26.3 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Saham “Milik” Yusuf Mansur Ini Kembali Anjlok usai Aksi Ambil Untung

JAKARTA, duniafintech.com – Pada awal perdagangan hari ini, Senin (27/12), saham “milik” Ustaz Yusuf Mansur, yakni saham emiten tekstil PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT) kembali anjok. Hal itu terjadi usai aksi ambil untung berakhir.

Sebelumnya, pada Kamis (23/12) pekan lalu, saham ini sempat meroket. Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pukul 09.29 WIB, saham SBAT anjlok 5,66% ke Rp50/saham, dengan nilai transaksi Rp4,22 miliar dan volume perdagangan 84,40 juta saham.

Hal itu pun sekaligus melanjutkan pelemahan 5,36% pada Jumat (24/12) pekan lalu. Adapun pada Kamis (23/12) lalu, saham SBAT tiba-tiba bangkit dan melesat 12,00% ke Rp56/saham. Saham SBAT sendiri tergolong saham “tidur” alias jarang sekali beraktivitas di bursa. Sebelumnya, saham SBAT ini terakhir bergerak pada awal Oktober 2021.

Sebagai informasi, lonjakan tiba-tiba saham SBAT ini terjadi usai dibahas oleh ustaz Yusuf Mansur (UYM) yang juga dikenal sebagai investor saham. Melalui akun media sosial Instagram, UYM membagikan sebuah video berdurasi sekitar 17 menit pada Kamis (23/12) lalu.

Di video itu, sang dai kondang itu tampak sedang melakukan kunjungan ke sebuah pabrik PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT). Adapun SBAT adalah emiten di industri tekstil yang memproduksi pakaian dan benang dengan orientasi ekspor.

Dalam kunjungannya itu, UYM menggarisbawahi beberapa hal terkait SBAT. Poin yang disorot dari SBAT, yakni ekspansi perseroan. Disampaikan UYM, ekspor pakaian dilakukan oleh SBAT ke Mesir sampai Dubai.

Bahkan, pria berusia 45 tahun itu menyebut bahwa saat ini SBAT sedang mendapatkan pesanan ekspor dari Arab Saudi sebanyak 10 kontainer. Di samping itu, perseroan pun sedang berusaha untuk menambah kapasitas produksi yang berakibat pada kenaikan serapan tenaga kerja hampir 2 kali lipat dari sebelumnya 700 menjadi sekitar 1.500 orang. Terkait hal itu, produksi pun akan naik 2 kali lipat usai ekspansi rampung.

Menurut pria dengan nama panjang Jam’an Nurkhatib Mansur tersebut, perusahaan seperti ini yang mestinya dimiliki dan nawaitu alias niatnya adalah untuk memberikan maslahat. Ia pun menegaskan bahwa membeli perusahaan bukan untuk keluar masuk, melainkan untuk dimiliki secara jangka panjang sehingga dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak.

Mansurmologi bangkitkan saham gocap

Di samping berprofesi sebagai ustaz, Yusuf Mansur pun dikenal oleh para pelaku pasar modal sebagai investor. Dalam hal ini, saham-saham pilihan sang ustaz dijuluki sebagai “Mansurmologi”.

Di antara sejumlah tudingan yang melanda sang ustaz dan kasus hukum yang masih hangat, ia kembali menunjukkan tajinya di pasar saham domestik. Ia membuat saham yang selama ini tidur di level “gocap” bangkit.

Hal itu terjadi usai ia membagikan sebuah video berdurasi sekitar 17 menit lewat akun media sosial Instagram. Di video itu, ia terlihat tengah berkunjung ke sebuah pabrik PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT).

Untuk diketahui, saham SBAT yang sudah lama “tidur” di level “gocap” itu akhirnya bangkit. Pada perdagangan 23 Desember 2021 lalu, saham ini ditutup menguat 12% ke level Rp56/unit dengan transaksi yang cukup ramai, yaitu sebanyak Rp86 miliar.

Nama Yusuf Mansur sendiri sebelumnya sempat viral karena banyak video yang beredar di akun TikTok yang mengaku merasa tertipu oleh ajakan investasi sang dai. Kemudian, ia pun resmi mendapatkan gugatan dari 12 orang di Pengadilan Negeri Tangerang terkait investasi pembangunan hotel yang digalang sejak 9 tahun silam.

Di samping itu, ia pun sempat mendapatkan sanksi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait kegiatan pengelolaan dana investasi patungan dari ribuan jamaah dengan mengusung konsep keajaiban sedekah.

Kendati tersandung berbagai isu negatif, tajinya masih terasa di pasar modal usai ia lagi-lagi kembali membangkitkan saham gocap, yakni SBAT, setelah sebelumnya emiten-emiten gocap lain, seperti PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL) dan PT Putra Rajawali Kencana Tbk (PURA) bangkit dari level paling dasar setelah dibahas Mansurmologi.

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU