27.8 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Proyek Sosial Kreatif Melalui Indiegogo

duniafintech.com – Indiegogo hadir sebagai solusi bagi proyek sosial kreatif. Sejumlah orang memiliki ide-ide kreatif. Sayangnya, mereka tidak punya modal untuk mewujudkan idenya itu. Sebaliknya, banyak orang memiliki dana dan ingin berinvestasi, tapi mereka belum mengetahui bagaimana melakukannya.

Indiegogo menawarkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam proyek sosial kreatif, kewirausahaan, dan sosial. Proyek sosial kreatif Indiegogo berfokus pada penggalangan dana berbasis sumbangan bagi pemusik, fans, kebutuhan keuangan pribadi, dan badan amal. Kategori proyeknya meliputi games, film, desain, pendidikan, mobile, dan teknologi.

Baca juga

Indiegogo merupakan platform crowdfunding yang didirikan sejak tahun 2008 di San Fransisco, Amerika Serikat. Dari tahun ke tahun Indiegogo kian berkembang dengan proyek-proyek yang menarik. Tahun 2013, misalnya, mereka berhasil mengumpulkan dana sebesar $10 juta untuk Ubuntu Edge dan $2 juta untuk Canary, sebuah konsep keamanan smart home.

Indiegogo telah memiliki pertumbuhan internasional karena fleksibilitas mereka dan pendekatan yang luas dalam berbagai industri. Tak hanya lingkup Amerika Serikat, jangkauan proyek yang didanai melalui Indiegogo juga menjangkau lintas negara, termasuk Indonesia. Salah satu project yang dilakukan di Indonesia bertajuk “Clean Drop” pada bulan September 2015. Proyek ini diilhami oleh sebuah organisasi amal Waves For Water.

“Clean Drop” adalah project membangun sistem penyaring (filter) air yang hemat biaya, portabel, dan mudah digunakan. Sistem penyaring air tersebut mampu membersihkan air hingga 99,9% bebas dari patogen, bakteri, dan polutan lainnya. Proyek sosial kreatif ini ditujukan untuk sejumlah desa di Indonesia agar warganya terbantu dari ancaman kolera, tifus, diare, dan penyakit-penyakit lainnya yang bisa ditularkan melalui air.

Penggalangan dana untuk berbagai proyek di Indonesia yang dilakukan melalui Indiegogo antara lain di bidang pendidikan, spiritualisme, musik, bisnis lokal, dll.

Indiegogo memisahkan proyek crowdfunding ke dalam lima tahap, yakni pemeriksaan ide, pre-launch (pra-peluncuran), launch (peluncuran), sustaining (mempertahankan), dan follow-up (tindak lanjut). Tidak seperti kebanyakan situs crowdfunding, pengguna dapat menyimpan semua uang yang didapatkan di Indiegogo. Bahkan, jika hasilnya tidak memenuhi tujuan pengguna. Selain itu, pengguna dapat melacak kontribusi dengan alat analisis yang tersedia. Indiegogo juga terintegrasi dengan Facebook, Twitter dan platform media sosial lainnya. Situs ini juga menawarkan widget untuk menampilkan kampanye pada website. Jika dana yang terkumpul berhasil mencapai target dana yang diinginkan, pengelola Indiegogo berhak meminta imbalan sekitar 4% dari total dana yang terkumpul.

Menariknya, Indiegogo tidak hanya mengedepankan proyek sosial kreatif, tapi juga proyek amal. Sebuah proyek yang tidak berhasil mencapai nilai yang diharapkan juga bisa tetap memperoleh uang yang tersedia, dengan beberapa penyesuaian dari Indiegogo. Platform ini juga memfasilitasi kampanye dana selain bisnis konten digital, misalnya donor.

Berbagai inovasi telah dilakukan platform crowdfunding ini. Indiegogo, misalnya, belum lama ini mengumumkan program yang memungkinkan pengguna untuk melanjutkan kampanye pengumpulan dana, meski masa kampanyenya telah berakhir. Sebelumnya, jika pengguna sudah habis masa kampanyenya di Indiegogo, maka sudah tak bisa dilanjutkan lagi. Namun, kini semuanya telah berubah menjadi lebih baik.

 

Source : indiegogo.com

Written by: Sebastian Atmodjo

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU