligasi jenis ini diterbitkan oleh negara-negara di Eropa. Obligasi Lotere mempunyai bunga yang sebayar, seperti cara pembayaran bunga pada obligasi suku bunga tetap, tetapi penerbitnya akan menebus obligasi itu secara acak pada waktu tertentu.

Karena itu, penebusan atau pelunasan obligasi yang secara beruntung terpilih akan dilakukan dengan harga yang lebih tinggi daripada nilai yang tertera pada obligasi.

  • Eurobond

Pengertian Eurobond merupakan obligasi yang dikeluarkan dalam mata uang asing dan diterbitkan di luar negeri.

  • Yankee Bond

Yankee Bond merupakan obligasi yang diterbitkan dengan mata uang setempat sesuai wilayah atau tempat obligasi itu ditawarkan.

  • Obligasi Perang (War Bond)

Adapun Obligasi Perang (War Bond) merupakan suatu jenis obligasi yang diterbitkan oleh suatu negara dengan tujuan untuk membiayai perang.

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU