26.8 C
Jakarta
Kamis, 19 Desember, 2024

Memahami Outstanding Shares dan Tipe-tipe Saham Lainnya

JAKARTA, duniafintech.com – Pada dasarnya, outstanding shares adalah salah satu istilah yang sangat penting dalam investasi saham. Pengertiannya adalah jumlah total saham perusahaan tertentu atau emiten yang dimiliki oleh para investor perusahaan tersebut, yang meliputi investor individu (perorangan) dan institusi.

Jumlah saham ini pun termasuk saham yang dimiliki oleh para trader jangka pendek, yakni mereka yang memperjualbelikan saham dalam jangka waktu pendek untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan.

Secara umum, tipe saham ini digunakan dalam menghitung laba bersih per saham. Di samping itu, ia juga digunakan dalam perhitungan kapitalisasi pasar saham suatu perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Baca juga: Tentang HSB Investasi, dari Cara Trading, Kelebihan, hingga Cara Download

Dalam meningkatkan outstanding, terdapat dua cara yang dapat dicoba, yakni penawaran dari pasar modal kedua dan perusahaan memutuskan untuk memberikan pilihan saham kepada karyawan sebagai bentuk pembayaran.

Baca juga: Reksadana BNI: Jenis, Cara Membeli, hingga Keuntungan

Manfaat Outstanding Shares

Bukan hanya terbatas pada market cap dan earning per share, Anda juga bisa merasakan manfaatnya untuk menghitung beberapa hal lain seperti berikut ini:

  • Indeks saham seperti IHSG
  • Book value per share
  • Dividen per lembar saham
  • Free float saham

Tipe-tipe Saham Selain Outstanding Shares

  1. Authorized Shares: merupakan salah satu tipe saham perusahaan terbatas atau PT didirikan. Adapun dalam akte pendirian perusahaan itu, jumlah saham total yang mungkin akan dimiliki perusahaan disebutkan dengan jelas. Dalam hal ini, jumlah saham itulah yang disebut dengan authorized shares,yakni jumlah maksimum saham yang bisa perusahaan terbitkan.
  2. Issued Shares: berikutnya ada issued shares. Adapun bagi para pemula, istilah saham yang satu ini mungkin terdengar asing. Tipe saham ini adalah bagian dari authorized shares yang sudah diterbitkan namun belum dipensiunkan, dengan tujuan penerbitannya, yakni untuk memperoleh dana atau bisa juga untuk diberikan kepada direksi serta karyawan perusahaan sebagai kompensasi yang dimaksudkan agar mereka bisa bekerja dengan lebih semangat. 
  3. Unissued Shares (Saham Portepel): melihat dari namanya, Anda tentu bisa menebak bahwa unissued shares adalah saham yang belum diterbitkan sehingga tidak ada satu orang pun yang bisa memiliki tipe saham satu ini. Bahkan, saham ini tidak punya hak apapun, termasuk dividen dan voting. Lantaran tidak punya nilai apa pun, saham ini dapat disebut sebagai angka yang relatif tidak ada gunanya.
  4. Retired Shares: saham yang beredar di pasaran dan dimiliki oleh para investor serta trader bisa aja dibeli kembali oleh perusahaan atau emiten. Proses pembelian ini dikenal dengan istilah “buy back”. Adapun saham yang diperoleh dari buyback ini lantas disebut dengan retired shares. Lantaran sudah dimiliki kembali oleh perusahaan, perusahaan dapat membuat keputusan untuk membatalkan atau bahkan memensiunkan saham tersebut.
  5. Treasury Shares (Saham Treasuri): tipe saham treasury share ini adalah bagian dari saham yang diterbitkan atau issued shares, tetapi disimpan sendiri oleh perusahaan. Perusahaan dapat menjual saham ini pada waktu yang tepat atau bisa juga dipensiunkan sehingga tidak akan lagi memiliki nilai jual. Cara untuk memperoleh saham treasuri adalah dengan pembelian kembali saham atau yang biasa dikenal dengan istilah “buyback”. Cara lainnya adalah dengan membuat keputusan untuk tidak menjual sebagian saham saat diterbitkan. 
  6. Common Shares: tipe saham berikutnya adalah common shares. Sebagai bagian dari outstanding, common shares ini tidak hanya terdaftar di bursa saham, tetapi juga memiliki harga yang sama, yakni harga saham tersebut. Kalau di bursa saham Anda tidak menemukan istilah common shares, boleh jadi saham itu dikenal dengan sebutan lain seperti quoted shares atau listed shares. Common shares merupakan tipe saham yang dapat melakukan klaim kepemilikan sesuai keuntungan atau kerugian perusahaan, tetapi pemegang saham memiliki kewajiban terbatas.
  7. Preferred Shares: dilihat dari kepemilikannya, di samping common, juga ada preferred shares, yang merupakan gabungan antara saham biasa dengan obligasi. Secara umum, preferred shares mungkin mirip dengan common shares, tetapi ada perbedaan pada tingkat suku bunga keuntungan yang akan didapatkan. Melalui pencampuran antara saham dengan obligas, saham preferen ini punya suku bunga tepat. Pemilik saham pun memiliki hak tebus yang bisa mereka tukarkan dengan saham biasa.
  8. Floating Shares: selain outstanding shares, berikutnya ada tipe saham floating shares. Adapun bagian dari saham biasa (common shares) yang diperdagangkan secara aktif di bursa saham itulah yang disebut sebagai floating shares. Dalam hal ini, perusahaan bakal menyebutkan total saham yang mereka terbitkan (common) ketika melakukan IPO atau Initial Public Offering, yaitu penawaran saham oleh perusahaan tertutup kepada publik untuk pertama kalinya. Lewat IPO itulah perusahaan yang awalnya tertutup bakal berubah menjadi perusahaan terbuka.

Baca juga: Sepuluh Tahun ke Depan, Satu Miliar Penduduk Bumi Diprediksi Bakal Gunakan Mata Uang Kripto

 

Penulis: Kontributor/Boy Riza Utama

Admin: Panji A Syuhada

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU