JAKARTA, 1 Oktober 2024 – Menunggu dana PMN, meski tambahan penyertaan modal negara (PMN) belum dicairkan, penyaluran kredit pemilikan rumah dengan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan kepada masyarakat berpenghasilan rendah (KPR FLPP bagi MBR) dipastikan tetap berjalan.
Hal itu diungkapkan Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo saat konferensi pers kinerja semester I/2024 di Lampung kemarin.
Menurut Ananta, saat ini pihaknya terus memberikan dukungan KPR FLPP dengan mengandalkan dana dari leveraging dana PMN yang sudah didapat sebelumnya.
Ananta mengungkapkan, sejak 2018, PMN yang telah diterima SMF untuk penyaluran KPR FLPP mencapai Rp9,33 triliun.
Dari dana tersebut telah berhasil di-leveraging sehingga menghasilkan dana Rp14,74 triliun.
“Hasilnya, sejak 2018 hingga semester I/2024 SMF telah menyalurkan pembiayaan KPR FLPP senilai Rp24,07 triliun,” paparnya.
Penyalurannya setara dengan 654.430 unit rumah subsidi.
Masih Menunggu Dana PMN yang Dipastikan Cair
Ananta memastikan tambahan penyertaan modal negara (PMN) pasti cair.
“Kan sudah disetujui DPR segala macam. InsyaAllah sih pasti cair, tahun ini,” kata Ananta.
Menurutnya, pencairan PMN tambahan merupakan bagian dari dukungan untuk memenuhi target KPR FLPP sebanyak 166.000 unit.
Melalui target tersebut kata Ananta, SMF ditargetkan berkontribusi sebanyak 25%.
“Sisanya 75% ditalangi oleh BP Tapera,” jelasnya.
Tambahan Penyertaan Modal Diusulkan
Ananta menyebutkan, SMF telah mengusulkan tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN).
Usulan penambahan modal itu sebesar Rp1,89 triliun.
Direktur Sekuritisasi & Pembiayaan SMF, Heliantopo menjelaskan untuk mengejar target pemerintah, pihaknya sudah memulai penyaluran KPR FLPP sejak awal tahun.
Penyaluran KPR FLPP hingga Juni 2024 lalu telah mencapai Rp2,43 triliun.
“Atau setara 60.258 unit rumah,” kata Heliantopo.
Saat pengusulan tambahan PMN Rp1,89 triliun kata Heliantopo, kedepan perusahaan juga menarik pinjaman lainnya hingga Rp5,12 triliun.
Heliantopo yakin me melalui cara ini akan terkumpul Rp7,02 triliun.
Sehingga dengan modal tersebut, Heliantopo yakin target KPR FLPP akan tercapai.
Setelah dana tersebut diperoleh, selanjutnya akan digabungkan dengan kelolaan BP Tapera sebanyak Rp21,05 triliun.
Dari keseluruhan akan terkumpul dana sebesar Rp28,06 triliun.
“Uang ini yang kemudian akan digunakan untuk membiayai subsidi bunga KPR 166.000 ribu rumah,’ jelasnya.
Heliantopo optimis, pihaknya tak khawatir soal sumber pendanaan karena perusahaan telah melakukan leveraging atas modal negara yang sudah diterima sebelumnya.
Jadi, kedepan seandainya PMN tidak dapat, pihaknya tetap optimis bisa berjalan.
“Kalau terkait hitungannya [skema ketika PMN tidak cair] itu pertanyaan selanjutnya,” pungkasnya.