26.3 C
Jakarta
Selasa, 24 Desember, 2024

Siap Sejahterakan Petani, Eden Farm Raih Pendanaan Rp270,5 Miliar

Perusahaan digital startup di bidang pertanian atau agritech, Eden Farm, mengumumkan raihan pendanaan Seri A sebesar US$19 juta atau setara dengan Rp 270,5 miliar (kurs Rp 14.239 per US$).

Putaran pendanaan ini dipimpin oleh AC Ventures dan AppWorks dengan partisipasi dari Trihill Capital, Investible, Corin Capital, OCBC Ventures, dan investor terdahulunya Global Founders Capital.

Co-founder dan Chief Executive Officer (CEO) Eden Farm David Setyadi Gunawan mengungkapkan, raihan dana segar ini akan digunakan untuk memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan petani lokal.

Menyederhanakan Rantai Pasok

Dia pun menuturkan, dengan suntikan dana itu akan dialokasikan untuk menghubungkan petani lokal dengan pembeli seperti hotel, restoran, kafe, pasar tradisional, dan bisnis besar lainnya.

David ingin berupaya menyederhanakan rantai pasok makanan dengan mengganti perantara untuk memberikan margin dan harga yang lebih baik bagi petani dan pembeli.

David pun menuturkan, Eden Farm juga berupaya menyediakan berbagai permintaan petani sehingga dapat meningkatkan produksi untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya.

“Pada akhir 2022, kami berencana untuk memperluas ke 25 kota dan delapan kabupaten, memasok lebih dari 100 ribu pelanggan dengan tingkat pemenuhan 100% lebih dari 1.000 unit penyimpanan,” katanya saat dilansir dari KrAsia, Selasa (9/11).

Memiliki Jaringan Luas ke Petani

Startup yang didirikan pada tahun 2017 ini merupakan platform e-commerce Business to business (B2B), yang bekerja sama dengan lebih dari 2.000 petani di Jawa dan memiliki lima pusat pemasok. Perusahaan ini juga melayani lebih dari 53.000 pelanggan.

David mengklaim, pendapatan petani di ekosistemnya meningkat lebih dari tiga kali lipat setelah bergabung dengan platform Eden Farm, dan mengatakan dapat mengurangi biaya bagi pelanggan hingga 30%.

“Kami berencana menggunakan investasi baru untuk memperkuat infrastruktur rantai pasokan dan kemampuan teknologinya, serta mendanai ekspansi pasarnya dan merekrut lebih banyak anggota tim,” ujarnya.

Fokus Memenuhi Suplai dan Demand

Eden Farm sendiri fokus untuk menyelesaikan persoalan rantai pasok untuk memenuhi permintaan konsumen. Untuk itu platform agritech ini menjalankan dua program utamanya, yaitu Eden Farm Sourcing Center (ESC) dan Eden Farm Distribution Network (EDN).

ESC sendiri merupakan program kerja sama langsung antara paltform dengan petani untuk menentukan pola tanam, harga penjualan, dan jumlah hasil produksi dari pertani yang diambil setiap harinya.

Sementara, EDN merupakan jaringan distribusi yang dibuat Eden Farm dengan memberdayakan banyak masyarakat. EDN tersebar di berbagai lokasi serta berada dalam radius 5 km dari pelanggan sehingga pengiriman lebih cepat dan efisien.

Kesejahteraan Petani Naik Tipis

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai tukar petani (NTP) pada Oktober 2021 naik tipis sebesar 0,93% dibandingkan bulan sebelumnya. Adapun NTP tersebut mencapai angka 106,67.

Kenaikan NTP karena indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 1,05% lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang sebesar 0,12%. Secara nasional, NTP Januari hingga Oktober 2021 sebesar 104,01 dengan nilai It sebesar 112,09 sedangkan Ib sebesar 107,77.

Selama bulan Oktober 2021, rata-rata harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani Rp 4.608 per kilogram (kg) atau naik 1,32%. Sedangkan di tingkat penggilingan harganya mencapai Rp 4.725 per kg atau naik 1,64% dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada bulan sebelumnya.

 

Penulis: Nanda Aria

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU