27 C
Jakarta
Kamis, 25 April, 2024

Republik Senegal Adposi Bitcoin dan Blockchain

duniafintech.com – Republik Senegal adalah sebuah negara di Afrika Barat. Senegal berbatasan dengan Mauritania di utara, Mali di timur, Guinea di tenggara, dan Guinea-Bissau di barat daya.

Penerimaan Republik Senegal Terhadap Bitcoin dan Blockchain

Republik Senegal juga berbatasan dengan Gambia, sebuah negara yang menempati sebidang tanah sempit di sepanjang tepi Sungai Gambia, yang memisahkan wilayah selatan Casamance Senegal dari bagian lain negara itu. Senegal juga berbagi perbatasan laut dengan Cape Verde.

Kinerja ekonomi Senegal tetap kuat pada 2018, dengan perkiraan pertumbuhan PDB riil 7,0%, turun sedikit dari 7,2% pada 2017. Sektor primer diperluas sebesar 7,8% pada 2018, didorong oleh pertanian dan kegiatan terkait. Sektor sekunder mencatat pertumbuhan 6,9%, terutama didorong oleh subsektor pertambangan, agrofood, dan konstruksi.

Baca juga: Regulator Keuangan Australia Rilis Blockchain Transfer

Kripto Aset dan Blockchain di Republik Senegal

Dibanding negara-negara lain di Afrika, Senegal termasuk cepat dalam hal adopsi dan penggunaan kripto aset. Masyarakat bebas memperjualbelikan aset digital melalui platform global seperti Paxful.com, Spectrocoin.com atau Localbitcoins.com. Semua platform tersebut melayani trading berbagai kripto aset dengan CFA Franc, fiat setempat.

Bukti lain bahwa kripto aset dan Blockchain bukanlah hal yang asing di Senegal adalah peluncuran mata uang virtual resmi negara tersebut pada tahun 2017 lalu. Ini dianggap sebagai sebuah prestasi besar bagi Senegal yang sekaligus memposisikan mereka sebagai negara kedua di dunia yang memiliki mata uang virtual sendiri.

Kripto yang diberinama eCFA ini adalah gagasan kemitraan antara eCurrency Mint dan Banque Régionale de Marchés (BRM). Kerja sama ini, dalam sebuah pernyataan publik, mendefinisikan eCFA sebagai instrumen digital keamanan tinggi yang dapat disimpan di semua uang seluler dan dompet uang elektronik.

Pengembang mata uang digital Senegal mengatakan bahwa mata uang itu dilindungi melalui protokol kriptografi canggih berbasis Blockchain untuk mengalahkan segala bentuk imitasi atau pemalsuan. Pakar pro-eCFA juga mengkonfirmasi keamanan mata uang tersebut, menambahkan bahwa mata uang itu lebih transparan dan lebih mudah diatur melalui bank sentral. Tetapi eCFA bukan cryptocurrency “normal” dan sama sekali berbeda dari Bitcoin karena e-currency Senegal baru ini memiliki Bank Sentral sebagai regulator.

Baca juga: Blockshow 2019 Buka Pendaftaran Pre-Registrasi

Penyanyi Akon Luncurkan Koin Sendiri di Senegal

Jika eCFA lahir dari gagasan pemerintah, maka Akoin merupakan kripto aset yang lahir atas ide penyanyi populer kelahiran Senegal, Akon. Peluncuran kripto aset ini diharapkan Akon bisa membentuk basis kota baru yang radikal di Afrika. Seperti Bitcoin, cryptocurrency Akoin akan berfungsi di luar ranah pemerintahan dan lembaga keuangan tradisional, yang berarti akan mengembalikan kekuatan kepada masyarakat.

-Dita Safitri-

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE