JAKARTA – Di tengah hiruk-pikuk Friend.tech yang sedang naik daun, platform SocialFi lainnya tampak kesulitan untuk menarik perhatian. Fenomena ini memunculkan pertanyaan besar: apakah masa depan SocialFi bergantung pada raksasa teknologi?
Friend.tech, sebuah platform yang memungkinkan pengguna untuk membeli dan menjual “saham” dari akun Twitter orang lain, telah mendominasi percakapan seputar SocialFi dalam beberapa minggu terakhir. Volume perdagangan yang tinggi dan lonjakan harga saham selebriti telah menjadi sorotan utama, sementara proyek SocialFi lainnya berjuang untuk tetap relevan.
Big Tech Friend.tech vs. Independensi: Dilema SocialFi
Apakah ini berarti Big Tech adalah satu-satunya cara bagi SocialFi untuk mencapai kesuksesan arus utama? Beberapa ahli percaya demikian. Dengan sumber daya yang besar, basis pengguna yang luas, dan kemampuan teknis yang canggih, perusahaan Big Tech memiliki keuntungan yang signifikan dalam mengembangkan dan mempromosikan platform SocialFi.
Namun, ada juga yang berpendapat bahwa SocialFi harus tetap independen dari Big Tech. Mereka khawatir bahwa keterlibatan Big Tech dapat mengarah pada sentralisasi, kontrol yang berlebihan, dan eksploitasi data pengguna.
Masa depan SocialFi masih belum pasti. Sementara Friend.tech menikmati popularitasnya saat ini, masih harus dilihat apakah platform ini dapat mempertahankan momentumnya dalam jangka panjang. Di sisi lain, proyek-proyek SocialFi independen terus berinovasi dan mencari cara untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
Satu hal yang pasti: SocialFi sedang berada di persimpangan jalan. Apakah akan merangkul Big Tech atau tetap independen, keputusan ini akan membentuk masa depan lanskap media sosial secara keseluruhan.
