Jakarta, 19 Agustus 2024 – Worldcoin, proyek kripto ambisius yang dipimpin oleh CEO OpenAI, Sam Altman, tengah menghadapi gelombang kritik keras dari berbagai penjuru dunia. Inti permasalahan terletak pada metode verifikasi identitas yang digunakan, yaitu pemindaian iris mata, yang dianggap melanggar privasi dan berpotensi disalahgunakan.
Worldcoin, yang diluncurkan dengan tujuan menciptakan sebuah identitas digital universal dan sistem keuangan yang lebih inklusif, mengharuskan pengguna untuk melakukan pemindaian iris mata mereka menggunakan perangkat khusus bernama “Orb”. Data biometrik ini kemudian diubah menjadi kode unik yang berfungsi sebagai identitas digital pengguna di jaringan Worldcoin.
Namun, praktik pengumpulan data biometrik yang sensitif ini telah memicu kekhawatiran serius di kalangan aktivis privasi, pakar keamanan, dan regulator di seluruh dunia. Mereka berpendapat bahwa pemindaian iris mata merupakan pelanggaran privasi yang tidak dapat dibenarkan, terutama karena data tersebut dapat dicuri, dijual, atau disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Skandal Worldcoin: Ambisi Mata Uang Kripto Sam Altman Memicu Perdebatan Global
Selain itu, muncul pula pertanyaan mengenai keamanan dan transparansi penyimpanan data biometrik yang dikumpulkan oleh Worldcoin. Meskipun perusahaan mengklaim bahwa data tersebut dienkripsi dan disimpan secara aman, banyak pihak yang meragukan klaim tersebut dan menuntut adanya audit independen untuk memastikan keamanan data pengguna.
Kontroversi ini telah mendorong beberapa negara, termasuk Inggris dan Prancis, untuk memulai penyelidikan terhadap praktik pengumpulan data Worldcoin. Regulator di negara-negara tersebut tengah memeriksa apakah Worldcoin telah mematuhi peraturan perlindungan data yang berlaku dan apakah praktik pemindaian iris mata mereka dapat dibenarkan.
Di tengah gelombang kritik ini, Sam Altman dan tim World coin tetap mempertahankan keyakinan mereka bahwa proyek ini memiliki potensi besar untuk menciptakan sistem keuangan yang lebih adil dan inklusif. Mereka berpendapat bahwa pemindaian iris mata merupakan metode verifikasi identitas yang paling aman dan andal, dan bahwa data biometrik tersebut diperlukan untuk mencegah penipuan dan memastikan setiap individu hanya memiliki satu identitas digital.
Namun, gelombang kritik yang terus berdatangan menunjukkan bahwa Worldcoin masih memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan sebelum dapat memperoleh kepercayaan publik dan regulator. Perusahaan perlu meningkatkan transparansi dan keamanan praktik pengumpulan data mereka, serta mengatasi kekhawatiran mengenai potensi penyalahgunaan data biometrik.
Masa depan Worldcoin masih belum pasti, namun satu hal yang jelas: proyek ambisius ini telah memicu perdebatan global mengenai privasi, keamanan data, dan etika penggunaan teknologi biometrik.