29.4 C
Jakarta
Selasa, 8 Oktober, 2024

Pilihan Reksadana Pendapatan Tetap

JAKARTA, duniafintech.com – Reksadana pendapatan tetap merupakan salah satu jenis Investasi Reksadana yang menguntungkan selama 5 tahun terakhir. Perbedaan dari jenis-jenis investasi reksadana terletak pada alokasi investasinya. Pada jenis reksadana satu ini, yakni hampir 80% investasinya akan dialokasikan pada instrumen yang bisa memberikan pendapatan tetap seperti surat utang atau obligasi dan sukuk dengan jatuh tempo lebih dari satu tahun.

Reksadana pendapatan tetap disebut juga sebagai jenis reksadana yang kinerjanya paling baik di bulan Agustus 2021 dengan kenaikan hingga 2,79% pada indeks Infovesta 90 Fixed Income Fund Index.

Investasi reksadana jenis ini memang sangat cocok untuk dipilih bagi kamu yang ingin cari aman tetapi potensi return yang didapatkan terbilang lumayan dengan jangka waktu 1-3 tahun.

Apabila kamu adalah investor pemula yang ingin mencoba mulai berinvestasi di reksadana, sebaiknya pahami juga terkait kelebihan dari jenis reksadana satu ini hingga risikonya berikut ini.

Kelebihan Reksadana Pendapatan Tetap

Adapun kelebihan yang akan didapatkan oleh investor ketika berinvestasi di reksadana jenis ini, antara lain:

  • Modal Kecil

Teruntuk kamu yang masih belum memiliki modal besar, maka tak usah berkecil hati. Sebab, investasi reksadana jenis ini masih bisa dilakukan dengan modal minim mulai dari Rp10 ribu saja.

Jadi, kamu bisa langsung berinvestasi setiap hari hanya dengan menyisihkan uang sebanyak Rp10 ribu saja atau semampu kamu. Semakin sering terlibat dalam berinvestasi, maka peluang untuk mendapatkan keuntungannya pun akan semakin tinggi.

  • Minim Risiko

Sebagai investor pemula, tentunya ingin sekali mencari investasi yang minim risiko. Tentunya bagi investor pemula bisa langsung berinvestasi dengan memilih instrumen investasi reksadana, karena memang investasi reksadana merupakan instrumen investasi yang cukup aman. Selain itu, potensi returnnya pun lumayan tinggi. Saat kondisi ekonomi masih belum stabil dikarenakan pandemi yang masih belum usai hingga saat ini, kamu bisa memilih reksadana jenis ini untuk memaksimalkan keuntungan yang nantinya akan diperoleh. 

  • Keuntungan Lebih Besar Dibandingkan dengan Deposito

Investasi deposito juga menjadi salah satu jenis investasi yang sama-sama aman bagi para investor pemula. Namun, dari segi keuntungan, tentunya reksadana memiliki imbal hasil lebih tinggi daripada deposito, karena return dari reksadana bisa mencapai 8% per tahunnya.

Sementara imbal hasil pada deposito hanya sekitar 4% per tahun dan itu pun akan dikenai potongan pajak, sehingga keuntungan yang akan didapat belum terlalu maksimal. Sedangkan reksadana bukanlah sebuah objek pajak, jadi tidak akan dikenakan potongan.

  • Dikelola oleh Manajer Investasi yang Berpengalaman

Saat berinvestasi reksadana pendapatan tetap, investor juga tidak perlu lagi pusing dalam memikirkan strategi agar bisa cuan, karena semua pengelolaan investasi Reksadana sudah dikerjakan langsung oleh manajer investasi yang kompeten dan berpengalaman. Jadi, investor hanya tinggal duduk manis saja sambil memantau perkembangan investasi.

Itulah tadi beberapa kelebihan dari reksadana jenis ini, selain menawarkan kelebihan dari jenis investasi reksadana satu ini tentu ada risiko yang akan diterima oleh investor. Karena setiap instrumen investasi pasti memiliki risiko masing-masing.

Risiko

Meskipun reksadana adalah instrumen investasi yang dinilai sebagai investasi minim risiko, bukan berarti reksadana tidak memiliki risiko sama sekali. Investasi reksadana tentu juga memiliki risiko yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Maka itu, ada baiknya bagi investor pemula untuk memahaminya terlebih dahulu. Berikut ini adalah risiko dari investasi reksadana jenis ini, antara lain:

  • Nilai Unit Penyertaan Menurun

Risiko ini bisa saja terjadi apabila obligasi atau surat utang saat itu sedang mengalami penurunan harga. 

  • Likuiditas

Kondisi ini dapat terjadi apabila Manajer Investasi merasa kesulitan dalam mengembalikan uang yang diinvestasikan oleh investor ketika para investor ingin mencairkannya. Hal ini bisa saja terjadi karena disebabkan oleh berbagai faktor. 

  • Tidak Dijamin LPS (Layanan Penjamin Simpanan)

Berbeda dengan deposito yang pasti mendapatkan jaminan dari LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), yakni reksadana tidak ada penjamin yang pasti. Sehingga apabila terjadi masalah atau kerugian dalam berinvestasi, maka semua itu ditanggung oleh masing-masing investor.

Itulah tadi beberapa risiko yang akan diterima oleh investor ketika memilih Reksadana sebagai instrumen investasi mereka.

Pilihan Reksadana Pendapatan Tetap

Setelah melalui masa pandemi hampir selama dua tahun, kini keadaan mengenai perekonomian mulai kembali, hal ini dapat dilihat dari aktivitas perkantoran yang sudah mulai berjalan normal.

Oleh sebab itu, saatnya untuk kita mulai berbenah diri untuk memperbaiki lagi kondisi finansial yang sempat berantakan karena pandemi. Caranya adalah mulai berinvestasi. Untuk saat ini, maka ada baiknya untuk mulai berinvestasi yang aman-aman saja dulu seperti reksadana.

Kamu bisa menyisihkan 20% dari gaji bulanan untuk berinvestasi di reksadana. Apabila uang yang diinvestasikan adalah Rp1 juta per bulan dengan potensi return sebesar 7%, maka selama dua tahun lamanya kamu akan mendapatkan return kurang lebih sekitar Rp 25.680.000.

 

Penulis: Kontributor / M. Raihan Mu’arif

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU