32.1 C
Jakarta
Minggu, 5 Mei, 2024

Hingga Akhir Tahun : Omzet UMKM di Ekosistem GoTo Bisa Capai Rp53,2 triliun

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) memperkirakan bahwa di tahun 2021 omzet mitra UMKM di ekosistem GoTo Financial akan meningkat 37% atau sekitar Rp53,2 triliun jika dibandingkan dengan tahun 2020.

Hal ini merupakan temuan utama riset yang dilakukan oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) dengan judul “Peran GoTo Financial terhadap Inklusi Keuangan Indonesia Tahun 2021″.

“Peningkatan omzet mitra di tahun 2021 menandakan solusi platform digital mampu membantu UMKM bertumbuh sekaligus sinyal pemulihan ekonomi,” kata Wakil Kepala LD FEB UI, Paksi C.K Walandouw saat launching riset LD FEB UI, Selasa (5/10).

Masyarakat dan UMKM Percaya Dengan Bisnis Digital

Paksi pun mengatakan, peningkatan perkiraan omzet ini disebabkan oleh mayoritas pelaku UMKM dan juga masyarakat lebih percaya dengan produk keuangan dan optimis terhadap potensi bisnis digital. 

“Pertumbuhan ini saya rasa akan bisa semakin diperkuat karena produk-produk GoTo Financial juga mengubah persepsi sosial masyarakat terhadap layanan keuangan formal,” ujarnya.

Kepercayaan masyarakat terhadap bisnis digital ini pun terdorong oleh literasi keuangan yang mulai meningkat di tengah masyarakat. Di samping itu, keterjangkaua ekosistem GoTo yang luas juga telah mampu meningkatkan inklusi keuangan di tengah masyarakat.

Sehingga, inklusi keuangan digital bukan sekadar meningkatkan partisipasi masyarakat dalam layanan keuangan, digitalisasi yang dilakukan ekosistem GoTo Financial juga turut menciptakan dampak ekonomi dan sosial dalam skala yang lebih besar dengan jangka yang lebih panjang. 

“Secara ekonomi, GoTo Financial membantu mitra UMKM-nya meningkatkan omzet dan membantu meningkatkan efisiensi usaha UMKM, seperti mengurangi biaya operasional,” ucapnya.

Membantu Meningkatkan Skala Usaha UMKM

Lebih lanjut Paksi menuturkan bahwa, ekosistem GoTo telah mampu membantu UMKM untuk meningkatkan skala bisnisnya, dengan demikian omzet juga akan terus meningkat seiring dengan permintaan yang melonjak.

Ia pun menyebutkan, pihaknya juga melakukan berbagai upaya untuk membantu merchant UMKM yang tergabung di dalam ekosistem GoTo agar lebih mudah dalam menjalankan bisnisnya.

Sejumlah pelatihan yang kemudian ikut dikembangkan oleh GoTo adalah dalam hal melakukan strategi pembayaran, pembukuan, dan hal teknis lainnya. Karena, ketika skala usaha semakin besar, hal-hal untuk pembukuan dan lainnya ini semakin demanding. 

“Dengan adanya layanan ini bisa mempermudah. Dan ini memang kita sudah perkirakan untuk membantu merchant. Karena dulu kalau kita bantu pelatihan ke UMKM, sekarang mereka bisa dengan cepat mengadopsi,” terangnya.

UMKM di Ekosistem GoTo Resilience Terhadao Pandemi

Di samping itu, Paksi pun mengungkapkan bahwa produk dan layanan GoTo Financial telah berhasil membantu UMKM beradaptasi dan tetap bertumbuh saat pandemi. 

Hal itu terlihat dari hampir setengah atau 49% mitra usaha menggunakan produk GoTo Financial sebagai platform digital untuk membantu mereka berjualan online pertama kali. 

Tak hanya itu tiga dari sepuluh merchant GoTo Financial adalah pebisnis pemula yang baru memulai usaha saat pandemi. Sedangkan, empat dari lima mitra UMKM GoTo Financial terdorong melakukan ekspansi usaha setelah menggunakan layanan GoTo Financial.

“Intinya, UMKM yang tergabung dalam ekosistem ini menunjukkan resilience dari masa pandemi, dari berbagai kejadian selama pandemi ini,” tegasnya.

Adapun, responden riset ini adalah konsumen dan pelaku usaha yang sudah menggunakan layanan dan produk GoTo Financial sejak sebelum masa pandemi (sebelum Maret 2020). 

Total responden yang mengisi kuesioner secara lengkap dan dapat dilakukan analisis adalah 7.355 orang, terdiri dari 5.639 konsumen dan 1.716 merchant UMKM GoTo Financial. 

Mayoritas responden atau 95% tersebar di 21 kota, yaitu Manado, Samarinda, Balikpapan, Pekanbaru, Makassar, Palembang, Lampung, Medan, Denpasar, Solo, Tangerang Selatan, Depok, Semarang, Malang, Bogor, Yogyakarta, Tangerang, Bekasi, Surabaya, Bandung, dan Jakarta. 

Pengumpulan data dilakukan secara online di minggu kedua bulan Agustus 2021, dengan pendekatan simple random sampling.

Reporter : Nanda Aria

Editor : Gemal A.N. Panggabean

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE