27.8 C
Jakarta
Jumat, 3 Mei, 2024

Pemerintah Dorong Negara ASEAN Gunakan QR Code untuk Metode Pembayaran

JAKARTA, duniafintech.com – Pemerintah Indonesia mendorong semua negara di dalam ASEAN untuk menggunakan QR Code sebagai transaksi jual beli. 

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengungkapkan salah satu dari 7 prioritas ekonomi yang dibawa Indonesia dalam ASEAN Economic Ministers Retreat adalah Develop the ASEAN Digital Economy Framework (DEFA). Salah satu fokusnya adalah mendorong negara ASEAN untuk transaksi menggunakan QRIS atau QR Code. 

Baca juga: OJK Optimistis ASEAN Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi

Menurutnya saat transaksi menggunakan QR Code tentunya dapat memudahkan akses pembayaran baik di negara-negara ASEAN maupun para pelaku usaha untuk lebih efisien. Misalnya, jika ingin berbelanja ke toko-toko dapat menggunakan handphone atau gadget. 

‘Nah ini salah satu yang saya pikir walaupun sangat sederhana tapi sangat strategis. Kita juga mengefisiensikan tarif dengan cara digitalisasi atau dengan cara-cara digital yang semakin membuat semuanya menjadi efisien,” kata Jerry. 

Sementara itu, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengungkapkan negara yang sudah bisa menggunakan QR Code diantaranya adalah Indonesia, Thailan, Singapura, Malaysia, dan Vietnam. Lalu, nantinya akan menyusul adalah Kamboja dan Filipina. Sedangkan untuk negara yang belum menerapkan QR Code sebagai bentuk metode pembayaran adalah Laos, Myanmar dan Timor Leste. 

Dia mengaku pihaknya sudah melakukan konsultasi kepada bank-bank sentral yang ada di ASEAN. Bahkan, Indonesia siap membantu negara-negara ASEAN untuk menerapkan QR Code sebagai metode pembayaran dalam transaksi jual-beli. 

Arsjad menjelaskan saat penerapan QR Code di negara-negara ASEAN, tidak perlu untuk melakukan penukaran mata uang atau konversi uang. Artinya, saat melakukan pembelian hanya menggunakan QR Code. Sehingga transaksinya nantinya akan menggunakan currency lokal. 

Baca juga: Pemerintah Dorong ASEAN Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia

“Jadi kalau Rupiah ya Rupiah, Baht ya baht. Jadi bisa saling membantu untuk mengurangi biaya dari transaksi dan ini menjadi salah satu kunci bagaimana supaya UMKM dan juga business di ASEAN bisa bekerjasama dan juga mempermudah. Inilah yang menjadi harapan kita bersama,” kata Arsjad. 

Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia (BI) dan Bank of Thailand (BoT) bekerjasama dalam hal pembayaran berbasis QR Code lintas negara (cross border QR Payment Linkage) antara Indonesia dan Thailand. 

Kerjasama tersebut bertujuan agar masyarakat di wilayah Indonesia dan Thailand dapat menggunakan aplikasi pembayaran yang terdapat pada gawai dengan memindai Thai QR Codes dan Quick Responses Code Indonesian Standard (QRIS) dalam melakukan transaksi pembayaran di merchant. Selain itu, BI dan BoT menyepakati inisiasi kerjasama transfer antar negara melalui fast payment.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan kerjasama tersebut untuk mendukung digitalisasi pembayaran dan pembayaran lintas negara. Hal itu merupakan agenda prioritas dalam pembayaran Presiden G20 Indonesia tahun 2022. Inisiatif tersebut bertujuan untuk menghubungkan pembayaran lintas negara melalui interkoneksi QR Code nasional antar kedua negara. 

Bagi Indonesia, inisiatif ini juga merupakan milestone Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia tahun 2025 yang akan diintegrasikan dengan kerangka kerja sama dalam mendorong penggunaan mata uang lokal. Inisiatif ini dipandang dapat memberikan lebih banyak pilihan bagi pengguna transaksi pembayaran lintas negara serta memegang peranan penting dalam meningkatkan efisiensi transaksi.

“Mempromosikan ekonomi digital dan inklusi keuangan serta memperkuat stabilitas makro ekonomi melalui mata uang lokal yang lebih luas,” kata Perry. 

Baca juga: Miliki 2.400 Perusahaan Startup, Airlangga Optimistis Indonesia Kuasai Ekonomi Digital di ASEAN

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE