JAKARTA, duniafintech.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 pada Maret 2022 masih mengalami surplus sebesar Rp10,3 triliun atau 0,6% terhadap PDB.
Pembiayaan anggaran yang dikeluarkan pemerintah sampai dengan Maret 2022 pun baru mencapai Rp139,4 triliun atau turun 58,1% dibandingkan pembiayaan pada Maret 2021 sebesar Rp332,8 triliun.
“Surplus dan pembiayaan yang merosot tajam menggambarkan kesehatan APBN mulai pulih. Dan ini bagus karena APBN pasti dibutuhkan untuk berbagai macam hal seperti shock absorber, melindungi masyarakat, membangun infrastruktur,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa, Rabu (20/4).
Menkeu merinci pendapatan negara hingga Maret 2022 mencapai Rp501,0 triliun atau tumbuh sebesar 32,1% secara tahunan atau year on year (yoy).
Pendapatan ini terdiri dari penerimaan pajak yang mencapai Rp322,5 triliun atau tumbuh 41,4%, penerimaan kepabeanan sebesar Rp79,3 triliun atau tumbuh 27,3%, dan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang mencapai Rp99,1 triliun atau tumbuh 11,8%.
“Ini menggambarkan cerita positif penerimaan kita kuat hingga tumbuh 32,1%, tidak hanya karena windfall harga komoditas, tapi juga pemulihan ekonomi yang solid dan merata,” ujarnya.
Sementara itu, hingga Maret 2022 belanja negara terealisasi sebesar Rp490,6 triliun atau turun 6,2% dibandingkan realisasi belanja bulan yang sama tahun 2021 sebesar Rp523 triliun.
Belanja negara terdiri dari belanja pemerintah pusat yang mencapai Rp314,2 triliun yang turun 10,3% (yoy) karena penurunan belanja kementerian dan lembaga hingga 25,6% (yoy).
Adapun, belanja non kementerian dan lembaga yang tercatat hingga Maret 2022 mencapai Rp164,2 triliun atau tumbuh 10,6% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) yang sudah mencapai Rp176,5 triliun sampai akhir Maret 2022 atau tumbuh 2% dari periode yang sama tahun lalu.
Tak hanya itu, dari sisi Keseimbangan primer pada Maret 2022 tercatat juga mengalami surplus Rp94,7 triliu atau membaik dibandingkan posisi Maret 2021 yang negatif Rp65,3 triliun.
“APBN harus terus menerus dijaga kesehatannya. Dengan surplus ini kita punya sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) Rp149,7 triliun. Inilah yang kami sebutkan cerita APBN bekerja keras mengenai Covid-19 dan sudah terlihat buahnya, ekonomi pulih,” tuturnyai.
Penulis: Nanda Aria
Editor: Rahmat Fitranto