27.5 C
Jakarta
Jumat, 15 November, 2024

Paylater Gembung Padahal Lagi Deflasi 5 Bulan Beruntun? Ini Faktanya!

JAKARTA, 11 Oktober 2024 – Perusahaan pembiayaan PT Indodana Multi Finance (Indodana Finance) mengungkapkan tantangan dalam menjalankan layanan Buy Now Pay Later (BNPL) meskipun mencatatkan pertumbuhan signifikan sebesar 89,20% Year-on-Year (YoY) pada Agustus 2024.

Paylater Gembung

Sejak Juni 2024, piutang pembiayaan BNPL dari perusahaan pembiayaan ini terus mengalami peningkatan dengan pertumbuhan dua digit setiap bulan. Pada Juni, piutang tumbuh 47,81% YoY menjadi Rp7,24 triliun, meningkat 73,55% YoY menjadi Rp7,81 triliun pada Juli, dan kembali naik 89,20% YoY menjadi Rp7,99 triliun di Agustus.

Hal ini terjadi di tengah penurunan daya beli masyarakat yang tercermin dalam deflasi selama lima bulan berturut-turut sejak Mei hingga September.

“Namun, meskipun daya beli masyarakat menurun, BNPL terus menunjukkan pertumbuhan. Data OJK juga menunjukkan bahwa penurunan daya beli ini tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan BNPL,” ungkap Direktur Indodana Multi Finance, Iwan Dewanto.

Iwan menekankan pentingnya menjaga proses credit scoring sebagai langkah krusial di masa depan, mengingat tantangan yang dihadapi sektor BNPL. Selama periode pertumbuhan pembiayaan BNPL ini, rasio kredit bermasalah (Nonperforming Financing/NPF) tetap berada di bawah ambang batas yang ditetapkan oleh OJK.

Pada periode Juni hingga Agustus 2024, NPF gross BNPL Indodana masing-masing tercatat sebesar 3,07%, 2,82%, dan membaik menjadi 2,52%.

“Yang perlu dijaga adalah skor kredit, sehingga yang menerima pembiayaan adalah mereka yang benar-benar memiliki kemampuan membayar. Ada beberapa anomali dalam penilaian kredit,” ujar Iwan.

Tantangan Pertumbuhan BNPL

Selain itu, tantangan lain bagi pertumbuhan BNPL di perusahaan pembiayaan termasuk meningkatnya jumlah pemain di pasar, yang berpotensi memperketat persaingan, serta masalah keamanan data.

Meski demikian, Iwan memastikan bahwa perusahaan pembiayaan BNPL telah mematuhi semua ketentuan OJK, baik dalam hal tata kelola maupun manajemen risiko. Pertumbuhan positif di sektor BNPL juga sejalan dengan kinerja Indodana.

Meskipun tidak menyebutkan angka spesifik, Iwan memastikan bahwa Indodana mencatatkan pertumbuhan dua digit dengan NPF di bawah 2,5%.

“Kami mengalami pertumbuhan yang sehat, baik dari sisi penyaluran, piutang, maupun laba bersih, semuanya tumbuh dua digit pada semester 1/2024. Kami optimis akan terus tumbuh dua digit hingga akhir tahun ini,” tutupnya.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU