28.2 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Startup Unicorn Lahir Setiap 4 Hari di China?

duniafintech.com – Munculnya berbagai macam startup yang semakin pesat, membuat para penggiat startup kian berlomba-lomba demi menyandang gelar startup unicorn. Seperti yang di laporkan tahun lalu, China berhasil melahirkan 97 startup unicorn atau bervaluasi di atas US$1 miliar. Artinya dalam 3,8 hari ada satu unicorn yang lahir di China.

Ini merupakan penelitian dari perusahaan riset berbasis di Shanghai bernama Hurun Report. Tahun lalu jumlah unicorn mencapai 186 startup dengan valuasi gabungan mereka mencapai 5 triliun atau setara US$736 miliar (Rp 10.304 triliun)

Baca juga : Apa Itu Stablecoin dan Hubungannya dengan Kripto Aset?

South China Morning Post melaporkan, Ant Financial Service pemilik mobile payment Alipay yang terafiliasi dengan raksasa e-commerce, Alibaba Group Holding, jadi startup unicorn dengan valuasi terbesar di China mencapai 1 triliun yuan, menurut Hurun Greater China Unicorn Index 2018.

Startup valuasi terbesar kedua jatuh kepada Jinri Toutiao yang merupakan agregator berita populer Tiongkok yang dimiliki ByteDance dengan valuasi diperkirakan mencapai 500 miliar yuan. Didi Chuxing, operator platform berbagi tumpangan terbesar di negara China berada diposisi berikutnya dengan valuasi 300 miliar yuan.

Startup mobil listrik Leap Motor, yang didirikan pada Januari 2017, adalah yang termuda bergabung dengan klub unicorn elit China dengan valuasi lebih dari 7 miliar yuan.

“Tahun ini, kami melihat tercipta rekor jumlah orang yang keluar dari Daftar Kaya di China karena kemunduran ekonomi,” kata Ruper Hoogewerf, chairman dan kepala Riset Hurun Report, dalam sebuah pernyataan, Selasa (29/1/2019).

“Namun, masih ada lebih dari 200 miliuner baru di daftar terkaya dan perusahaan terkemuka miliuner baru ini adalah unicorn.”

Lalu bagaimana dengan Indonesia? Untuk jangka panjang, pada 2020 nanti, Kominfo sudah mempersiapkan 44 startup lokal untuk “go unicorn”. Adapun yang memilih 44 startup lokal tersebut bukan semata-mata pemerintah, namun ekosistem startup lokal secara keseluruhan.

Lantas, apa pertimbangan yang membuat 44 startup ini terpilih sebagai calon unicorn? Rudiantara mengatakan tolak ukurnya harus melewati seed capital atau pendanaan awal.  Beberapa di antara 44 startup bahkan sudah melewati pendaanaan seri A dan B. Dengan demikian, mereka sudah dinyatakan valid dan memiliki pasar.

Soal target yang ingin dicapai pada 2020 nanti, Rudiantara membuatnya berdasar perhitungan rasio keberhasilan startup di dunia yang sebesar 4 persen pada 2017. Jadi diperkirakan dari 100 startup, ada 96 yang gugur.

Pemerintah menggenjot pertumbuhan startup demi meningkatkan perekonomian nasional. Selain 44 startup unicorn, pemerintah masih terus menjalankan program 1.000 startup digital yang diproyeksikan tercapai pada 2020 mendatang.

1 KOMENTAR

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU