duniafintech.com – Layanan pembayaran digital OVO diprediksi menyandang status unicorn. Hal ini disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informasi, Rudiantara yang menyebut valuasi perusahaan tersebut ditaksir melebihi dari USD1 miliar.
Seperti diketahui, OVO menyusul sekian nama yang sudah terlebih dahulu berpredikat unicorn, ada pun mereka ialah Tokopedia, Bukalapak, Traveloka dan Gojek. Menurut Rudiantara, perusahaan layanan keuangan PT Visionet Internasional, Lippo Group ini akan mendapatkan unicorn pada akhir tahun ini.
Pengamat pasar berbasis di New York, CB Insight mengklaim bahwa rekor valuasi OVO telah mencapai USD2,9 triliun pada Maret lalu.
Baca juga:
- Regulator Hong Kong Perbarui Aturan untuk Digital Asset Fund Manager
- Otoritas Jasa Keuangan Optimis Pinjaman P2P Lending Terus Meningkat
- Asuransi Gadget dari Allianz Indonesia dan Home Credit Indonesia Dukung Bulan Inklusi Keuangan 2019
- INDEF: Fintech P2P Lending jadi Indikator Keberhasilan Ekonomi Digital Indonesia
- Edukasi Investasi Saham Dari ModalSaham Hadir Di UNPAD
OVO Menuju Unicorn ?
Di tempat yang berbeda, Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra enggan mengonfirmasi terkait penghargaan unicorn yang didapatkan pihaknya. Namun ia memberi apresiasi atas pernyataan Rudiantara terkait hal tersebut.
-Fauzan-