JAKARTA, duniafintech.com – Ekonomi digital diproyeksikan tumbuh hingga Rp4.500 triliun tahun 2030, Indonesia memiliki potensi menjadi terbesar di Asia Tenggara.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menilai dengan melihat Indonesia memiliki potensi dan sumber daya yang sangat besar untuk menjadi negara digital ekonomi terdepan serta terbesar, sehingga BUMN harus memanfaatkan momentum tren digitalisasi ini dengan membangun ekosistem digital agar bisa terus berkembang.
Terkait potensi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, dia mencontohkan seperti sektor perbankan, Bank Mandiri menciptakan inovasi melalui Livin’by Mandiri sebuah aplikasi yang bukan hanya transaksi perbankan tetapi juga bisa melakukan transaksi pembelian tiket pesawat, booking hotel, kereta api dan lain-lain.
“Indonesia bisa menciptakan ekosistem digital melalui super app. Untuk hal ini, kita boleh dibilang bisa lebih maju dari negara lain,” kata Kartika.
Baca juga: Sri Mulyani Ungkap Potensi Ekonomi Digital Indonesia Terbesar se-Asia Tenggara
Menurutnya Indonesia termasuk negara yang cepat dalam melakukan adopsi digital di masa pandemi. Saat ini, sudah semakin banyak warga Indonesia yang terbiasa memakai gawai dan juga belanja di e-commerce. Oleh karena itu, pemerintah akan mendorong tren digitalisasi ini ke sektor industri. Hal ini juga akan memacu target Indonesia guna memanfaatkan momentum potensi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.
Dia menambahkan Telkom melakukan adopsi digital di masa pandemi dengan membuat aplikasi PeduliLindungi. Aplikasi ini bisa melacak orang yang positif Covid-19 dan terbukti sangat efektif. Adopsi digital yang dilakukan oleh Telkom dengan PeduliLindungi dan Mandiri dengan Livin’ merupakan bagian transformasi BUMN yang harus ditiru oleh BUMN lain untuk terus berkembang.
“Kita sudah melihat upaya Telkom membangun BTS di daerah terpencil sebagai upaya untuk membuka akses telekomunikasi. Ini merupakan investasi di sektor back end. Hal ini tentunya bertujuan untuk menciptakan ekosistem digital yang semakin merata di seluruh Indonesia,” kata Kartika.
Baca juga: Digitalisasi Dunia Usaha, Pacu Kemajuan Ekonomi Indonesia
Indonesia Memiliki Potensi Ekonomi Digital Terbesar di Asia Tenggara – BUMN Manfaatkan Momentum
Sementara itu, CEO China International Capital Corporation Singapote Stephen Ng mengatakan ekonomi digital China mengalami peningkatan. Pada 2012-2021, skala ekonomi digital China naik dari US$1,5 triliun menjadi US$7 triliun. Selain itu, BUMN di China juga mempunyai peranan penting dalam meningkatkan ekonomi digital agar memiliki potensi menjadi terbesar dengan cara membangun pusat data serta internet 5G.
“Pemerintah China berkomitmen terhadap pengembangan ekonomi digital dengan membuat rencana 5 tahun yaitu 2021-2025. Fokus utamanya adalah membangun jaringan telekomunikasi, sistem data nasional hingga sumber daya digital,” kata Stephen.
Guna memiliki potensi terbesar, Presiden Microsoft Asia Ahmed Mazani menambahkan Microsoft mempunyai tanggung jawab untuk membantu negara di seluruh dunia dalam beradaptasi dengan digital, termasuk sektor ekonomi. Ahmed memuji pemerintah Indonesia yang dianggap bisa mempercepat proses adopsi digital di masa pandemi.
Terkait Indonesia yang memiliki potensi digital ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Global Head Technology, Media & Telecommunication Boston Consulting Group Vaishali Rastogi mengatakan, adaptasi digital meningkat 20-30 persen di masa pandemi. Ini membuktikan bahwa terjadi perubahan yang masif dari praktik konvensional ke digital.
“Vietnam, Thailand, dan Indonesia jauh lebih maju dalam melakukan adaptasi digital. UMKM sudah melakukan transaksi secara digital dengan menjual barang melalui e-commerce dan juga pembayaran secara digital,” kata Vaishali.
Baca juga: Berita Kripto Hari Ini: Ekonomi Digital Terdongkrak Berkat Aset Kripto
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com