35.5 C
Jakarta
Rabu, 20 Agustus, 2025

Seberapa Dalam Bitcoin Akan Turun? Analisa Lengkap, Psikologi Pasar, dan Proyeksi Ahli

Setelah memasuki level tertinggi, Bitcoin turun. Seberapa dalam Bitcoin akan turun?

Bitcoin, aset digital terbesar di dunia, kembali menjadi sorotan setelah koreksi tajam dalam beberapa pekan terakhir. Dari level tertinggi sekitar US$123.731, kini BTC turun ke kisaran US$115.000–116.000. Pertanyaan klasik pun muncul kembali di kalangan investor: seberapa dalam Bitcoin akan turun?

Artikel ini akan membahas pergerakan harga Bitcoin dari berbagai sudut pandang: teknikal, fundamental, makroekonomi, serta psikologi investor.

Tren Harga Bitcoin Saat Ini

Menurut laporan Economic Times, harga Bitcoin sudah jatuh hampir 4% hanya dalam waktu satu minggu, konsolidasi di bawah US$116.000. Analis menilai, penurunan ini masih bagian dari siklus normal kripto, bukan tanda kehancuran jangka panjang.

BeinCrypto juga mencatat bahwa BTC terkoreksi sekitar 7% dari all-time high terbaru, dengan harga sempat menyentuh US$115.892. Dari sinilah muncul kembali pertanyaan: seberapa dalam Bitcoin akan turun sebelum menemukan titik support kuat?

Pandangan Para Pakar

Beberapa analis memberikan pandangan berbeda terkait fase penurunan ini:

  1. SunflowrQuant (CryptoQuant) – menyebutkan indikator Whale Ratio di exchange sudah mendekati titik ekstrem, yang biasanya menandakan pasar sedang menuju dasar.

    “Fase bullish baru bisa saja muncul setelah fase distribusi saat ini berakhir.”

  2. Henry (analis kripto di X) – membandingkan pergerakan 2025 dengan siklus 2020.

    “Jika pola 2020 terulang, kita mungkin baru di fase awal. Pertanyaan seberapa dalam Bitcoin akan turun bisa terjawab dengan rebound kuat dalam beberapa bulan ke depan.”

  3. QCP Capital – justru menyoroti dukungan institusional. MicroStrategy dan Metaplanet tetap membeli BTC meski harga turun, menandakan kepercayaan jangka panjang masih solid.
  4. Analis Cryptonews – lebih fokus pada teknikal:

    “Jika support US$114.400 gagal bertahan, target berikutnya ada di US$112.000 bahkan US$109.900.”

Analisa Teknikal: Skenario Bullish vs Bearish

Harga Bitcoin saat ini bergerak dalam pola descending channel, sinyal klasik konsolidasi setelah reli panjang. Beberapa indikator penting:

  • RSI (Relative Strength Index): berada di kisaran 40, mendekati area oversold. Ini berarti tekanan jual mungkin sudah berlebihan, membuka peluang rebound.
  • Candle Pattern: muncul formasi bearish seperti shooting star dan black crow, tanda potensi koreksi lanjutan.
  • Support & Resistance:
    • Support kuat: US$114.400 → US$112.000 → US$109.900
    • Resistance kuat: US$117.000 → US$118.400 → US$119.300

Dari sini, masih wajar jika trader bertanya: seberapa dalam Bitcoin akan turun jika skenario bearish benar-benar dominan?

Faktor Makroekonomi yang Mempengaruhi

Selain analisa teknikal, kita juga harus melihat kondisi global:

  1. Suku bunga The Fed – Tingkat bunga tinggi masih menjadi tantangan bagi aset berisiko seperti kripto. Jika bank sentral menunda pemotongan suku bunga, Bitcoin bisa tetap berada di tekanan jual.
  2. Geopolitik – Konflik di beberapa kawasan dunia menciptakan ketidakpastian, memengaruhi aliran modal global.
  3. Adopsi Institusional – ETF Bitcoin di AS terus mencatat arus masuk dana besar. Fakta ini mengimbangi sentimen negatif.
  4. Likuiditas Global – Saat likuiditas ketat, investor cenderung melepas aset volatil. Di sinilah investor bertanya ulang: seberapa dalam Bitcoin akan turun di tengah kondisi makro penuh tekanan ini?

Psikologi Pasar dan Siklus Emosi Investor

Sejarah menunjukkan bahwa harga Bitcoin tidak hanya ditentukan faktor teknikal dan fundamental, tetapi juga oleh psikologi massa. Ada siklus klasik emosi investor:

  • Optimisme → Euforia → Ketakutan → Kapitulasi → Harapan → Optimisme Baru.
    Saat ini, banyak analis percaya kita berada di antara fase ketakutan menuju kapitulasi. Pada fase ini, pertanyaan seperti seberapa dalam Bitcoin akan turun makin sering terdengar.

Namun, sejarah juga membuktikan bahwa fase kapitulasi sering menjadi titik terbaik untuk akumulasi jangka panjang.

Indikator On-Chain: Apa Kata Data?

Beberapa data on-chain mendukung analisa:

  • Whale Activity: transaksi besar dari investor institusional masih stabil, menandakan mereka tidak panik.
  • MVRV (Market Value to Realized Value): berada mendekati level netral, artinya harga relatif wajar dan tidak terlalu overvalued.
  • Exchange Reserves: jumlah BTC di bursa cenderung menurun, sinyal bahwa investor lebih banyak menyimpan di cold wallet ketimbang siap menjual.

Dengan data ini, bisa jadi pertanyaan seberapa dalam Bitcoin akan turun lebih mengarah ke koreksi jangka pendek ketimbang tren bearish jangka panjang.

Strategi Investor: Apa yang Bisa Dilakukan?

  1. Investor Jangka Panjang
    • Fokus akumulasi di level support US$112k–110k.
    • Jangan terburu-buru panik jual.
  2. Trader Jangka Pendek
    • Manfaatkan volatilitas antara support & resistance.
    • Gunakan stop loss ketat untuk meminimalkan risiko.
  3. Institusi & Whale
    • Biasanya justru membeli ketika ritel panik.
    • Dukungan mereka bisa menentukan seberapa dalam Bitcoin akan turun.

Kesimpulan

Pertanyaan seberapa dalam Bitcoin akan turun memang tidak punya jawaban tunggal. Namun, berdasarkan analisa:

  • Support utama saat ini ada di US$114k–112k. Jika tembus, target selanjutnya US$110k–109.9k.
  • Fundamental jangka panjang tetap kuat: adopsi institusional, ETF, dan pembelian oleh korporasi.
  • Psikologi pasar masih penuh ketakutan, tetapi biasanya ini mendekati fase dasar.
  • Data on-chain menunjukkan tekanan jual besar mungkin sudah mendekati akhir.

Jadi, seberapa dalam Bitcoin akan turun? Untuk jangka pendek, batas bawah kemungkinan besar di sekitar US$110k–112k. Namun untuk jangka panjang, Bitcoin tetap punya peluang melanjutkan tren bullish begitu fase konsolidasi berakhir.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU