27.8 C
Jakarta
Jumat, 22 November, 2024

Sejarah Bitcoin dan Eksistensinya Kini

duniafintech.com – Di awal kemunculannya, dalam sejarah Bitcoin hanya mengeluarkan 50 keping saja yang dihasilkan dari sebuah sistem yang kita kenal dengan nama “Genesis Block”. Untuk mendapatkannya, Bitcoin harus ditambang secara digital baru kemudian didistribusikan.

Adalah Satoshi Nakamoto, seorang kriptografer atau ahli penyandian yang kita kenal sebagai penemu pertama Bitcoin. Meski sampai sekarang, tidak ada yang pernah bertemu dan melihat langsung siapa Nakamoto itu.

Berharga tidak sampai satu dolar saat pertama kali diluncurkan, Bitcoin kemudian menerima perhatian publik. Harganya meroket hingga menyentuh level tertinggi. Pada tanggal 7 Desember 2017 harga Bitcoin tercatat 19.340 USD atau setara Rp 261 juta rupiah. Sebuah pencapaian yang berhasil membuat publik tercengang dalam sejarah Bitcoin.

Baca juga: Potensi Belum Tergali di Industri FinTech Indonesia

Data Google Trends Tunjukkan Ketertarikan Terhadap Bitcoin Makin Besar

Jika Anda adalah seorang trader Bitcoin, sebaiknya Anda bersiap untuk siklus baru kejayaan Bitcoin yang berikutnya.

Tidak bisa dimungkiri bahwa kehadiran Bitcoin telah menciptakan fenomena dan jejak baru dalam dunia teknologi. Blockchain yang menjadi teknologi dasar Bitcoin mulai diadopsi banyak sektor industri dan bisnis dunia. Jutaan orang terus memperhatikan perkembangan Bitcoin. Nama-nama besar dunia finansial juga terus dimintai pendapat mereka mengenai Bitcoin dan bagaimana potensinya kelak.

Google yang sebelumnya sempat melarang iklan kripto, belakangan berbalik mendukung dengan memberikan layanan tambahan terkait mata uang virtual. Menariknya lagi, Google mencatatat bahwa orang-orang sama sekali tidak pernah kehilangan minat terhadap Bitcoin. Berdasarkan data Google Trends, ketertarikan publik terhadap Bitcoin semakin besar dalam sejarah Bitcoin.

Selain melalui data Google Trends, ketertarikan publik terhadap mata uang virtual bisa kita saksikan dengan semakin banyaknya negara yang memiliki digital exchanger sendiri. Pemerintah Indonesia misalnya, sudah melakukan banyak langkah demi mendukung keberadaan aset digital dan mata uang virtual.

Baca juga: Donasi Semudah Belanja Online di Indonesia Berzakat

Televisi Pertama yang Bisa Digunakan untuk Menambang Bitcoin

Produsen pertambangan Bitcoin terbesar kedua di dunia, Canaan Creative, sedang menyusun rekor baru dengan meluncurkan televisi yang bisa menambang Bitcoin pertama di dunia. TV, yang disebut AvalonMiner Inside, dilengkapi dengan chip penambangan Bitcoin built-in, dengan kompatibilitas Android untuk kontrol seluler. AvalonMiner Inside memiliki kekuatan pemrosesan 2,8 triliun hash per detik. Mesin penambangan yang paling kuat dapat memproses 11 triliun hash per detik.

Canaan didirikan pada 2013 oleh N.G Zhang, dan dikenal karena chip penghasil massa yang dirancang untuk penambangan Bitcoin. Pesaing terbesarnya adalah penambang Bitcoin yang berbasis di Beijing, Bitmain Technologies. Peluncuran TV dilakukan setelah perusahaan mengajukan permohonan IPO di Hong Kong pada Mei 2018. IPO diperkirakan akan menghasilkan $ 1 miliar.

Banyaknya perusahaan yang terus memberikan dukungan terhadap Bitcoin, serta ketertarikan masyarakat yang tidak padam terhadap mata uang virtual nomor 1 dunia ini adalah bukti bahwa Bitcoin masih menunjukkan taringnya hingga saat ini. Dan kita hanya tinggal menunggu sampai Bitcoin melampaui kejayaan yang pernah diraihnya dulu.

Written by: Dita Safitri

 

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU