duniafintech.com – Coinbase menduduki peringkat aplikasi paling populer di Apple Store pada hari Kamis, menurut data dari perusahaan statistik pasar App Annie. Ini terjadi setelah mata uang virtual melejit baru-baru ini.
Minggu lalu, Bitcoin melonjak ke rekor $ 19.000 di situs broker online, sebelum turun 15 persen menjadi $ 16.025 sekitar pukul 4 dini hari Jumat. Saat artikel ini ditulis, Bitcoin.co.id mencatat harga Bitcoin Rp. 238.263.000 per kepingnya.
Coinbase sempat menduduki peringkat aplikasi paling populer di Apple Store pada hari Kamis, menurut data dari perusahaan statistik pasar App Annie. Namun saat ini turun ke peringkat kedua, di bawah penerbit permainan mobile Ketchapp Prancis, Rush.
Saking ramainya, Coinbase sempat mengalami traffic yang sangat tinggi yang menyebabkan gangguan pada sebagian penggunanya.
Saat ini kami sedang mengalami trafik yang tinggi. Hal ini mengakibatkan beberapa pelanggan mengalami kinerja lambat atau masalah masuk ke akun Coinbase.com mereka. Kami secara aktif berupaya menyelesaikan ini secepat mungkin,” kicau Coinbase lewat akun Twitter mereka di @Coinbase.
Bulan lalu, 100.000 pengguna baru membanjiri layanan tersebut, bergabung sehari setelah CME mengumumkan akan meluncurkan pertukaran derivative Bitcoin mereka di bulan Desember ini.
Beberapa ahli percaya bahwa pengenalan kontrak berjangka, yang memungkinkan investor menyetujui untuk membeli atau menjual aset dengan harga yang telah ditentukan pada tanggal yang ditentukan, akan menyebabkan lebih banyak pedagang institusional berinvestasi di tempat tersebut.
Namun sejumlah bank besar sepertinya tidak senang dengan pembicaraan tentang masa depan Bitcoin. Asosiasi Industri Futures, badan perdagangan yang mewakili industri derivatif, dilaporkan mengkritik pengenalan futures Bitcoin dalam sebuah surat kepada Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi A.S. pada hari Kamis lalu.
Source: cnbc.com
Written by: Dita Safitri