27.1 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Sistem E-Voting Pemerintah Dengan Blockchain?

duniafintech.com – Pemerintah Korea Selatan dikabarkan akan segera menguji penggunaan teknologi yang sedang disoroti saat ini yaitu blockchain untuk sistem e-voting Pemerintah.

Baca juga : TrueMoney X BFI Finance Permudah Pinjaman Digital

Tampaknya, kini Korea Selatan sedang mempertimbangkan penggunaan teknologi blockchain terhadap sistem e-voting tersebut secara matang untuk sistem pemungutan suara elektronik, hal tersebut dilansir dari situs web berita teknologi bisnis ZDNet yang melaporkan 28 November.

Kementerian Sains dan ICT serta Komisi Pemilihan Nasional/National Election Commission (NEC) berencana untuk bersama-sama menguji penerapan teknologi blockchain dalam sistem e-voting pemungutan suara online.

Masa percobaan sistem e-voting dengan blockchain ini telah dijadwalkan untuk bulan depan, dan akan dilakukan oleh Badan Keamanan dan Internet Korea/Korea Internet and Security Agency (KISA) bersama dengan Seoul National University’s Blockchain Society.

Baca juga : Bagaimana P2P Lending Bisa Membantu Masyarakat?

Artikel ini mencatat bahwa teknologi blockchain akan diimplementasikan dalam “otentikasi pemilih dan penghematan hasil,” yang menetapkan:

“Voting akan dilakukan melalui komputer seluler dan pribadi. Data akan disimpan di jaringan terdistribusi dan semua pemilih akan dapat melihat hasil voting saat mereka maju. ”

Setelah uji coba, NEC akan membuat keputusan tentang penggunaan sistem e-voting, mencatat bahwa kecerdasan buatan/artificial intelligence (AI), big data, dan teknologi Internet of Things (IoT) akan ditambahkan untuk meningkatkan sistem voting juga.

Sistem e-voting berbasis blockchain yang serupa telah dijadwalkan untuk digunakan dalam pemilihan paruh waktu di West Virginia, yang telah dilaporkan pada 27 September.

Setelah pemilihan awal November, Menteri Luar Negeri negara bagian tersebut mencatat bahwa 144 personel militer ditempatkan di luar negeri dari 24 kabupaten-kabupaten berhasil mentransmisikan surat suara mereka pada platform mobile, berbasis blockchain yang disebut Voatz.

Dikabarkan pula bahwa tahun ini, beberapa negara di dunia telah mengumumkan pertimbangan sistem berbasis blockchain untuk voting, seperti Ukraina, Catalonia, dan kota Tsukuba di Jepang. Kembali pada bulan Juni, kota Swiss Zug, yang umumnya dikenal sebagai ‘Crypto Valley,’ melakukan uji coba kotamadya yang didukung blockchain,

Written by : Dinda Luvita
Picture by : Pixabay.com

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU