duniafintech.com – Sebuah perusahaan pengelolaan sampah dikabarkan baru-baru ini telah meluncurkan aplikasi kelola sampai pakai platform Blockchain di Uni Emirat Arab (UAE) City, menurut laporan 17 Februari.
Kelola Sampah Pakai Platform Blockchain
Portal izin limbah berkemampuan blockchain akan diluncurkan di Sharjah, Uni Emirat Arab (UEA), kantor berita resmi negara itu, Emirates News Agency (WAM).
Portal izin limbah berbasis blockchain ini akan dikembangkan oleh perusahaan lingkungan, daur ulang, dan pengelolaan limbah Bee’ah dan Otoritas Zona Bebas Hamriyah (HFZA) – kota zona perdagangan bebas Sharjah, secara bersama-sama.
Menurut WAM, platform ini adalah yang pertama di kota ini yang menggunakan teknologi blockchain untuk memvalidasi, memproses, dan menyimpan transaksi.
Menurut laporan itu, platform akan memangkas biaya bagi pelanggan yang mengajukan izin dalam HFZA serta mengurangi waktu penerbitan izin dari beberapa hari menjadi hanya beberapa jam. Pernyataan itu juga mengklaim bahwa “semua transaksi sepenuhnya dijamin, pada dasarnya menghilangkan kesalahan manusia atau penipuan.”
Khaled Al Huraimel, CEO Bee’ah, mengatakan bahwa ia mengharapkan teknologi “tidak hanya akan memfasilitasi operasi yang mulus, tetapi juga meningkatkan kepercayaan antara pelanggan dan operator.”
Seperti yang dilaporkan Cointelegraph pada bulan Desember tahun lalu, bank sentral UEA bekerja sama dengan Otoritas Moneter Arab Saudi untuk mengeluarkan mata uang kripto yang diterima dalam transaksi lintas batas antara kedua negara. Bulan ini, enam bank komersial dari negara-negara dilaporkan bergabung dengan proyek ini.
Pada bulan Desember tahun lalu, tersiar kabar bahwa, menurut beberapa ahli, UEA mencari beberapa kandidat untuk bergabung dalam bisnis yang terkait dengan blockchain pada tahun 2019. Hal itu karena undang-undang baru yang berhubungan dengan crypto cukup menjanjikan.
-Sintha Rossemalina-
