26.4 C
Jakarta
Selasa, 24 Desember, 2024

Startup Manajemen Kripto Nobi Raih Pendanaan Rp57,38 Miliar dari AC Ventures

JAKARTA, duniafintech.com – Platform manajemen aset kripto, Nobi, mengumumkan perolehan dana sebesar US$4 juta atau setara Rp57,38 miliar (kurs Rp14.345/US$) dalam putaran pendanaan tahap awal atau seed funding.

Pendanaan ini dipimpin oleh AC Ventures, dan diikuti oleh Appworks, Skystar Capital, Cakra Ventures, Global Founders Capital (GFC), termasuk sejumlah angel investor, termasuk pendiri Modalku, Reynold Wijaya.

Co-Founder & CEO, NOBI Lawrence Samantha mengatakan dana segar ini akan digunakan oleh NOBI untuk lebih meningkatkan produk mereka, mengembangkan utilitas Honest Token (HNST), dan melakukan perluasan tim.

Lawrence melanjutkan, sebagai perusahaan jasa keuangan untuk para investor pasar kripto, NOBI bertujuan membantu para investor kasual untuk memperoleh aset kripto mereka dengan menyediakan layanan, seperti Staking, Savings, dan Trading Strategy.

NOBI memungkinkan para klien untuk memperoleh yield yang menarik saat memiliki Bitcoin, Ethereum, dan aset kripto teratas lain. NOBI berfokus untuk membantu para investor kasual yang ingin mendiversifikasi aset mereka ke kripto, dan non-trader yang tidak memiliki waktu untuk mengelola aset mereka secara aktif, tanpa biaya, dan dengan cara yang mudah.

“NOBI to the moon! Ini adalah langkah besar bagi kami. AC Ventures bersama dengan investor kami yang lain memiliki pengalaman mendalam yang tak tertandingi dalam dunia financial technology (fintech), investasi, dan kripto,” katanya dalam keterangannya, Kamis (17/2).

Dia pun menuturkan, putaran investasi ini menunjukkan kepercayaan dan komitmen mereka terhadap apa yang dapat Nobi lakukan untuk membuat perbedaan saat ruang kripto dan keuangan mulai bergabung.

Dengan total populasi 274 juta orang, Indonesia menyumbang lebih dari 45% total populasi di Asia Tenggara. Negara ini diperkirakan memiliki 66% populasi underbanked/unbanked yang merupakan peluang besar untuk sektor yang bergerak di layanan keuangan digital.

“Ukuran pasar yang begitu besar ini menjadikan Indonesia ditetapkan sebagai pasar yang penting bagi pengembangan aset kripto,” ujarnya.

Menurut data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappepti), jumlah investor kripto tumbuh dua kali lebih cepat dari investor saham pada 2021 mencapai 11,2 juta orang.

Hal ini menandai dimulainya era emas dalam bisnis kripto. Selain itu, nilai transaksi perdagangan aset kripto di Indonesia sepanjang 2021 mencapai Rp859,4 triliun. Jika dibandingkan dengan 2020, terdapat peningkatan nilai transaksi sebesar 1,222%.

Berdasarkan data statistik ini, terbukti jika aset kripto telah menjadi salah satu kategori investasi paling dicari di Indonesia.

Founder & Managing Partner, AC Ventures Michael Soerijadji mengungkapkan permintaan aset kripto di Indonesia tumbuh dengan pesat sejalan dengan tren global. Domestic trading volume meningkat lebih dari 10 kali lipat hingga melebihi US$60 miliar pada 2021 melalui lebih dari 11 juta akun pengguna.

“NOBI menyediakan berbagai layanan untuk investor, mulai dari trading, fund investment, serta staking, yang memungkinkan koin Anda (investor) menghasilkan bunga. Platform NOBI yang ramah pengguna dan intuitif memudahkan pengguna untuk mulai berinvestasi dalam mata uang kripto,” ucapnya.

Tim NOBI dipimpin oleh Co-founder Lawrence Samantha (CEO), Edy Senjaya (CTO), dan Dionisius Evan Alam (CPO). Ketiga pendiri ini berhasil menggabungkan keahlian kewirausahaan dan operasional mereka dalam bisnis NOBI.

Sebagai CEO, Lawrence memiliki pengetahuan dan passion yang kuat di bidang mata uang kripto. Ia memulai penambangan Bitcoin pada 2011 setelah lulus dari Ohio State University, dan sebelum menjadi salah satu pendiri one-stop ticketing management platform, Loket.

Sementara Edy, memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di berbagai perusahaan multinasional. Ia begitu yakin dengan ekosistem Web3. Kecintaannya kepada cryptocurrency dimulai sejak 2017 ketika ia mulai mengoperasikan penambangan kripto, menjalankan Bitharga, sebuah alat pemantauan harga kripto, dan membangun berbagai solusi berbasis blockchain menggunakan smart contracts.

Di sisi lain, Dionisius yang juga lulusan dari Ohio State University merupakan pendiri dan penasihat berbagai startup, mulai dari startup yang bergerak di bidang konsultan branding, software agency, hingga koperasi simpan pinjam digital. Dionisius memiliki pengalaman lebih dari lima tahun dalam bidang perdagangan berjangka, option, dan kripto.

Saat ini, NOBI mengelola aset kripto senilai lebih dari Rp 1 triliun di semua layanan, dan mengalami pertumbuhan luar biasa dengan 15 kali lebih banyak pengguna aktif dalam enam bulan terakhir.

Ke depan, startup ini berencana untuk lebih meningkatkan produk mereka dan memperluas tim dengan menggandakan karyawan untuk meningkatkan skala operasional mereka.

 

 

 

Penulis: Nanda Aria

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU