JAKARTA, duniafintech.com – Polemik kelangkaan dan mahalnya minyak goreng belakangan ini masih menyita perhatian publik. Terbaru, ada peristiwa menghebohkan terkait minyak goreng, yakni satu kapal minyak goreng tumpah ke laut.
Adapun nilai total dari minyak goreng yang tumpah ini bahkan ditaksir mencapai Rp37 miliar. Menurut keterangan pada video yang viral di jagat maya itu, jumlah minyak ini sebanyak 2.500 liter.
“Bertumpah ruah Minyak Bimoli kualitas terbaik, 2500 ton seharga kurang lebih Rp 37 miliar. Dokumen tidak akan cair tanpa tanda tangan saya,” begitu kutipan yang ada di video itu, dilansir pada Selasa (22/3/2022).
Di video itu pula, tampak minyak goreng disalurkan dari satu kapal ke kapal lainnya lewat pipa. Akan tetapi, terpantau ada kebocoran juga di pipa tersebut, yang kemudian membuat minyak goreng ini keluar.
Di lain sisi, juga terlihat minyak goreng tumpah di lantai kapal hingga ke permukaan air laut. Namun, tidak dijelaskan soal lokasi dan tujuan kapal minyak goreng ini.
“Saya dibayar untuk menyelesaikan dokumen dan pengawalan muat dan bongkar, jika minyak tumpah, salahkan saja semut yang menggigit pipa,” demikian bunyi tulisan lain di video tersebut.
Warganet alias netizen pun sontak bereaksi terhadap video itu. Tumpahnya minyak goreng ini, kata seorang warganet, adalah balasan.
“Semua perbuatan pasti ada balasan bisa langsung di dunia atau pun di akhirat,” kata akun damanhuri9.
Akun lainnya, Rettanggriana, menulis: ‘Kualaaaaaat sama emak-emak di se-Indonesia.”
Hanya hoaks
Menanggapi video viral yang beredar itu, kepolisian pun memastikan bahwa hal itu hanyalah hoaks alias kabar bohong.
“Bahwa yang tumpah di atas dek TK Kahuripan 207 yang di Jetty 2C PT Kutai Refinery Nusantara adalah minyak Crude Palm Kernel Oil (CPKO) kurang lebih 50 liter dan bukan 2,5 ton seperti informasi yang viral tersebut,” ucap Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Kalimantan Timur, Kombes Pol Indra, melalui keterangan tertulis.
“Jika minyak 2.500 ton ini kubagikan kepada rakyat, maka akan mengurangi beban mereka, aku akan ditangkap, rakyat akan mengingatku, tapi akan melupakan setelah menggoreng ikan,” demikian Candra sebelumnya menulis di akun TikTok-nya.
Artinya, polisi pun membantah bahwa tumpahan minyak ini pada mulanya dikatakan sebanyak 2.500 ton, padahal yang benar adalah 2,5 ton. Disebutkan pula, kapal ini berada di wilayah Kariangau, Kecamatan Balikpapan Barat, Kalimantan Timur, pada 18 Januari 2022.
Fakta ini diketahui setelah polisi mengklarifikasi pemilik akun TikTok @candrasurveyor91, Candra Sasmita, yang menyebarkan video ini. Candra sendiri adalah kelasi di kapal TK Kahuripan 207.
“Maksud dan tujuan Candra Sasmita hanya iseng-iseng, main Tiktok saja, dan tidak ada maksud lain,” imbuh Indra.
Menurut informasi dari Penanggung Jawab PT Kutai Refinery Nusantara, Jaya Budiansyah, penyebab tumpahan CPKO ini karena selang vakum robek. Diterangkan Indra, selang vakum ini robek lantaran bergesekan dengan bagian pinggir dek kapal sebagai sarana menyalurkan CPKO sehingga minyak luber di atas dek.
Sebagai informasi, TK Kahuripan 207 berlayar di perairan Anggana menuju PT Kutai Refinery Nusantara di Kota Balikpapan dengan membawa muatan CPO. Pada video yang disebarkan oleh Candra tersebut, tampak cairan warna kuning keemasan tumpah di dek kapal. Diduga, cairan ini disalurkan lewat sebuah pipa di atas kapal yang sedang bersandar.
Penulis: Kontributor/Boy Riza Utama
Admin: Panji A Syuhada