30.2 C
Jakarta
Selasa, 7 Mei, 2024

Panduan Cara Menyusun Portofolio Investasi yang Efektif

Portofolio investasi adalah hal yang mutlak ada pada setiap kegiatan investasi sehingga penting untuk mengetahui cara menyusun portofolio investasi yang efektif.

Biasanya, portofolio menjadi kata yang jamak didengar jika Anda sudah cukup lama berada dalam dunia investasi. Di sisi lain, investasi pun bukanlah merupakan sesuatu yang asing di telinga banyak orang.

Sejumlah manfaat dapat Anda rasakan di kemudian hari dengan melakukan aktivitas investasi, tentu saja. Pasalnya, investasi bisa membuat rasa khawatir Anda berkurang sebab dengan memiliki asetnya, kehidupan di masa yang akan datang sudah ada jaminannya.

Apa Itu Portofolio Investasi?

Portofolio investasi adalah kumpulan aset dari investasi, yang bisa berupa properti, obligasi, saham, emas, dan lain sebagainya. Hal itu pun sejalan dengan arti kata portofolio pada umumnya.

Di samping itu, juga ada istilah manajemen portofolio, yang berarti pengelolaan kumpulan aset untuk mencapai tujuan dari investasi itu sendiri. Portofolio investasi sendiri terbentuk dari berbagai hal berikut ini:

  • Modal atau Capital: Yaitu besaran modal yang dimiliki.
  • Tujuan: Berisi tentang jenis investasi yang dimiliki beserta objective atau tujuannya.
  • Waktu: Berapa lama investasi tersebut.
  • Profil Risiko:  Terdiri dari 3 jenis, yakni konservatif, moderat, dan agresif.

Cara Menyusun Portofolio Investasi

Langkah-langkah atau cara menyusn portofolio investasi yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:

  1. Menyiapkan Anggaran Investasi

Meski melakukan investasi memang dapat mendatangkan keuntungan, tetapi pengelolaan anggaran keuangan sebelumnya pun harus diperhatikan. Investasi dapat dilakukan dengan menyisihkan 10%—20% dari penghasilan, yang terpenting dalam hal ini adalah disiplin dan konsistensi.

  1. Mengetahui Aset Investasi

Cara membuat portofolio investasi selanjutnya adalah dengan menentukan investasi yang tepat. Ada sejumlah hal dapat Anda pertimbangkan, mulai dari modal, jangka waktu, pengetahuan, dan juga risikonya.

  1. Investasi Jangka Panjang sebagai Alokasi yang Tepat

Satu hal yang juga disarankan adalah memilih jenis investasi jangka panjang. Beberapa cara mudah yang dapat membantu Anda untuk menentukan investasi adalah sebagai berikut:

  • Saham

Dalam investasi ini saham, Anda disarankan untuk memenuhi ukuran risiko dalam portofolio nilai uang. Terkait hal itu, analisis terlebih dahulu, pilih saham yang memiliki potensi, pantau secara berkala, lalu ikuti setiap perkembangan informasinya.

  • Obligasi

Nilai dari investasi yang satu ini penting untuk disimak, misalnya jenis ranking, tempo, suku bunga, dan lain sebagainya.

  • Reksadana

Reksadana adalah kegiatan investasi yang cenderung memiliki biaya yang lebih rendah dan akan dibantu oleh manajer investasi. Anda dapat menggunakan produk reksadana dari bank yang sesuai dengan keinginan. 

  • Exchange—Traded Funds (ETF)

Akan halnya reksadana, ETF dikelompokan berdasarkan kapitalisasi negara, sektor, dan yang lainnya. Jenis yang satu ini pun menawarkan penghematan dana.

  1. Tinjauan Portofolio

Adapu cara membuat laporan portofolio investasi berikutnya adalah peninjauan portofolio secara berkala. Hal ini karena dalam menjalankan investasi, tentu saja ada kemungkinan investor akan mengalami masa-masa dengan jalan yang terjal atau tidak mulus.

Hal itu pun dapat ditentukan oleh banyak faktor, misalnya keuangan, risiko, dan lain sebagainya. Jika hal ini atau perubahan lain terjadi, investor harus harus melakukan penyesuaian pada portofolio investasi.

  1. Terus Belajar

Cara menyusun portofolio investasi yang baik, Anda perlu mencontoh atau belajar dari pihak lain yang merupakan ahli atau yang sudah berpengalaman di bidangnya. Perbanyaklah diskusi dan ajukan pertanyaan agar portofolio investasi yang Anda inginkan dapat terwujud.

Strategi Membuat Portofolio Saham agar Profit Maksimal

Adapun cara menyusun portofolio investasi saham yang bagus, yakni:

  1. Menentukan tujuan dan jangka waktu

Jika memiliki tujuan yang pasti, investasi tentu saja akan lebih ideal. Adapun tujuannya tentu berbeda-beda, sesuai dengan keinginan dan kepentingan.

Pasalnya, boleh jadi uang hasil investasi akan digunakan untuk membangun rumah, membangun bisnis di masa depan, mempersiapkan dana pensiun, atau digunakan untuk jalan-jalan.

Dalam hal ini, Anda bisa memilih investasi jangka panjang dan pendek. Biasanya, jangka pendek lebih dikenal dengan istilah trading. Meski keuntungan trading mungkin jauh lebih sedikit daripada investasi jangka panjang, tetapi kalau Anda ingin punya target dan tujuan yang lebih cepat, trading sangat pas untuk dijalankan.

Karena itu, hal ini sesuai dengan kepentingan masing-masing. Isi portofolio saham milik Anda pun akan dipengaruhi oleh pemilihan jangka waktu ini.

  1. Menentukan profil investor

Ada banyak tipe investor, misalnya yang kalem dan lebih memilih mencari aman alias investor moderat. Tipe investor ini biasanya bakal menghindari risiko yang tinggi sebab memang sesuai dengan karakter orangnya.

Kemudian, juga ada investor yang sangat bersemangat alias investor agresif. Tipe yang satu ini tidak ragu menggelontorkan modal yang besar untuk meraih keuntungan setinggi-tingginya.

Pada dasarnya, kian banyak yang Anda modalkan, semakin banyak pula keuntungan yang akan diperoleh. Akan tetapi, investor tipe ini mesti siap dengan kerugian sebab profil risiko yang diambilnya memang tinggi. Biasanya, investor yang punya sifat seperti di atas memang sudah siap uangnya hilang.

Untuk diketahui, profil investor ini pun dapat memengaruhi isi portofolio saham seseorang.  Tipe investor moderat dan investor konservatif cenderung menghindari risiko tinggi dan mungkin Anda akan lebih memilih instrumen investasi saham-saham yang harganya terlihat stabil.

Bagi tipe investor yang agresif, mereka akan memilih membeli saham-saham yang harga di awal mungkin rendah, tetapi mereka percaya suatu saat harganya dapat naik dan mendatangkan profit atau imbal hasil berlipat pada mereka.

  1. Menyesuaikan dengan modal yang dimiliki

Investasi dari modal yang paling minim sekalipun saat ini bisa dilakukan oleh siapa pun. Akan tetapi, jika memiliki modal yang besar, tentu yang lebih aman adalah mengalokasikan modal dengan hati-hati.

Sebagai permulaan, sebaiknya Anda melakukannya perlahan terlebih dahulu untuk beradaptasi sehingga semuanya dapat disesuaikan dengan modal dengan melihat langkah nomor satu dan dua.

Apabila Anda adalah seorang trader, akan lebih baik modal yang digunakan untuk transaksi hanya sekitar 30% dari modal secara keseluruhan. Trading sendiri cukup berisiko tinggi sebab harga saham setiap harinya naik dan turun secara signifikan.

  1. Menyeimbangkan risiko dan return

Penyeimbangan antara risiko dan return ini perlu dilakukan, khususnya bagi Anda yang punya saham lebih dari satu jenis. Akan sangat baik jika Anda memilih saham yang nilai harganya stabil digabungkan dengan saham yang dapat dilihat potensi harganya akan naik di masa depan. Misalnya, value stock dan juga growth stock.

Keduanya harus dimiliki agar portofolio menjadi seimbang. Misalnya, saham satunya mengalami kerugian maka akan ditutupi dengan keuntungan yang didapatkan saham lain. Penyeimbangan ini harus dipantau agar Anda tidak terlena dengan yang didapatkan.

  1. Lakukan diversifikasi investasi

Langkah diversifikasi investasi ada baiknya dilakukan agar portofolio saham tampak lebih baik lagi. Ada investasi properti yang dapat dijalankan karena sebab mendatangkan penghasilan pasif dan juga ada investasi emas yang boleh jadi akan membantu saat ekonomi negara sedang tidak stabil karena harga emas umumnya akan cenderung naik. Di sisi lain, juga ada obligasi yang bunganya jauh lebih tinggi ketimbang deposito.

Jenis-jenis investasi tadi dapat diandalkan sambil menjalankan investasi saham. Tujuan diversifikasi adalah untuk mengurangi risiko investasi yang ada.

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE