28.4 C
Jakarta
Senin, 29 Mei, 2023

PREDIKSI AJI SULEIMAN TERKAIT TREN KOLABORASI FINTECH

duniafintech.com – Euforia Fintech begitu menggema di mana-mana. Berbagai seminar, conference, dan bahkan share artikel di media sosial sekarang ramai membahas tentang inovasi ini. Perusahaan-perusahaan Fintech belomba-lomba menciptakan inovasi, salah satunya dengan melakukan kolaborasi. Aji Suleiman  selaku Direktur kebijakan Publik Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) , memastikan tahun ini akan ada 3 tren model kolaborasi perusahaan Fintech di 2018. Kolaborasi tersebut ialah, kolaborasi co-sharing, co-marketing serta co-lending portofolio.

Baca juga : http://ticket.duniafintech.com/

Saat ini sudah ada sekitar 7 perusahaan Fintech dalam Aftech yang melakukan kolaborasi tersebut, salah satunya melalui perbankan.

Paling tidak 3 hal ini yang kolaborasinya sedang terlihat. Dari anggota asosiasi kita ya baru sekitar 6 sampai 7 perusahaan. Memang skalanya sih masih belum besar”, ujar Aji, di Virtual Office Contennial Tower, yang dilansir dari cnbcindonesia.com., Jumat (23/2/2018).

Baca juga : https://blockchainapac.fintecnet.com/brochure.html?utm_source=Dunia&utm_medium=Banners

Aji menambahkan, kolaborasi co-lending dan co-marketing yang paling banyak dilakukan oleh perusahaan Fintech dengan perbankan. Kolaborasi tersebut diantaranya kerjasama dengan perbankan, untuk mendapatkan konsumen bagi perusahaan Fintech yang tidak dapat diserap oleh perbankan dalam pembiayaan kredit.

Baca juga : duniafintech.com/dukung-startup-fintech-melalui-media/

Sementara hal yang paling menarik, ialah kolaborasi co-sharing portofolio. Dalam kolaborasi ini, perusahaan Fintech bekerja sama dengan perbankan untuk melatih konsumen yang tidak layak di perbankan, untuk diujicobakan di layanan Fintech. Sehingga saat konsumen tersebut dinilai layak, perbankan akan meneruskan konsumen tersebut untuk mendapatkan pembiayaan dari perbankan.

Menurut Aji, Co-sharing portofolio itu paling menarik, ini karena perusahaan peer to peer (P2P) lending ini kan menyasar yang unbankable yang kurang layak. Secara on paper mereka tidak layak mendapatkan pinjaman, maka dari itu perlu untuk pelatihan terlebih dahulu..

Aji melihat bahwa 3 tren kolaborasi terutama co-sharing portofolio tersebut akan terus meningkat di tahun ini. Mengingat sifat digital ekonomi yang selalu diikuti oleh berbagai pihak karena dinilai sangat menarik.

Kan ini seperti ujicoba model kalau berhasil ngikutlah. Kayak P2P Lending kan dulu baru 3 perusahaan, sekarang udah 33 perusahaan ngikutkan, itu udah terbukti,” ungkapnya.

Written by : Dinda Luvita

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

-Inline sidebar-

ARTIKEL TERBARU

Asuransi Hewan: Jenis, Manfaat, hingga Rekomendasi Produk

JAKARTA, duniafintech.com – Asuransi hewan sejatinya memang belum terlalu familiar di telinga banyak orang meski kehadirannya sangat penting. Adapun merawat hewan, baik hewan peliharaan maupun...

Cara Mendapatkan Koin di TikTok dan Sederet Keuntungannya

JAKARTA, duniafintech.com – Cara mendapatkan koin di TikTok tentu penting untuk diketahui oleh para pengguna aplikasi yang populer ini. Dengan men-download TikTok, saat ini para...

Cara Kirim Barang lewat Shopee Express dan Persyaratannya

JAKARTA, duniafintech.com – Cara kirim barang lewat Shopee Express tentunya penting diketahui oleh para pengguna platform yang satu ini. Cara kirim barangnya pun sekarang ini...

Ide Bisnis Perlengkapan Kantor & Sekolah serta Tips Memulainya

JAKARTA, duniafintech.com – Ide bisnis perlengkapan kantor & sekolah tentu penting diketahui saat kamu ingin mencoba usaha yang satu ini. Sejatinya, ide bisnis yang satu...

Asuransi Kesehatan Cashless dengan Premi Terjangkau, Ini Rekomendasinya

JAKARTA, duniafintech.com – Asuransi kesehatan cashless (tanpa uang tunai) adalah produk asuransi yang paling banyak dicari masyarakat.  Hal itu terjadi karena jenis produk ini memudahkan...
LANGUAGE