26.6 C
Jakarta
Rabu, 25 Desember, 2024

ROA, ROI, dan ROE: Pengertian, Rumus, dan Cara Menghitungnya

ROA, ROI, dan ROE adalah istilah yang seringkali muncul dalam dunia investasi dan mungkin bagi investor pemula hal ini masih asing terdengar oleh mereka. 

Meskipun nampak mirip, tapi ketiga metrik tersebut nyatanya sangat berbeda satu sama lainnya. Agar para investor awam tidak salah dalam menggunakannya, simaklah pengertian hingga rumus menghitung dari ROA, ROI, dan ROE dalam ulasan berikut ini!

Apa itu ROA?

ROA adalah kependekan dari Return on Assets, pada dasarnya ROA berarti pengembalian aset, istilah ini merupakan indikator tentang profit yang dihasilkan dari sebuah perusahaan apabila dinilai dari total asetnya.

Return on Assets dapat memberikan gambaran kepada investor tentang seberapa efisien manajemen sebuah perusahaan dalam menggunakan aset atau investasinya untuk menghasilkan pendapatan atau laba. ROA ini biasanya disajikan dalam bentuk persentase. Jadi, semisal nilai ROA perusahaan semakin tinggi, maka semakin baik perusahaannya karena perusahaan bisa menunjukkan efisiensi aset yang relatif tinggi.

Rumus dan Cara Menghitung ROA

Untuk mendapatkan nilai dari ROA, ROI, dan ROE, maka investor perlu untuk mengetahui bagaimana rumus menghitung dari ketiga istilah tersebut. Secara umum, rumus ROA bisa investor dapatkan dengan cara membandingkan antara laba bersih perusahaan dengan nilai total asetnya, atau secara matematis rumusnya akan ditulis sebagai berikut.

ROA = Net Income / Total Assets

Sebagai contoh, misalnya A dan B memulai bisnis di bidang yang sama yaitu menjual makanan. Diketahui A sudah menghabiskan modal sebesar Rp1,5 juta untuk gerobak dagangannya dan membeli bahan-bahan, sedangkan B sudah menghabiskan Rp15 juta untuk melakukan promosi melalui media sosial seperti Instagram dan Facebook serta membeli bahan-bahan berkualitas.

Asumsikan bahwa itu semua adalah suatu aset milik perusahaan mereka. Kemudian dalam satu periode, perusahaan A akan menghasilkan laba bersih sebesar Rp150 ribu, sedangkan perusahaan B akan menghasilkan laba bersih sebesar Rp1,2 juta, Di antara kedua perusahaan tersebut, manakah bisnis yang lebih efisien?

Dengan menggunakan rumus yang sebelumnya sudah dijelaskan, maka berikut ini adalah nilai ROA dari kedua bisnis tersebut.

ROA Perusahaan A = Rp150.000 / Rp1.500.000 = 10%

ROA Perusahaan B = Rp1.200.000 / Rp15.000.000 = 8%

Berdasarkan dari hasil tersebut, maka perusahaan atau bisnis A dianggap lebih efisien dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya karena nilai ROA-nya lebih tinggi dibandingkan perusahaan atau bisnis B.

Apa itu ROE?

ROE adalah kependekan dari Return on Equity. ROE bertujuan agar dapat membantu investor dalam menilai perusahaan mana yang sekiranya bisa memberikan lebih banyak keuntungan bagi mereka. Untuk menemukan perusahaan mana yang potensial, maka investor bisa menggunakan nilai rata-rata ROE dari sebuah perusahaan dalam jangka waktu 5 tahun terakhir.

Rumus dan Cara Menghitung ROE

Sederhananya adalah rumus ROE yakni sebagai berikut.

ROE = Net Income / Shareholders equity

Net Income = Laba bersih

Shareholders equity = Nilai ekuitas pemegang saham

Sebagai contoh, terdapat dua perusahaan yaitu A dan B serta keduanya mempunyai jumlah aset yang sama, yaitu sebesar Rp1 juta dan laba bersih yang sama pula, yaitu sebesar Rp120 ribu.

Namun, nilai utang dari kedua perusahaan tersebut berbeda dan tentunya akan ikut berpengaruh pada nilai ekuitas dari sebuah perusahaan tersebut.

Perusahaan A mempunyai utang sebesar Rp500 ribu, sedangkan perusahaan B mempunyai utang sebesar Rp200 ribu. Diketahui nilai utang masing-masing perusahaan, maka berapakah nilai ROE dari kedua perusahaan tersebut?

Sebelum investor dapat menghitung nilai ROE kedua perusahaan, investor juga perlu menghitung terlebih dahulu nilai ekuitas perusahaan A dan perusahaan B. Maka hasil nilai ROE dari kedua perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:

Ekuitas perusahaan A = Rp1.000.000 – Rp500.000 = Rp500.000

ROE A = Rp120.000/Rp500.000 = 24%

Ekuitas perusahaan B = Rp1.000.000 – Rp200.000 = Rp800.000

ROE B = Rp120.000/Rp800.000 = 15%

Nilai ROE ini berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk memperoleh profit tanpa harus menambahkan modal ekuitas baru ke dalam bisnis. Nilai ROE yang lebih tinggi menggambarkan bahwa manajemen perusahaan bisa memaksimalkan modal yang diberikan investor untuk memperoleh profit.

Apa itu ROI?

ROI (Return on Investment) adalah ukuran kinerja yang biasa digunakan untuk mengevaluasi efisiensi dari suatu investasi atau bisa juga untuk membandingkan efisiensi dari sejumlah investasi yang berbeda.

Rumus dan Cara Menghitung ROI

Secara umum, diketahui bahwa rumus ROI adalah sebagai berikut.

ROI = (Nilai Investasi Saat Ini – Biaya Investasi) / Biaya Investasi

Untuk bisa memperoleh nilai ROI, maka investor hanya perlu mengurangi nilai investasi saat ini dengan biaya investasi, kemudian membaginya lagi dengan nilai biaya investasi.

Sebagai contoh, misalnya investor menginvestasikan uang sebesar Rp1 juta di perusahaan A pada tahun 2017 dan menjual sahamnya senilai Rp1,2 juta di tahun berikutnya. Lalu, investor juga berinvestasi sebesar Rp2 juta di perusahaan B pada tahun 2014 dan menjual sahamnya di tahun 2017 dengan nilai Rp2,8 juta. Berdasarkan informasi tersebut, maka berapakah nilai ROI dari kedua investasi tersebut?

ROI investor pada perusahaan A adalah sebagai berikut:

Dengan menggunakan rumus ROI sebelumnya, dapat diperoleh ROI Alex pada perusahaan A adalah sebagai berikut.

ROI = (Rp1.200.000 – Rp1.000.000) / Rp1.000.000

= 0,2 atau 20%

ROI investor pada perusahaan B adalah sebagai berikut:

ROI = (Rp2.800.000 – Rp2.000.000) / Rp2.000.000

= 0,4 atau 40%

Itulah tadi pembahasan lengkap mengenai ROA, ROI, dan ROE hingga rumus sekaligus cara menghitungnya. Sehingga, dalam ulasan tersebut bisa membantu para investor untuk menentukan jenis investasi yang lebih menguntungkan.

Selain itu, jika investor sedang mencari instrumen lain untuk diversifikasi investasi, maka investor bisa juga mencoba investasi crypto

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU