JAKARTA, duniafintech.com – Setelah berbagai desas-desus yang menyelimuti PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk dalam beberapa bulan belakangan ini, akhirnya perusahaan resmi mengumumkan proses initial public offering (IPO) saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Proses penawaran umum saham perdana GoTo ini akan dimulai pada Selasa ini (15/3) hingga 21 Maret 2022. Saham perdana ini akan ditawarkan dengan harga Rp316 hingga Rp346 per saham.
CEO Grup GoTo Andre Soelistyo Andre mengatakan, penawaran saham perdana GoTo di bursa dalam negeri ini dilakukan untuk memberikan dampak yang lebih besar bagi perekonomian nasional sembari meningkatkan skalabilitas perusahaan.
“Sebagai kontributor penting bagi PDB Indonesia kami ingin memastikan dampak ekonomi yang kami hasilkan terukur dan terpercaya,” katanya dalam konferensi pers virtual, Selada (15/3).
Dia pun menuturkan, Indonesia adalah salah satu pasar dengan pertumbuhan terbesar dan paling menarik di dunia, sebagaimana tercermin dari ketahanan pasar modal di tengah volatilitas pasar global tahun ini.
“Kami berharap IPO GoTo akan menunjukkan kepada dunia peluang luar biasa yang ada di Indonesia dan di seluruh kawasan Asia Tenggara,” ujarnya.
Pencatatan saham GoTo akan berpotensi menjadi yang pertama dilakukan dengan menggunakan peraturan baru tentang saham dengan hak suara multipel (SDHSM) yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta peraturan pencatatan baru oleh BEI.
Mengutip prospektus, GoTo menawarkan 48 miliar saham baru Seri A dengan kemungkinan ditingkatkan sampai dengan 52 miliar saham baru dan mewakili hingga 4,35% dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan setelah selesainya IPO.
Dengan itu perusahaan dapat mengumpulkan dana setidaknya Rp15,2 triliun (US$1,1 miliar) dengan tambahan Rp2,3 triliun (US$160 juta) dari greenshoe.
Dengan harga IPO itu, kapitalisasi pasar saat pencatatan saham di BEI diperkirakan mencapai antara Rp376,6 triliun atau US$26,2 miliar dan Rp413,7 triliun atau US$28,8 miliar.
Grup GoTo berencana menggunakan dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya emisi, untuk modal kerja guna mendukung strategi pertumbuhan perusahaan. Grup GoTo akan melakukan penawaran awal (book building) antara 15-21 Maret 2022.
Masa penawaran umum ditargetkan akan dilakukan pada 29-31 Maret 2022. Pencatatan di papan utama BEI dengan kode saham GOTO akan dilakukan dalam beberapa minggu ke depan.
GoTo telah menunjuk PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi efek atau joint lead underwriters untuk IPO.
“Kami bangga bahwa dari kesederhanaan di awal kami berdiri, kami mendapatkan kepercayaan dari jutaan konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang, serta didukung oleh berbagai investor global terkemuka dan saat ini tengah mengambil langkah selanjutnya untuk menjadi perusahaan terbuka yang tercatat di Indonesia,” ujarnya.
Mengutip prospektus yang diterbitkan Selasa (15/3), dalam jangka waktu 2 tahun setelah melakukan initial public offering (IPO) di BEI, GoTo berencana melakukan penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMTED) sebanyak-banyaknya 10% saham untuk ditawarkan dan dicatatkan di market luar negeri.
Penawaran internasional ini diharapkan akan membantu GoTo untuk mengakses basis investor yang lebih luas. Penerbitan saham baru dalam rangka penawaran internasional tersebut telah mendapat restu pemegang saham pada 15 Desember 2021 lalu.
Menurut rencana, penawaran internasional saham GoTo ini akan dilakukan pada akhir 2023. GoTo berencana tercatat di New York Stock Exchange, Nasdaq, Hong Kong Stock Exchange, Bursa Saham Singapura, atau Bursa Saham London.
Penulis: Nanda Aria
Admin: Panji A Syuhada