30.6 C
Jakarta
Rabu, 29 Maret, 2023

SEBUAH PERUSAHAAN DI JEPANG AKAN BAYAR PEGAWAINYA DENGAN BITCOIN

duniafintech.com – Perusahaan pengembangan Blockchain dan cryptocurrency telah membayar pekerja mereka dengan menggunakan mata uang virtual selama bertahun-tahun. Namun, perhatian publik baru benar-benar tersita kala ada sebuah perusahaan mainstream yang mulai membayar pekerja mereka dengan Bitcoin.

GMO Internet Group, sebuah perusahaan penyedia layanan intrernet dengan pasar konsumen individu dan perusahaan memperkenalkan sebuah sistem bagi karyawan di mana mereka akan menerima sebagian gaji mereka dalam bentuk Bitcoin.

Berkantor pusat di Tokyo, GMO Internet Group terdiri dari lebih dari 60 perusahaan yang tersebar di 10 negara. Mengingat ukuran perusahaan yang cukup besar dan perkembangan teknologi, perusahaan ini berpikir sudah saatnya mengadopsi Bitcoin sebagai metode pembayaran secara mainstream.

Langkah ini dipengaruhi oleh keingingan perusahaan untuk mempromosikan adopsi terhadap Bitcoin yang merupakan salah satu strategi prioritas dari GMO. Sebenarnya mereka juga sudah lama aktif dalam trading dan penambangan Bitcoin, serta pengembangan hardware untuk menambang Bitcoin. Apapun itu, segala hal yang menguntungkan bagi Bitcoin, maka akan menguntungkan bagi GMO.

GMO menyatakan keyakinannya bahwa mata uang virtual akan berkembang menjadi “mata uang universal baru” yang tersedia bagi siapa saja dari negara atau wilayah manapun yang ingin menukar nilai dengan bebas, menciptakan zona ekonomi tanpa batas yang baru.

Pilihan pembayaran sebagian gaji dengan Bitcoin awalnya hanya akan tersedia untuk karyawan satu anak perusahaan GMO saja yakni GMO Internet Co. Ltd mulai Maret 2018 nanti, namun secara bertahap akan diperluas ke lebih dari 4.000 karyawan di perusahaan GMO lainnya di Jepang.

Pembayaran dengan Bitcoin minimum pada awalnya bernilai minimal 10.000 yen (~ $ 88) dan maksimal senilai 100.000 yen (~ $ 881). Setiap pembayaran gaji yang masih berupa yen akan dikurangi dengan jumlah Bitcoin yang dibayarkan, dengan menggunakan nilai tukar di bursa GMO Coin.

Mainichi Jepang mencatat bahwa kode etik ketenagakerjaan Jepang menetapkan bahwa bisnis harus membayar karyawan dengan mata uang yang diakui seperti yen. Namun menurut GMO, langkah tersebut sesuai dengan undang-undang karena setiap pembayaran dalam Bitcoin akan bersifat konsensual, dengan jumlah yang dipilih untuk dikurangkan dari gaji dan dimasukkan ke pembelian Bitcoin. Cryptocurrency semakin populer di Jepang dengan semakin banyaknya perusahaan ritel yang menerimanya sebagai bentuk pembayaran.

Source: bitcoinmagazine.com

Written by: Dita Safitri

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

-Inline sidebar-

ARTIKEL TERBARU

Usaha Modal Kecil Untung Besar Terbaik, Intip Daftar Idenya di Sini!

JAKARTA, duniafintech.com – Usaha modal kecil untung besar bisa kamu wujudkan dengan mencoba ragam ide bisnis terbaik dalam ulasan ini. Menjalankan bisnis dengan modal kecil...

Beras Panen Raya, Komisi IV DPR RI Pertanyakan Pemerintah Ingin Impor Beras

JAKARTA, dunifintech.com - Komisi IV DPR RI mempertanyakan langkah pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang menugaskan Perum Bulog untuk melakukan impor 2 juta...

Cegah Resesi Ekonomi, Kemenperin Dorong Industri Tekstil Restrukturisasi Mesin

JAKARTA, duniafintech.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong restrukturisasi mesin kinerja industri Tekstil dan Pengolahan Tekstil (TPT) dalam ketidakpastian global yang berdampak pada penurunan ekspor subsektor...

Sambut Idul Fitri, Sri Mulyani Pastikan Pemerintah Bisa Kendalikan Inflasi

JAKARTA, duniafintech.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan pemerintah juga berupaya mengendalikan inflasi dengan menjaga daya beli terutama bagi masyarakat miskin dan rentan, dalam hal...

Hore! ASN, Polri, Tenaga Pengajar, dan Pensiunan Dapat THR, Ini Besarannya

JAKARTA, duniafintech.com - Pemerintah mengeluarkan kebijakan pemberian THR ASN dan gaji ke-13 yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) nomor 15/2023 yang telah disesuaikan dengan...
LANGUAGE