32.1 C
Jakarta
Sabtu, 20 April, 2024

Ratusan Proyek Blockchain Dievaluasi oleh Pemerintah Cina!

Badan Riset Pemerintah Cina Mengeluarkan Sistem Penilaian Proyek Blockchain

duniafintech.com – Jakarta, 05 Agustus 2019 — Sebanyak 37 proyek kripto telah dipilih dan dievaluasi  oleh China Center for Information Industry Development (CCID) dari ratusan proyek blockchain yang ada di market saat ini.

CCID sendiri adalah institusi penelitian yang berada langsung di bawah administrasi Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi Pemerintah China. CCID menjelaskan bahwa tujuan dari ranking atau evaluasi yang dirilis adalah untuk menyediakan sistem penilaian independen dalam industri Blockchain.

Menurut CCID, penilaian dan ranking tersebut dibuat dengan menggunakan tiga indikator utama, yaitu teknologi dasar, penerapan, dan kreativitas.

Indikator teknologi dasar mengevaluasi tingkat realisasi teknis fungsi dan kinerja koin terhadap Blockchain. Indikator penerapan mengevaluasi tingkat komprehensif dukungan rantai publik untuk aplikasi, seperti implementasi aplikasi. Sementara indikator kreativitas menilai inovasi berlanjut dari proyek kripto tersebut.

Baca juga: 5 Kripto Terpopuler di Awal Agustus

Di dalam ranking yang dirilis terakhir, dari ratusan proyek Blockchain yang ada, EOS masih bertengger di puncak, diikuti oleh Ethereum, dan juga Tron. Sedangkan Bitcoin sendiri berada di peringkat ke-11. Di sisi lain, Bitcoin Cash di peringkat ke-26. 

Kelima jenis proyek blockchain tersebut juga merupakan favorit para trader di Indonesia yang biasa diperdagangkan di Indodax – bursa terpopuler untuk perdagangan kripto aset di Indonesia. Saat ini sendiri dipantau lebih dari 45 jenis proyek token blockchain diperdagangkan melalui Indodax.

Indodax adalah perusahaan berpengalaman dalam bidang aset digital dan blockchain serta penyedia platform jual-beli aset digital seperti Bitcoin, Ethereum, Litecoin dan lebih dari 40 aset digital lainnya, yang berdiri sejak tahun 2014 dan melayani lebih dari 1,7 juta orang di Indonesia. 

Dewasa ini proyek kripto di negeri Cina mendapatkan sentimen positif. Beberapa waktu lalu, Hangzhou Internet Court telah mengakui dan menetapkan bahwa Bitcoin adalah sebuah komoditas.

Selain itu, Bank of China, yang merupakan salah satu bank komersil terbesar di pemerintah China menerbitkan infografis mengenai Bitcoin, cara kerja, dan mengapa harganya terus naik. Infografis yang dirilis ada tanggal 26 Juli lalu, dipandang sebagai gerakan bullish di masyarakat China mengenai Bitcoin.

Baca juga: Liveen Projek Blockchain Korea Masuk Pasar Indonesia

Proyek Blockchain Terus Menjamur

Selain kabar menarik di atas, teknologi Blockchain yang kian bertumbuh adopsinya tersebut, baru-baru ini dikabarkan pula bahwa sebuah Bank dan perusahaan jasa keuangan yang berbasis di London, Standard Chartered, telah menyelesaikan transaksi pembiayaan rantai pasokan pertama kalinya dengan menggunakan blockchain.

Standard Chartered mengumumkan hal tersebut pada 5 Agustus. Dimana lembaga tersebut berhasil menjalankan transaksi pembiayaan rantai pasokan bersama dengan penyedia layanan rantai pasokan Loglogis yang berbasis di Tiongkok, menggunakan blockchain.

Kabar ini mengikuti nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Standard Chartered dan Linklogis pada Februari 2019, ketika perusahaan setuju untuk berkolaborasi dalam memperluas visibilitas rantai pasokan bank, serta untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan ekonomi dan inovasi Cina.

Secara khusus, transaksi baru ini dilaporkan melibatkan platform Linklogis yang dijuluki WeQChain, yang didasarkan pada teknologi blockchain dari raksasa internet Cina, Tencent. Dengan menerapkan platform tersebut, para pihak bertujuan meningkatkan transparansi, dan mengoptimalkan biaya akses ke kredit bagi pemasok dalam proyek yang berbasis di Cina, Digital Guangdong.

Baca juga: Dubai Rilis Konsorsium Blockchain Bisnis: Berfokus KYC 2020

Image by enriquelopezgarre from Pixabay

-Press Release-

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE