26.1 C
Jakarta
Jumat, 22 November, 2024

Stimulus China Dongkrak Pasar Saham, Kripto Masih Lesu

Jakarta, 25 September 2024 – Pasar saham global mendapat angin segar setelah China mengumumkan serangkaian langkah stimulus ekonomi yang ambisius. Indeks-indeks utama di Asia, Eropa, dan Amerika Serikat kompak menguat, mencerminkan optimisme investor terhadap prospek pertumbuhan ekonomi global. Namun, di tengah euforia pasar saham, pasar kripto justru terlihat lesu. Bitcoin dan mata uang kripto lainnya masih terjebak dalam tren sideways, belum mampu memanfaatkan momentum positif dari stimulus China.

Pemerintah China telah menggelontorkan dana triliunan yuan untuk mendongkrak sektor-sektor kunci seperti infrastruktur, manufaktur, dan teknologi. Stimulus ini diharapkan dapat mendorong konsumsi domestik dan meningkatkan daya saing ekspor China. Pasar saham merespons positif langkah-langkah ini, dengan indeks Shanghai Composite dan Hang Seng Index memimpin kenaikan di Asia.

Stimulus China Dongkrak Pasar Saham, Kripto Masih Lesu

Di sisi lain, pasar kripto masih belum menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Bitcoin, mata uang kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, masih berkutat di kisaran US$26.000. Investor kripto tampaknya masih menunggu katalis yang lebih kuat untuk mendorong harga lebih tinggi. Beberapa analis berpendapat bahwa pasar kripto masih dipengaruhi oleh sentimen negatif terkait regulasi dan ketidakpastian makroekonomi.

Meskipun demikian, beberapa pengamat pasar tetap optimistis terhadap prospek jangka panjang kripto. Mereka berpendapat bahwa adopsi kripto yang semakin meluas dan inovasi teknologi blockchain akan menjadi pendorong utama pertumbuhan pasar di masa depan. Stimulus China, meskipun belum berdampak langsung pada pasar kripto, dapat memberikan efek positif secara tidak langsung melalui peningkatan aktivitas ekonomi global dan kepercayaan investor.

Disclaimer: Artikel ini bersifat informatif dan bukan merupakan saran investasi. Investor disarankan untuk melakukan riset sendiri sebelum membuat keputusan investasi.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU