29 C
Jakarta
Kamis, 19 September, 2024

Solusi APPI untuk Leasing Atasi Penurunan Penjualan Mobil dan Masalah Pembiayaan Ganda

JAKARTA – Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) punya solusi untuk leasing atasi daya beli masyarakat yang sedang menurun sehingga menyebabkan industri penjualan kendaraan bermotor menjadi lesu.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan motor mengalami penurunan sebesar 16,78% year-on-year (yoy).

Sepanjang periode Januari hingga Juli 2024, tercatat penjualan kendaraan roda empat juga mengalami penurunan.

Penurunannya sebesar 16,78% mencapai 588.688 unit, year-on-year (yoy) dibanding 707.422.

Leasing Perlu Terobosan Baru

Ketua Bidang Pengembangan Industri APPI Harjanto Tjitohardjojo mengatakan, diperlukan terobosan untuk mengatasi penurunan daya beli tersebut.

Untuk mengatasinya kata Harjanto, perlu ada upaya perimbangan pembiayaan terutama di sektor kendaraan yang tengah lesu.

Meski kondisi penjualan kendaraan mengalami penurunan, namun dari segi keseluruhan pembiayaan terutama pada semester I/2024 perusahaan pembiayaan mengalami peningkatan.

Piutang pembiayaan perusahaan yang dicatat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Juni 2024 terdapat pertumbuhan sebesar 10,72% yoy menjadi Rp492,17 triliun.

Hal senada disampaikan Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiranto.

Ia menilai perlu ada upaya dari perusahaan pembiayaan untuk mengambil langkah tepat menghadapi masalah krusial tersebut.

Menurutnya, perusahaan sangat perlu melakukan pendaftaran aset atau asset registry.

Langkah ini kata Suwandi merupakan solusi untuk menghindari masalah pembiayaan ganda.

Dampaknya sebut Suwandi sangat mengancam industri pembiayaan di tanah air.

Dengan adanya pendaftaran aset tersebut, Suwandi menilai mampu mencegah pembiayaan ganda.

“Ini juga bermanfaat untuk melacak kasus penggelapan kendaraan,” paparnya.

Melalui sistem pendaftaran aset kendaraan ini telah terbukti mampu membantu Bareskrim Polri dalam mengungkap kasus penggelapan kendaraan.

“Saat itu sebanyak 20.000 motor kasus penggelapan dapat diungkap,” terangnya mencontohkan.

Karena melalui cara ini kata Suwandi mampu mempermudah proses pelacakan kendaraan.

“Cara kerjanya sangat mudah cukup mengecek rangka dan nomor mesinnya,” pungkas Suwandi.

Penjualan Mobil Juga Lesu

Awal semester II-2024 kinerja penjualan mobil nasional juga mengalami penurunan.

Target penjualan mobil tahun ini diperkirakan tak mampu dicapai dan meleset dari harapan.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan wholesales (pabrik ke diler) mobil nasional mengalami penurunan sebanyak 17,5% year on year (yoy) menjadi 484.236 unit.

Penjualan mobil wholesales nasional pada Juli 2024 juga berkurang 0,6% month ton month (mtm) menjadi 74.160 unit.

Penurunan penjualan mobil ini dampak dari ketidakstabilan ekonomi Indonesia.

Pada kuartal II-2024 pertumbuhan ekonomi RI melambat di level 5,05% yoy.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU