25.9 C
Jakarta
Selasa, 5 November, 2024

Pendapatan Mitra Gojek Diperkirakan Capai Rp66 Triliun di 2021

Penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) memperkirakan bahwa, total pendapatan mitra gojek driver dan UMKM yang bergabung dalam ekosistem Gojek akan meningkat hingga Rp66 triliun di tahun 2021 dibandingkan 2020.

Wakil Kepala LD FEB UI, Paksi C.K Walandouw mengatakan, peningkatan ini didorong oleh loyalitas konsumen yang memicu kecepatan pemulihan pendapatan mitra driver dan UMKM yang berada di ekosistem Gojek.

“Ini ditunjukkan dengan peningkatan pendapatan para mitra driver dan UMKM pada 2021, yang diperkirakan akan mencapai Rp66 triliun dari tahun 2020 ke 2021,” katanya dalam video conference, Kamis (21/10).

Riset ini menunjukkan, solusi teknologi dan non-teknologi Gojek membantu mitra driver dan UMKM lebih tangguh dan lebih cepat memulihkan ekonominya melalui peningkatan pendapatan di tahun 2021 dibandingkan 2020.

Pendapatan Mitra Driver dan UMKM Naik Signifikan

Ketangguhan dan peningkatan pendapatan tersebut telah berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Hasil riset ini menunjukkan pendapatan Mitra UMKM GoFood rata-rata naik 66% di tahun 2021 dibandingkan tahun 2020.

Sedangkan, Mitra driver GoCar mengalami peningkatan pendapatan 24% dibandingkan 2020 dan GoRide mengalami peningkatan pendapatan sebesar 18% dibandingkan tahun sebelumnya.

“Ini menandakan pelaku sektor informal yang berada dalam ekosistem digital turut merasakan sekaligus berkontribusi ke pemulihan ekonomi,” ujarnya.

Gojek Berkontribusi Besar Terhadap Perekonomian Nasional

Dia melanjutkan, peningkatan tersebut membuat kontribusi ekosistem Gojek dan GoTo Financial pada perekonomian nasional diperkirakan naik 60% dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi Rp249 triliun atau 1,6% dari PDB Indonesia di tahun 2021.

Angka ini dihitung berdasarkan total pendapatan atau sumbangan langsung dari mitra GoRide dan GoCar di sektor transportasi darat, dan total pendapatan dari platform Gojek atau sumbangan tidak langsung dari mitra UMKM GoFood, social seller, dan mitra UMKM GoTo financial.

“Serta dampak ekonomi ikutan (multiplier) yang dihitung dari total output untuk sektor perhubungan darat dan sektor penyediaan jasa dan minuman berdasar tabel input output,” ucapnya.

Gojek Membantu Usahawan Pemula Bertahan di Tengah Pandemi

Sementara itu, Peneliti LD FEB UI Alfindra Primaldhi mengungkapkan keandalan ekosistem dan solusi digital yang dibawa Gojek membantu UMKM dan pengusaha pemula untuk terus tumbuh di tengah pandemi Covid-19.

Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah pengusaha pemula yang memanfaatkan GoFood selama masa pandemi yaitu sebesar 47%, dibanding periode normal sebelum adanya pandemi yang hanya sebesar 31%.

“Empat dari lima UMKM percaya GoFood mendorong pertumbuhan usaha,” tuturnya.

Menurutnya manfaat utama yang dirasakan UMKM dari kemitraan dengan GoFood adalah kesempatan promosi GoFood, perluasan akses pasar, kemudahan pengelolaan operasional melalui aplikasi GoBiz, dan pelatihan kewirausahaan.

Di samping itu, hasil riset yang sama menunjukkan 80% pengguna konsisten menggunakan aplikasi Gojek, dan membelanjakan lebih dari seperempat pendapatan bulanannya di dalam ekosistem ini.

“Maka selama pandemi, ekosistem Gojek menjadi salah satu pilihan konsumen untuk tetap produktif. Mereka juga merasa aman menggunakan layanan dalam ekosistem ini,” ujarnya.

Kepercayaan dan loyalitas tersebut membuat konsumen menganggap biaya aplikasi yang dikenakan oleh GoFood dan GoSend sebagai sesuatu yang sesuai dan terjangkau. Konsumen beranggapan biaya yang mereka keluarkan sepadan dengan kualitas layanan yang diterima.

Adapun, riset LD FEB UI ini dilakukan di beberapa kota dengan responden riset ini adalah konsumen, UMKM, mitra driver dan mitra kurir yang sudah menggunakan layanan Gojek sebelum pandemi atau sejak Maret 2020.

Total responden yang mengisi kuesioner secara lengkap dan dapat dilakukan analisis adalah 42.471 orang, terdiri dari 10.837 mitra driver GoRide, 9.756 mitra driver GoCar, 7.228 mitra driver GoSend dan GoKilat, 4.363 mitra UMKM GoFood, 1.728 mitra social seller, dan 8.559 konsumen.

Mayoritas responden atau 95%-nya tersebar di 21 kota seperti Samarinda, Balikpapan, Manado, Pekanbaru, Makassar, Palembang, Lampung, Medan, Denpasar, Malang, Solo, Tangerang Selatan, Depok, Semarang, Bogor, Yogyakarta, Tangerang, Jakarta, Bekasi, Surabaya, dan Bandung.

Pengumpulan data dilakukan secara online dengan pendekatan simple random sampling dengan margin of error 2%, dan level of confidence 95%.

 

Penulis: Nanda Aria

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU