31.9 C
Jakarta
Kamis, 26 Desember, 2024

Pemilu AS Jadi Katalis, Bitcoin Melambung ke US$70.000

Jakarta, 29 Oktober 2024 – Harga Bitcoin kembali menembus level psikologis US$70.000 untuk pertama kalinya sejak Juni 2024. Lonjakan ini terjadi di tengah meningkatnya optimisme investor terhadap hasil Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) dan data ekonomi yang akan mempengaruhi kebijakan Federal Reserve (The Fed).

Bitcoin menyentuh level tertinggi US$70.872 pada Selasa (29/10/2024) pagi, menandai kenaikan sebesar 4,76% dalam 24 jam terakhir dan 5,26% dalam sepekan.

Pemilu AS Jadi Katalis, Bitcoin Melambung ke US$70.000

Beberapa analis mengaitkan kenaikan ini dengan spekulasi seputar hasil pemilu AS. Kemenangan salah satu kandidat diperkirakan akan membawa dampak positif bagi pasar kripto, meskipun detailnya masih belum jelas.

“Ada banyak ketidakpastian seputar pemilu, tetapi investor tampaknya bertaruh bahwa hasilnya akan menguntungkan Bitcoin,” ujar seorang analis pasar kripto.

Pemilu AS Jadi Katalis, Bitcoin Melambung ke US$70.000
Open Interest Bitcoin | Sumber: Glassnode

Selain itu, investor juga menantikan data ekonomi penting yang akan dirilis dalam beberapa hari mendatang. Data ini akan memberikan petunjuk tentang arah kebijakan moneter The Fed, yang dapat berdampak signifikan pada pasar kripto.

“Jika data ekonomi menunjukkan inflasi yang terkendali, The Fed mungkin akan memperlambat laju kenaikan suku bunga, yang akan menjadi kabar baik bagi Bitcoin,” tambah analis tersebut.

Kenaikan harga Bitcoin juga didorong oleh arus masuk modal ke dana khusus yang diperdagangkan di bursa. Hal ini menunjukkan bahwa investor institusional semakin tertarik untuk berinvestasi di aset kripto.

Meskipun sentimen pasar saat ini positif, beberapa analis mengingatkan bahwa Bitcoin masih merupakan aset yang volatil. Investor disarankan untuk tetap berhati-hati dan tidak terbawa euforia pasar.

“Penting untuk diingat bahwa Bitcoin masih merupakan aset yang relatif baru dan sangat fluktuatif. Harga bisa naik atau turun dengan cepat,” ujar seorang pakar keuangan.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU