JAKARTA, 30 Desember 2024 – Pendiri dan CEO Morgan Creek Digital, Anthony Pompliano, baru-baru ini menyampaikan pandangannya tentang masa depan Bitcoin dalam sebuah wawancara di acara Fox Business. Ia menekankan pentingnya kepemilikan aset digital seperti Bitcoin, terutama dalam konteks upaya Amerika Serikat (AS) untuk mengamankan aset strategis.
Bitcoin sebagai “Real Estat Digital”
Pompliano menggambarkan Bitcoin sebagai “real estat digital” yang sangat strategis. Dengan pasokan yang terbatas hanya 21 juta unit, Bitcoin dipandang sebagai aset langka dengan nilai yang terus meningkat.
“Jika kita berbicara tentang kepemilikan aset strategis seperti Terusan Panama atau Greenland, mengapa kita tidak mempertimbangkan aset digital seperti Bitcoin?” ujarnya.
Ia juga mencatat bahwa sejumlah negara, termasuk Rusia dan El Salvador, telah mulai berinvestasi dalam Bitcoin melalui pembelian dan aktivitas penambangan. Menurutnya, AS perlu segera mengikuti langkah tersebut untuk mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di era digital.
Dampak Pemerintahan Trump terhadap Bitcoin
Pompliano juga membahas bagaimana pemerintahan Donald Trump dapat memengaruhi adopsi Bitcoin dan aset kripto lainnya. Ia mengungkapkan bahwa sejumlah pejabat di pemerintahan Trump, termasuk Trump sendiri, telah memiliki Bitcoin atau aset digital lainnya.
“Ada risiko strategis jika kita tidak memiliki cadangan Bitcoin,” tegasnya, seraya menambahkan bahwa keputusan ini dapat meningkatkan daya saing AS di kancah global.
Ia juga mencatat kontribusi besar dari perusahaan-perusahaan kripto seperti Coinbase, Kraken, Ripple, dan MoonPay dalam acara pelantikan Trump. Hal ini, menurutnya, menunjukkan bahwa sektor kripto semakin matang dan mulai dianggap sejajar dengan perusahaan teknologi besar seperti Amazon dan Facebook.
“Dulu kripto dianggap pemain kecil, tetapi kini mereka memiliki tempat di meja besar,” tambah Pompliano.
Integrasi Bitcoin dalam Sistem Keuangan Tradisional
Pompliano memprediksi bahwa pada tahun 2025, Bitcoin dan aset digital lainnya akan menjadi bagian penting dari sistem keuangan tradisional.
“Kisah besar tahun 2025 adalah bagaimana kripto menjadi elemen integral dalam sistem keuangan. Hal ini akan menjadi dorongan besar bagi Bitcoin dan aset kripto lainnya,” ujarnya.
Meskipun Bitcoin tetap mendominasi sebagai aset utama dalam dunia kripto, ia juga melihat peluang bagi aset digital lainnya untuk berkembang. Namun, Pompliano menegaskan bahwa Bitcoin memiliki keunggulan sebagai “emas digital” yang mampu melindungi daya beli.
Peran Bitcoin untuk Amerika Serikat di Masa Depan
Menurut Pompliano, Bitcoin juga memiliki potensi sebagai alat perlindungan terhadap sanksi internasional. Ia merujuk pada langkah Rusia yang menggunakan Bitcoin untuk mengurangi dampak sanksi global.
“Bitcoin dapat menjadi alat bagi negara-negara untuk melindungi diri dari risiko sanksi,” jelasnya.
Ia mendorong AS untuk mempertimbangkan langkah serupa, yang tidak hanya akan memperkuat dominasi keuangan global, tetapi juga mendorong adopsi Bitcoin oleh negara lain.
“Jika AS mulai membeli Bitcoin, langkah ini dapat mengurangi risiko politik bagi negara-negara lain yang ingin mengikuti,” tambahnya.
Optimisme untuk Masa Depan Bitcoin
Pompliano tetap optimis terhadap masa depan Bitcoin, meskipun volatilitasnya sering menjadi perhatian. Ia menyarankan bahwa waktu terbaik untuk berinvestasi dalam Bitcoin adalah saat ini.
“Waktu terbaik untuk membeli Bitcoin adalah kemarin; waktu terbaik berikutnya adalah hari ini,” katanya.
Ia percaya bahwa keputusan AS untuk berinvestasi dalam Bitcoin tidak hanya akan memberikan dampak positif bagi negara, tetapi juga mempercepat adopsi global aset digital tersebut.
Dengan perannya sebagai “real estat digital” dan potensinya untuk menjadi bagian penting dari sistem keuangan tradisional, Bitcoin terus menarik perhatian sebagai aset masa depan.
Pompliano mengakhiri wawancaranya dengan ajakan agar AS segera mengambil langkah berani dalam mengadopsi Bitcoin untuk menjaga daya saing di dunia digital.
“Kita hidup di era digital, dan memiliki Bitcoin adalah langkah logis selanjutnya,” pungkasnya.