Startup yang bergerak di bidang pelayanan bagi pengusaha warung makan, Wahyoo, sukses menggandeng mitra Warung Tegal (Warteg) di Jabodetabek. Untuk itu, kesuksesan yang sana ingin dikembangkan hingga ke Bandung dan Bali akhir tahun ini.
CEO Wahyoo Peter Shearer mengungkapkan, setelah melewati masa pandemi 2020-2021 yang berat, Wahyoo kini bersiap untuk memasuki fase-fase baru, khususnya di era new-normal sejalan dengan semakin membaiknya situasi pandemi.
Dia menjelaskan, lewat pengalaman, kemampuan, serta infrastruktur yang dibangun selama empat tahun belakangan, pihaknya ingin Wahyoo mampu melebarkan sayap ke kota-kota lain baik Pulau Jawa maupun di luar Jawa.
“Khususnya Bali demi memberi dampak yang lebih luas lagi bagi masyarakat. Akhir tahun ini kami ingin bisa hadir di Bandung dan Bali. Kami ingin warung makan naik kelas,” katanya dikutip, Rabu (3/11).
Mendorong Usaha Warung Makan Naik Kelas
Peter menuturkan, setelah empat tahun berdiri, Wahyoo kini telah bertransformasi menjadi layanan terpadu yang mendukung pertumbuhan usaha pemilik warung makan atau warteg.
Layanan yang disediakan platform ini meliputi kemudahan berbelanja lewat ponsel, layanan teknologi pendukung, pelatihan wirausaha, hingga kegiatan komunitas.
“Tak heran ada yang menyebut Wahyoo sebagai digital social enterprise dengan fokus membantu warung makan naik kelas,” ujarnya.
Mitra Wahyoo pun kian berkembang sebagai bukti respons pasar yang baik. Berawal dari ratusan dan ribuan warung makan, kini Wahyoo telah memiliki sekitar 17 ribu mitra yang bergabung di Jabodetabek.
Empat Strategi Wahyoo Tingkatkan Skala Bisnisnya
Perkembangan Wahyoo yang pesat, tak bisa dilepaskan dari empat strategi yang dikembangkannya.
1. Ekspansi Bisnis
Ekspansi layanan yang agresif membuat bisnis Wahyoo bertumbuh kencang. Awal tahun 2020, misalnya, mereka mengakuisisi platform direktori toko daring Alamat.com.
Situs ini menawarkan solusi digital guna membantu UMKM mengembangkan bisnis dengan memanfaatkan data konsumen.
2. Kolaborasi
Untuk memasok kebutuhan konsumennya, Wahyoo menggandeng PaketKu, sebuah perusahaan express delivery berbasis teknologi yang mengedepankan layanan tepat waktu dengan tarif kompetitif untuk pengiriman baik antar kota maupun antar provinsi.
3. Inovasi
Selain itu, untuk meningkatkan keragaman produk yang dijajakan para mitra, Wahyoo pun membuat unit bisnis Bikin Tajir Group yang melahirkan produk private label guna dipasarkan para mitra Wahyoo, seperti Ayam Goreng Bikin Tajir (AGBT) dan Bebek Goreng Bikin Tajir (BGBT).
AGBT sudah memiliki sekitar 350 outlet dan BGBT sudah memiliki lebih dari 100 outlet yang tersebar di Jabodetabek. Memiliki private label produk menjadi strategi Wahyoo agar para mitra bisa meraup pendapatan lebih banyak lewat menu baru yang belum pernah disajikan sebelumnya.
4. Edukasi dan Literasi
Tidak cukup hanya menyajikan teknologi untuk proses bisnis dan inovasi produk, Wahyoo juga melakukan edukasi fitur-fitur finansial agar pengelolaan cashflow warung menjadi lebih baik lagi.
Warteg yang sudah bergabung dengan Wahyoo juga akan mendapatkan P3K atau pelatihan, pembimbingan, pendapatan dan kemudahan. Bahkan dibuat Wahyoo Academy untuk meningkatkan capacity dan capability para mitranya.
Penulis: Nanda Aria
Editor: Anju Mahendra