25.3 C
Jakarta
Minggu, 24 November, 2024

Nggak Nyangka! Ini 5 Provinsi dengan Tingkat Kredit Macet Tertinggi

JAKARTA, 16 Oktober 2024 – Provinsi dengan tingkat kredit macet tertinggi, ada lima wilayah di Indonesia, yaitu NTB, Jawa Barat, Jakarta, Yogyakarta, dan Sumatera Selatan, tercatat memiliki tingkat tunggakan cicilan pinjaman online (pinjol) tertinggi. Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai kredit macet atau tingkat wanprestasi 90 hari (TWP90) menunjukkan bahwa mayoritas tunggakan terjadi di Pulau Jawa dengan rata-rata 3,15 persen pada periode Januari hingga Juli 2024. Sementara itu, di luar Jawa, angkanya hanya 1,91 persen.

Namun, Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi wilayah di luar Jawa dengan tingkat kredit macet tertinggi, mencapai rata-rata 5,26 persen selama tujuh bulan pertama tahun 2024.

Jawa Barat, yang dikenal dengan tingginya jumlah pengguna pinjol, menempati posisi kedua. Wilayah ini juga mencatatkan tingkat tunggakan yang signifikan, dengan rata-rata kredit macet sebesar 3,66 persen.

Di posisi ketiga ada DKI Jakarta, dengan rata-rata TWP90 sebesar 3,31 persen untuk periode yang sama. Sementara itu, Yogyakarta berada di urutan keempat dengan tingkat kredit macet pinjol sebesar 3,18 persen.

Sumatera Selatan, satu-satunya daerah luar Jawa lainnya dalam lima besar, mencatatkan rata-rata TWP90 sebesar 2,94 persen, menempatkannya di posisi kelima dalam daftar wilayah dengan tingkat tunggakan tertinggi.

Menurut OJK, jumlah debitur pinjol di Indonesia mayoritas adalah perempuan, dengan total 61,9 juta orang hingga akhir Juli 2024. Di sisi lain, jumlah debitur laki-laki mencapai 59,3 juta. Menariknya, meskipun jumlah debitur perempuan lebih banyak, mereka lebih disiplin dalam membayar cicilan. Hanya 1,7 juta akun atas nama perempuan yang masuk kategori kredit macet, lebih rendah dibandingkan dengan 1,8 juta akun milik laki-laki.

5 Provinsi dengan TIngkat Kredit Macet Tertinggi

Berikut rincian lima wilayah dengan tingkat kredit macet tertinggi (TWP90):

  1. Nusa Tenggara Barat (NTB)

rata-rata TWP90: 5,26 persen

  • Januari: 5,66% (outstanding: Rp533,2 miliar)
  • Februari: 5,71% (outstanding: Rp547,1 miliar)
  • Maret: 5,32% (outstanding: Rp566,7 miliar)
  • April: 5,11% (outstanding: Rp572,1 miliar)
  • Mei: 5,11% (outstanding: Rp586 miliar)
  • Juni: 5,04% (outstanding: Rp603 miliar)
  • Juli: 4,92% (outstanding: Rp634,1 miliar)
  1. Jawa Barat

rata-rata TWP90: 3,66 persen

  • Januari: 3,77% (outstanding: Rp16,5 triliun)
  • Februari: 3,90% (outstanding: Rp16,6 triliun)
  • Maret: 3,96% (outstanding: Rp16,6 triliun)
  • April: 3,75% (outstanding: Rp16,4 triliun)
  • Mei: 3,69% (outstanding: Rp16,8 triliun)
  • Juni: 3,51% (outstanding: Rp17,2 triliun)
  • Juli: 3,09% (outstanding: Rp18 triliun)
  1. Jakarta

rata-rata TWP90: 3,31 persen

  • Januari: 3,40% (outstanding: Rp11,1 triliun)
  • Februari: 3,09% (outstanding: Rp10,7 triliun)
  • Maret: 3,13% (outstanding: Rp10,7 triliun)
  • April: 3,31% (outstanding: Rp10,9 triliun)
  • Mei: 3,56% (outstanding: Rp11,1 triliun)
  • Juni: 3,51% (outstanding: Rp11,6 triliun)
  • Juli: 3,20% (outstanding: Rp11,9 triliun)
  1. DI Yogyakarta

rata-rata TWP90: 3,18 persen

  • Januari: 3,38% (outstanding: Rp865 miliar)
  • Februari: 3,28% (outstanding: Rp907 miliar)
  • Maret: 3,20% (outstanding: Rp948 miliar)
  • April: 3,21% (outstanding: Rp967 miliar)
  • Mei: 3,02% (outstanding: Rp1 triliun)
  • Juni: 3,01% (outstanding: Rp1 triliun)
  • Juli: 3,19% (outstanding: Rp1 triliun)
  1. Sumatera Selatan

rata-rata TWP90: 2,94 persen

  • Januari: 2,80% (outstanding: Rp1,1 triliun)
  • Februari: 2,75% (outstanding: Rp1,1 triliun)
  • Maret: 2,47% (outstanding: Rp1,1 triliun)
  • April: 2,44% (outstanding: Rp1,1 triliun)
  • Mei: 3,66% (outstanding: Rp1,2 triliun)
  • Juni: 3,48% (outstanding: Rp1,2 triliun)
  • Juli: 3,03% (outstanding: Rp1,3 triliun)

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU