duniafintech.com – Kemarin, sebanyak lebih dari 32 siswa dan siswi finalis PermataYouthPreneur 2019, yang diselenggarakan oleh Bank Permata, telah berkumpul di Jakarta untuk mengikuti acara wisuda dan mempresentasikan hasil produk prototipe tekfin yang mereka buat di hadapan para juri.
Para finalis ini merupakan siswa terpilih dari 130 peserta yang telah diseleksi dari berbagai kota di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Gorontalo.
Rangkaian puncak acara ini dilaksanakan mulai tanggal 28-30 April 2019 bertempat di kantor pusat PermataBank WTC 2, Jakarta.
Perlu diketahui, PermataYouthPreneur (PYP) adalah program pelatihan di bidang kewirausahaan (meliputi model bisnis, startup digital, coding dan literasi keuangan) yang diinisiasi oleh Bank Permata melalui program CSR nya yang bernama “PermataHati”.
Program PYP tersebut ditujukan bagi para pelajar tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kelas 11/12 dari jurusan Rekaya Perangkat Lunak (RPL) dengan periode pembelajaran selama dua bulan.
Bank Permata bekerjasama dengan Arkademy dan didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam mengadakan program tersebut.
Program PYP dikemas dalam bentuk rangkaian diskusi dan pelatihan, modul kurikulum daring, dan mentoring, agar para peserta mampu mengembangkan ide produk tekini mereka masing-masing.
Head Corporate Affairs Bank Permata , Richele Maramis, mengatakan:
“Kami optimis bahwa program PYP ini dapat menghasilkan siswa-siswa yang berkualitas dan siap untuk menghadapi tantangan industri 4.0. Tidak hanya sampai disini, nantinya para pemenang juga berkesempatan untuk magang di Permata Digital Center agar mereka dapat terlibat dan melihat secara langsung bagaimana kami menciptakan produk dan fitur perbankan yang inovatif.”
Selain yang telah disampaikan oleh Richele Maramis, para peserta yang terpilih juga akan mendapatkan berbagai kesempatan pengembangan diri lainnya seperti beasiswa sekolah coding di Arkademy.
Kepala Departemen Literasi & Inklusi Keuangan OJK, Sondang Martha Samosir, pun sangat mengapreasiasi dan merespon positif program tersebut. Martha pun mengatakan:
“Kami mengapresiasi upaya PermataBank yang memberikan pengetahuan dan keterampilan khususnya pelatihan bisnis digital bagi siswa/i vokasi dari beberapa SMK.”
Semoga upaya bersama ini dapat mendorong tumbuhnya perusahaan startup baru yang mampu bersaing dalam era perdagangan digital dan OJK sebagai regulator di sektor jasa keuangan akan tetap menjaga seluruh industri keuangan terus tumbuh, sehat dan berdaya saing agar dapat mendorong demand for credit dari perusahaan startup baru tersebut.”
Bagi para peserta, belajar menjadi seorang pengusaha startup membutuhkan kemampuan yang lebih dari sekedar penguasaan teknologi. Mereka perlu mempelajari serta menguasi berbagai softskill yang juga menjadi faktor penentu seperti cara menyusun bisnis model yang tepat sasaran, pemilihan masalah dan solusi yang akan dijawab menggunakan teknologi, pengelolaan keuangan untuk bisnis, hingga kemampuan presentasi di depan para investor.
Hal-hal inilah yang menjadi daya tarik dari program PYP. Apalagi tema yang dibawa sangat spesifik dengan topik yang sedang hangat di Indonesia, yaitu “Inovasi Fintech Menuju Industri 4.0”.
picture: pixabay.com
-Syofri Ardiyanto-