32.9 C
Jakarta
Rabu, 3 September, 2025

Ramai Penipuan Pemutihan Pinjol, Hati-Hati

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menepis kabar pemutihan utang pinjol dan menyatakan bahwa hal itu adalah penipuan. Kabar ini muncul di media sosial dan mengatasnamakan OJK. Dalam pengumumannya di Instagram resmi @ojkindonesia, Selasa (2/9/2025), OJK menegaskan tak pernah mengeluarkan pernyataan tersebut.

“Sobat OJK, penipuan tidak ada habisnya. Hati-hati terhadap penipuan mengatasnamakan OJK. OJK tidak pernah mengeluarkan pernyataan tentang pemutihan data pinjaman online,” tulis OJK dalam keterangannya.

Dalam unggahan yang sama, OJK juga menunjukkan pesan berantai yang beredar soal pemutihan data utang pinjaman online.

“Kabar baik resmi dari OJK! Resmi OJK pemutihan pinjol secara online berlaku seluruh Indonesia mulai 27 Agustus sampai akhir September 2025. Ayo segera daftar diri Anda agar terbebas dari hutang,” bunyi pesan tersebut.

Namun, bukan hanya pemutihan, tetapi juga penipuan dengan kedok penghapusan data pinjol.

Apa Itu Penipuan Penghapusan Data di Media Sosial?

Belakangan ini banyak beredar penawaran jasa “penghapusan data” di media sosial. Modus ini biasanya mengklaim dapat menghapus foto, komentar, akun palsu, atau bahkan data pribadi dari platform tertentu. Namun, faktanya banyak di antaranya adalah penipuan yang justru bisa merugikan korban secara finansial maupun privasi.

Pelaku memanfaatkan rasa panik pengguna yang ingin menghapus jejak digital tertentu. Mereka meminta bayaran di awal, tetapi hasilnya nihil, bahkan data pribadi korban bisa dicuri.

Modus Penipuan Penghapusan Data

Ada beberapa modus umum yang sering digunakan:

  1. Jasa Palsu di Media Sosial
    Pelaku membuat akun atau halaman yang menawarkan layanan “hapus akun” atau “bersihkan data”.
  2. Permintaan Data Pribadi
    Korban diminta memberikan username, email, bahkan password untuk alasan verifikasi.
  3. Iming-iming Garansi
    Mereka menjanjikan penghapusan cepat dengan garansi uang kembali, padahal sulit dibuktikan.
  4. Taktik Menakut-nakuti
    Pelaku sering mengancam bahwa data akan disebarkan jika korban tidak segera membayar.

Bahaya yang Mengintai

Menggunakan jasa penghapusan data abal-abal bisa menimbulkan risiko serius, seperti:

  • Kehilangan uang akibat biaya jasa yang tidak pernah terealisasi.
  • Kebocoran data pribadi yang dapat digunakan untuk penipuan lain.
  • Identitas ganda karena akun korban bisa diambil alih.
  • Rasa aman terganggu karena korban terus diteror pelaku.

Cara Menghindari Penipuan

Agar tidak terjebak, berikut beberapa langkah pencegahan:

  • Gunakan fitur resmi platform. Media sosial besar seperti Facebook, Instagram, dan TikTok memiliki menu pelaporan dan penghapusan konten.
  • Jangan percaya pada jasa ilegal. Hapus data hanya melalui pengaturan privasi atau pusat bantuan resmi.
  • Amankan akun Anda. Aktifkan autentikasi dua faktor dan gunakan password yang kuat.
  • Laporkan akun penipu. Segera laporkan akun yang menawarkan jasa penghapusan data mencurigakan.
  • Cari informasi valid. Jangan mudah panik, selalu cek kebenaran sebelum bertindak.

Kesimpulan

Penipuan penghapusan data di media sosial semakin marak dan menyasar pengguna yang panik atau kurang paham soal keamanan digital. Ingat, tidak ada pihak ketiga yang sah dapat menghapus data Anda selain melalui fitur resmi dari platform itu sendiri.

Dengan meningkatkan kesadaran, menjaga privasi, dan lebih kritis terhadap tawaran mencurigakan, Anda bisa terhindar dari modus penipuan yang merugikan.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU