JAKARTA – Dalam langkah yang menandai perubahan signifikan dalam kebijakan ekonomi, Rusia telah mengumumkan bahwa mereka akan mulai menerima cryptocurrency untuk penyelesaian perdagangan resmi. Keputusan ini menjadikan Rusia salah satu negara besar pertama yang secara terbuka merangkul aset digital sebagai alat pembayaran sah dalam transaksi internasional.
Menurut pernyataan resmi dari Bank Sentral Rusia, langkah ini diambil sebagai tanggapan terhadap meningkatnya sanksi ekonomi dari negara-negara Barat. Cryptocurrency, dengan sifatnya yang terdesentralisasi dan tidak dapat disita, dipandang sebagai alternatif yang menarik untuk sistem keuangan tradisional yang semakin terisolasi.
Awalnya, Bitcoin dan Ethereum akan menjadi mata uang kripto utama yang diterima. Namun, pemerintah Rusia telah menyatakan bahwa mereka terbuka untuk memperluas daftar ini di masa mendatang.
Rusia Mulai Menerima Cryptocurrency untuk Penyelesaian Perdagangan Resmi
Langkah ini disambut dengan berbagai reaksi dari komunitas internasional. Beberapa analis melihatnya sebagai langkah strategis yang cerdas untuk menghindari sanksi dan memperkuat kemandirian ekonomi Rusia. Namun, yang lain khawatir tentang potensi risiko yang terkait dengan volatilitas cryptocurrency dan kemungkinan penggunaannya untuk aktivitas ilegal.
Pemerintah Rusia telah menegaskan bahwa mereka akan menerapkan peraturan yang ketat untuk mencegah penyalahgunaan cryptocurrency. Mereka juga bekerja sama dengan bursa dan penyedia layanan aset digital untuk memastikan kelancaran implementasi kebijakan ini.
Dampak jangka panjang dari keputusan ini masih harus dilihat. Namun, satu hal yang pasti: Rusia telah mengambil langkah berani ke dunia baru aset digital, dan langkah ini berpotensi mengubah lanskap perdagangan global.