30.8 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Staking Ethereum 2.0: Cara Kerja, Manfaat, dan Risikonya

Staking Ethereum 2.0 adalah kegiatan menyimpan atau holding sejumlah Ether (ETH) agar dapat berpartisipasi dalam jaringan untuk mendapatkan imbalan. Dalam proses ini akan mempertaruhkan dan juga mengunci sejumlah ETH yang dimiliki untuk berpartisipasi dalam operasi Blockchain agar mendapatkan reward.

Dalam hal itu direncanakan akan diluncurkan pada kuartal kedua tahun ini. Maka dari itulah proyek ini semakin diantisipasi dan dinantikan oleh para penggiat aset Crypto atau pecinta Ethereum. 

Secara teoritis, siapapun bisa berperan dalam menggunakan Blockchain yang mengoperasikan konsensus Proof-of-Stakes (PoS). Dalam hal ini seseorang harus memiliki bukti kepemilikan yang terdiri dari beberapa variasi, memungkinkan orang tersebut dapat berpartisipasi dalam proses staking.

Karena itu, saat ini tim pengembangan inti Ethereum sedang mengerjakan peningkatan secara signifikan atau dijuluki Ethereum 2.0. Hal ini melibatkan reka ulang seluruh platform Ethereum dan secara efektif meluncurkan versi baru yang lebih scalable.

Implementasinya sudah dimulai dari musim panas 2020 lalu, dan kemungkinan besar akan berjalan selama satu atau dua tahun lagi sampai ketiga fase selesai. Pemindahan Ethereum dari bukti kerja ke konsensus bukti kepemilikan merupakan bagian dari implementasi Ethereum 2.0. 

Cara Kerja Staking Ethereum 2.0

Cara kerja Staking di Ethereum 2.0 ini sama seperti kebanyakan platform lainnya, yakni Ether (ETH) yang kamu miliki nantinya akan dikunci, kemudian akan dimuat untuk dapat diproses dan selanjutnya kamu hanya menunggunya saja. Untuk mempertahankan Ethereum 2.0 ini cukup mudah, karena ada ambang minimum 32 ETH yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam staking dan selanjutnya validator perlu menjalankan simpul validator.

Untuk dapat melakukan staking di Ethereum 2.0 ini tidak diperlukan mesin khusus, sehingga dapat dilakukan pada komputer atau laptop yang biasa kamu gunakan. Akan tetapi, sistem staking tidaklah sederhana seperti menyimpan Ether di wallet biasa. Tapi juga harus menyimpan di wallet pada komputer yang harus terhubung ke internet selama 24/7.

Karena, jika kamu tidak terkoneksi ke internet atau sedang offline, maka sistem akan memberikan denda atau punishment secara otomatis mengurangi jumlah Ether yang sedang kamu staking. 

Menjadi Validator Staking Ethereum 2.0 dan Implementasi PoS di Ethereum 2.0

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, untuk dapat berpartisipasi dalam staking, maka kamu harus memiliki 32 ETH lebih dulu. Staking Ethereum dikatakan dapat menghasilkan imbalan dari 4,5% hingga 10,5%. Persentase tersebut akan bervariasi sesuai pada jumlah total ETH yang Anda pertaruhkan. Maka itu, semakin besar ETH yang digunakan untuk staking, maka reward yang akan didapatkan semakin besar, begitu juga sebaliknya.

Dalam implementasi PoS di Ethereum 2.0 ini Ethereum berupaya mendesentralisasi dan mempercepat jaringan. Secara historis, Ethereum mengoperasikan konsensus Proof-of-Work (PoW). Namun, Ethereum memutuskan pindah ke PoS karena dianggap lebih hemat secara energi dibandingkan dengan PoW.

Pengembang inti dari Ethereum sangat mendukung desentralisasi dengan menunjukkan alasan lain untuk pindah ke PoS. Salah satunya adalah selama beberapa tahun termasuk BTC dan ETH yang sangat bergantung pada sejumlah kecil mining pool penambangan besar, karena perlombaan untuk mengembangkan hardware atau perangkat keras penambangan lebih cepat dan canggih.

Namun sebaliknya, siapa saja dapat beroperasi sebagai validator PoS (Proof-of-Stakes) tanpa memerlukan perangkat keras khusus. Oleh karena itu, teorinya adalah blockchain PoS ini memiliki peluang lebih baik untuk lebih terdesentralisasi karena hambatan masuk relatif lebih rendah. Ethereum 2.0 juga akan melibatkan implementasi sharding, yang merupakan teknik partisi dan memungkinkan throughput lebih cepat.

Stacking Pools

Staking pools akan melibatkan banyak pihak yang berkumpul untuk berpartisipasi dalam staking sebagai validator tunggal. Staking pools ini dijalankan oleh operator pool, misalnya; pertukaran seperti Binance, Crypto.com, dan Kraken menjalankan program pengumpulan staking. Pertukaran tersebut nantinya akan menyetor dana pengguna ke wallet yang kemudian digunakan untuk staking. Namun, ada juga kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengumpulan pool yang beroperasi berdasarkan pengguna yang menyimpan token di wallet pribadi atau bahkan di cold wallet mereka.

Keuntungan dari staking pool adalah memungkinkan penggunanya untuk mengumpulkan crypto dan memiliki kesempatan lebih baik lagi untuk dipilih sebagai validator dan mendapatkan hadiah pengarsipan. Di sisi lain, hadiah akan tersebar di semua peserta pool, dan secara umum akan menghasilkan lebih sedikit keuntungan individu.

Staking pools juga merupakan pilihan terbaik untuk mendapatkan passive income melalui pengarsipan tanpa harus memerlukan pengetahuan teknis untuk mengatur simpul yang valid dalam jaringan. Keuntungan lebih lanjutnya adalah tidak ada token yang harus dikunci untuk jangka waktu tertentu, seperti yang diperlukan untuk menjadi validator dalam banyak program taruhan.

Manfaat dan Risiko dari Staking Ethereum 2.0

Manfaat paling nyata dari staking adalah dapat menghasilkan passive income dari memegang crypto. Staking juga akan memberikan kesempatan untuk menjadi peserta aktif dalam proyek blockchain favorit kamu.

Sebagai perumpamaan, misalnya kamu mempertaruhkan 32 ETH, maka return yang akan didapatkan per hari, bulan atau tahun secara hitungan kasar maka hasil per harinya bisa mendapatkan passive income senilai $3.15, perminggu $22.07, per bulannya $94.57 dan per tahunnya akan mendapatkan $1.151. Maka itu, semakin besar Ether yang dipertaruhkan maka semakin besar pula imbalan yang bisa didapatkan.

Selain keuntungan tentu juga memiliki risiko, sebab dengan mempertaruhkan aset  yang dimiliki dan mengunci kepemilikan cryptocurrency untuk periode yang telah ditentukan. Artinya, jika ada kejatuhan pasar secara tiba-tiba, maka pengguna tidak akan dapat menarik crypto mereka keluar dari program staking.

Bahkan, jika terjadi penurunan pasar menjadi lebih kecil, nilai imbalan mungkin tidak mencakup pengurangan dari nilai crypto. Pada saat berpartisipasi dalam  pool staking, maka perlu menyadari bahwa orang lain mungkin bisa mengambil alih cryptocurrency Anda. Oleh karena itu, penting bagi pemilik aset kripto untuk menjaga semua private key mereka dan juga harus tetap aman, serta tidak pernah dibagikan dengan orang atau entitas lain.

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU