24.6 C
Jakarta
Jumat, 27 September, 2024

Penerbitan Obligasi Multifinance Melambat, Rp18 Triliun di Agustus 2024

JAKARTA, 26 September 2024 – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat penurunan penerbitan obligasi multifinance hingga Agustus 2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada Agustus 2024, nilai penerbitan obligasi hanya mencapai Rp18,01 triliun, turun signifikan dari Rp25,90 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

Analis Fixed Income Pefindo, Ahmad Nasrudin, menyebutkan penurunan ini terjadi karena pertumbuhan multifinance yang melambat di tengah suku bunga tinggi sepanjang 2024.

“Kenaikan suku bunga pada April 2024 menurunkan permintaan terhadap layanan multifinance, sehingga kebutuhan pendanaan juga berkurang,” ujarnya.

Faktor Penurunan Obligasi Multifinance?

Menurut Ahmad, banyak perusahaan multifinance memilih menggunakan modal internal untuk kebutuhan pendanaan guna menekan biaya dibandingkan menerbitkan obligasi. Hal ini dilakukan untuk menjaga profitabilitas.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan laba bersih industri multifinance hanya tumbuh 2,23% secara tahunan (yoy) pada Juli 2024. Pendapatan operasional meningkat 13,54% yoy menjadi Rp77,65 triliun, namun beban operasional juga naik lebih tinggi, yakni 16,59% yoy menjadi Rp16,59 triliun.

Salah satu pendorong utama kenaikan beban operasional ini adalah meningkatnya beban bunga yang mencapai 19,11% yoy menjadi Rp15,99 triliun. Ahmad menambahkan, untuk menjaga leverage dan profitabilitas di tengah suku bunga yang tinggi, banyak perusahaan multifinance memilih menunda penerbitan obligasi.

“Mereka cenderung memilih obligasi jangka pendek untuk refinancing dengan biaya lebih rendah ketika suku bunga turun,” jelasnya.

Harapan Obligasi Multifinance

Ahmad optimistis penerbitan obligasi akan lebih bergairah menjelang akhir tahun, terutama jika suku bunga terus menurun. Bank Indonesia (BI) baru-baru ini memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 6% pada RDG 17-18 September 2024.

Ia memperkirakan penerbitan obligasi akan lebih banyak didorong oleh kebutuhan refinancing, sementara peningkatan modal kerja dan ekspansi baru akan terlihat pada 2025 seiring dengan normalisasi suku bunga.

Hingga Agustus 2024, Pefindo telah mendapatkan mandat penerbitan obligasi senilai Rp8,23 triliun dari empat perusahaan multifinance, yang jika digabungkan dengan realisasi penerbitan dari Januari hingga Agustus 2024, totalnya mencapai Rp26,26 triliun. Namun, Ahmad mengingatkan angka ini bisa berubah, tergantung pada realisasi penerbitan atau adanya mandat baru.

Penerbitan Obligasi Multifinance Melambat, Rp18 Triliun di Agustus 2024

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU