duniafintech.com – duniafintech.com – SRB atau Shariyah Review Bureau baru-baru ini memberikan sertifikasi halal dan sesuai syariat islam kepada Stellar Lumens (XLM) salah satu mata uang virtual populer di dunia. Kian banyaknya pengguna mata uang virtual di dunia membuat para penerbitnya mulai menyasar pasar penduduk Islam secara serius.
Menurut data dari CoinMarketCap, saat ini Stellar Lumens memiliki kapitalisasi pasar senilai USD 5 miliar atau sekitar Rp. 72 triliun dan merupakan mata uang virtual ketujuh terbesar di dunia. Sementara Bitcoin masih merajai puncak dengan USD 127,8 miliar, atau sekitar Rp 1.842 triliun. Posisi kedua dan ketiga masing-masing ditempati oleh Ethereum dan Ripple dengan masing-masing kapitalisasi mencapai USD 51 miliar (Rp 736 triliun) dan USD 20 miliar (Rp 291 triliun).
Baca juga: AllocateRite Rilis Versi Baru Platform Aset Digital
Mata Uang Pertama yang Mendapat Sertifikasi Halal
Meski beberapa waktu lalu sempat ada yang menyebutkan tentang status kehalalan beberapa mata uang virtual lain, sampai saat ini baru Stellar Lumens saja yang benar-benar memiliki status halal dari SRB dan dinyatakan sesuai syariat islam.
Stellar Development Foundation mengumumkan pada hari Selasa bahwa, setelah meninjau ulang properti dan aplikasi teknologi, Biro Pengkajian Shariyah (SRB) telah mensertifikasi Stellar sebagai kendaraan yang sesuai syariat islam untuk melakukan transfer moneter dan mengesahkan aset dunia nyata.
Menurut yayasan, sertifikasi ini dari SRB – yang berlisensi oleh Bank Sentral Bahrain dan mengoperasikan praktik konsultasi Syariah internasional – akan memungkinkan Stellar untuk menjalin kemitraan dengan lembaga keuangan Islam di seluruh Timur Tengah dan Asia Tenggara.
Baca juga: Skype Versi Terbaru, Bisa Rekam Percakapan?
“Dalam kemitraan dengan SRB, sertifikasi ini akan membantu mengembangkan ekosistem Stellar di daerah-daerah di mana layanan keuangan memerlukan kepatuhan dengan prinsip-prinsip pembiayaan Islam. Misalnya, lembaga keuangan Islam di Dewan Kolaborasi Teluk (yaitu Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, UEA) dan bagian dari Asia Tenggara (misalnya Indonesia dan Malaysia) sekarang akan dapat mengintegrasikan teknologi Stellar dalam standar Syariah mereka penawaran produk dan layanan,” ungkap perwakilan Stellar Lumens melalui pengumuman yang dibuat oleh perusahaan.
SRB memberikan statemen pembenaran tentang pemberian sertifikasi Syariah untuk Stellar dalam dokumen 16 halaman, yang mengukur cryptocurrency dan aplikasinya terhadap standar yang diterbitkan oleh Accounting and Auditing Organizations for Islamic Financial Institutions (AAOIFI).
Source: ccn.com
Written by: Dita Safitri