25.6 C
Jakarta
Jumat, 26 April, 2024

Contoh dan Kiat Membuat Sinyal Trading secara Akurat

Sinyal trading adalah sejumlah ukuran yang menjadi dasar penilaian atau penetapan sesuatu yang ditentukan sebagai “rambu-rambu” untuk membeli atau menjual aset keuangan. Umpamanya adalah sinyal beli saham yang mungkin berupa rentang harga tertentu di mana para investor dapat membeli saham tersebut untuk mendapatkan keuntungan hingga tingkat harga tertentu. 

Instansi pemerintah akhir-akhir ini sedang ramai memperingatkan tentang modus baru investasi ilegal yang memanfaatkan trading signal. Indikasinya pun bermacam-macam, mulai dari menawarkan sinyal harian melalui pesan singkat dengan tarif langganan tertentu hingga jualan robot dengan sistem member get member. Sebab itu, tidak sedikit trader yang membuat trading signal mereka sendiri, karena beragam modus investasi ilegal tersebut membuat banyak orang lebih hati-hati dalam memilih trading signal.

Saat ini mungkin ada banyak orang mencari sinyal trading melalui forum online, situs web, atau komunitas tertentu tanpa mempedulikan latar belakangnya. Akan tetapi, sebenarnya siapapun dapat membuatnya dengan menganalisa harga saham atau melakukan screening dan kemudian memasang “alert” agar muncul peringatan otomatis. Karena pada dasarnya, signal trading bukanlah hasil wangsit yang ajaib, melainkan perpaduan antara rumusan matematis dan teknologi komputer.

Cara untuk Membuat Sinyal Trading secara Benar dan Akurat

Ada beberapa patokan dasar untuk membuat signal trading, antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Indikator Teknikal

Grafik saham juga dapat disandingkan dengan sejumlah indikator yang dapat memicu signal trading seperti Moving Average, MACD (Moving Average Convergence / Divergence) atau konvergensi/divergensi rata-rata bergerak, RSI (Relative Strength Index), dan lain-lain. Sebagai contoh, ketika garis RSI jatuh ke bawah amabang 30.0 berarti muncul sinyal beli.

  1. Pola Grafik

Grafik candlestick biasa dipergunakan untuk memantau pergerakan harga saham dan akan memunculkan pola-pola tertentu dari waktu ke waktu seperti pola Triangle, Head and Shoulders, dan lain-lain. Setiap pola tersebut menandakan signal trading tertentu, contoh: sinyal beli muncul ketika pergerakan candlestick menembus garis teratas pola Ascending Triangle.

  1. Aksi Bandar

Volume dan frekuensi jual-beli pada suatu saham bisa dipantau melalui aplikasi trading saham online atau aplikasi pemantau pasar seperti RTI. Ketika pihak-pihak yang biasa dikenal sebagai “bandar” sedang mengakumulasi saham, maka para trader pun dapat ikut membeli saham tersebut untuk memperoleh keuntungan dari kenaikan harga setelahnya. Namun spekulasi berbasis bandarmologi seperti ini berisiko cukup tinggi, tapi tidak sedikit juga para trader yang mengandalkannya.

  1. Valuasi Harga Saham

Para value investor akan memantau pasar (screening) untuk memilih saham berdasarkan perhitungan nilai intrinsik, PER (Price-to-Earning Ratio), PBV (Price-to-Book Value), atau parameter lainnya. Pada prinsipnya, value investor membandingkan nilai wajar saham dengan harganya saat ini. Jadi ketika harga saat ini turun ke bawah nilai wajar saham, maka itu menandakan sinyal beli.

Melalui patokan di atas tadi, Anda bisa membuat signal trading sendiri. Mulai dari membuat sebuah sistem yang diuji berkali-kali, kemudian mencatat secara manual, lalu menerapkannya dalam aktivitas trading sehari-hari. Memang diperlukan waktu dan energi untuk membuatnya, tapi dapat terjamin akurasinya dan juga dapat segera melakukan perbaikan saat akurasinya mulai berkurang.

Namun, jika tidak memiliki waktu untuk membuatnya ada sejumlah pengembang telah membuat aplikasi mobile untuk memantau pasar secara otomatis. Jadi, dapat dipastikan bahwa nantinya akan memperoleh “alert” setiap kali muncul pola grafik tertentu, sinyal dari indikator teknikal, ataupun perubahan harga saham secara signifikan. Aplikasi-aplikasi tersebut dapat diakses secara gratis maupun berbayar dengan membayar biaya langganan tertentu.

Contoh Sinyal Trading Saham Indonesia

Stockbit adalah salah satu aplikasi trading saham Indonesia yang cukup populer belakangan ini. Stockbit akan memberikan signal trading berdasarkan kriteria-kriteria seperti buy on weakness, buy on strength, swing up, sinyal rebound, aksi bandar, konsensus indikator, lonjakan volume, dan masih banyak lagi. Melalui langganan bulanan, para trader dapat memperoleh sinyal dari salah satu kriteria saja maupun dari semua kriteria yang tertera.

Namun, ada juga signal trading saham gratis yang disediakan oleh perusahaan sekuritas. Para pakar dan analis saham yang bekerja pada perusahaan sekuritas akan menerbitkan hasil riset mereka dalam bentuk email, sms, ataupun publikasi media.

Para analis tersebut mungkin hanya memberikan sinyal dalam bentuk rentang harga beli tertentu, tapi bisa juga memaparkan alasan di balik sinyal tersebut. Contohnya, yaitu saham undervalue, terjadi MACD Golden Cross pada saham-saham tertentu, atau adanya peningkatan volume beli asing yang sangat besar.

Namun, jika ragu terhadap keandalan sinyal yang diberikan oleh analisis sekuritas, maka Anda dapat mempertanyakan kepada mereka tentang dasar-dasar penentuan signal trading tersebut. Ada juga alternatif lain dengan membandingkan antara sinyal dari sekuritas dan analisis saham sendiri. Dengan begitu, Anda dapat menghindari ajakan untuk membeli saham gorengan atau spekulatif.

Kesimpulan

Kiat dalam memilih sinyal trading dengan benar dan akurat itu cukup sederhana, hanya perlu memahami latar belakang kemunculannya saja. Penyedia signal trading mungkin menyembunyikan trik mereka dengan alasan rahasia dagang, namun mereka semestinya tetap dapat memberikan gambaran kasar tentang sumber sinyal tersebut. Mulai dari teknikal, fundamental, bandarmologi, atau yang lainnya. Namun, apabila sumbernya tidak pasti atau tidak jelas, maka patut untuk meragukan keandalan signal trading tersebut. 

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE