25.2 C
Jakarta
Jumat, 29 Maret, 2024

Singapura Menguji ‘Bitcoin Banknotes’

duniafintech.com – Singapura merupakan lokasi rilisnya penjualan percontohan Bitcoin Banknotes fisik dari Tangem. Rilisnya penjualan tersebut tepatnya berlokasi di Megafash Suntec City store.

Tangem yang merupakan platform uang kertas pintar baru ini berusaha untuk membuat transaksi seperti uang tunai menggunakan cryptocurrency lebih akrab bagi konsumen entry-level, berencana untuk memproduksi secara massal Bitcoin Banknotes dalam jumlah jutaan pada akhir 2018.

Di Singapura, yurisdiksi terkenal karena pendirian peraturannya yang mendorong pada perkembangan teknologi cryptocurrency dan Blockchain. Bitcoin Banknotes  sendiri akan dijual di Suntec City cabang dari rantai toko desain Megafash.

Terdiri dari denominasi 0,01 dan 0,05 BTC ($ 92 dan $ 463 masing-masing), Bitcoin Banknotes pada kenyataannya adalah dompet perangkat keras yang menggunakan teknologi dari Samsung. Dalam rilisnya penjualan  Bitcoin Banknotes di Singapura ini, Tangem mengklaim biaya yang murah membuat Bitcoin Banknotes mereka cukup mudah untuk digunakan seperti uang tunai pada umumnya.

BACA JUGA: BANDINGKAN PRODUK KEUANGAN ANDA DI SINI

“Tangem Notes secara radikal meningkatkan kesederhanaan dan keamanan memperoleh, memiliki, dan mengedarkan cryptocurrency baik untuk pengguna yang canggih maupun yang masih baru dan awam,” sebuah siaran pers yang menyertainya berbunyi.

“Berdasarkan chip S3D350A yang baru-baru ini dikembangkan dari Samsung Semiconductor, Tangem Note adalah yang pertama di pasaran dengan seluruh elektronik dan kriptografi yang disertifikasi untuk Common Criteria EAL6 + dan standar keamanan EMVCo.”

Jepang Masih Menjadi Rajanya Bitcoin

Sementara rencana startup ini terdengar ambisius, dengan lebih dari 10.000 Bitcoin Banknotes  sudah dikirim ke berbagai mitra dan distributor, penawarannya menambah dimensi lebih lanjut sebagai jawaban atas tantangan untuk mendapatkan konsumen mainstream nyaman dengan kripto.

BACA JUGA: PILIH PRODUK ASURANSI DI SINI TIDAK PERLU BINGUNG

Solusi yang ada, khususnya opsi uang tunai seperti OpenDime serta ATM cryptocurrency, juga telah terlihat pertumbuhan besarnya dalam dua tahun terakhir. Meski masih tetap bergantung pada biaya yang tinggi, setidaknya pengetahuan teknis dasar tentang bagaimana Bitcoin bekerja bisa diketahui oleh khalayak lebih luas.

Sementara itu di negeri sakura Jepang, Bitcoin menjadi mata uang virtual yang paling banyak diadopsi. Ini sekaligus menjadikan Jepang sebagai rajanya Bitcoin di dunia.

Written by: Dita Safitri
Picture : Pixabay.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE