31.6 C
Jakarta
Rabu, 16 Juli, 2025

QRIS Gagal Dipakai di Malaysia, Ini Komentar BI

Layanan transaksi Quick Response Indonesian Standard (QRIS) antarnegara masih menghadapi sejumlah kendala teknis di lapangan. Salah satunya dialami oleh warga negara Indonesia, Fauzi, saat menggunakan QRIS untuk membayar layanan transportasi daring saat berwisata ke Selangor, Malaysia.

Fauzi mengaku gagal bertransaksi menggunakan QRIS meskipun telah melakukan pemindaian barcode beberapa kali di berbagai kesempatan. “Naik Grab dari KLIA ke Selangor, udah seneng sopirnya punya QRIS, penasaran mau nyobain, tapi transaksi gagal terus. Udah dicoba pakai M-Banking Mandiri, BCA, dan lainnya enggak bisa. Terus coba beberapa kali naik Grab, gitu lagi,” ujar Fauzi dikutip dari Kompas.com, Rabu (16/7/2024).

Karena kendala tersebut, Fauzi akhirnya membayar dengan uang tunai. Ia mengaku sedikit kerepotan karena harus menyiapkan uang pas.

Meski begitu, ia sempat berhasil menggunakan QRIS untuk bertransaksi satu kali saat membeli oleh-oleh di Pasar Seni atau Central Market, Kuala Lumpur.

Kendala Infrastruktur

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, tidak menampik masih adanya hambatan dalam penggunaan QRIS di luar negeri. Ia menduga persoalan ini berkaitan dengan konektivitas atau infrastruktur pendukung transaksi digital.

“Sebenarnya bisa kita lakukan dengan kerja sama antarperbankan. Kalau ada bank Malaysia yang ada di Indonesia, itu bisa kita coba nanti lakukan kerja sama lebih intensif supaya QRIS bisa digunakan warga Indonesia di Malaysia secara cepat,” ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.

Rahmat menambahkan bahwa upaya memperluas jangkauan QRIS di luar negeri akan terus dilakukan dengan menggandeng mitra perbankan asing. Meski masih menghadapi tantangan di luar negeri, layanan QRIS inbound—yaitu penggunaan QRIS oleh wisatawan asing di Indonesia—menunjukkan tren positif.

Transaksi QRIS Inbound di Jateng Capai Rp 18,7 Miliar

Di Jawa Tengah, sepanjang Januari hingga Juni 2025, tercatat sebanyak 67.000 transaksi QRIS inbound dengan total nilai mencapai Rp 18,7 miliar. “Secara year to date, dari awal tahun Januari sampai Juni, ada 67.000 transaksi dan nominalnya Rp 18,7 miliar,” jelas Rahmat.

Transaksi tersebut sebagian besar digunakan untuk pembelian makanan dan minuman di restoran, serta pembayaran layanan akomodasi seperti hotel. Negara asal wisatawan yang paling banyak menggunakan QRIS inbound adalah Malaysia, Thailand, dan Singapura.

Rahmat menyebut perluasan layanan QRIS ke negara lain juga tengah dijajaki. “Pastinya akan ada perluasan ke negara lain, yang lagi on going, Cina, Jepang, dan Saudi Arabia. Korsel juga lagi dijajaki. Pastinya karena kerja sama dan jumlah turis,” ucapnya.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU