Strategi Keuangan Perusahaan: Komponen, Fungsi, hingga Contohnya

JAKARTA, duniafintech.com – Strategi keuangan perusahaan adalah rencana jangka panjang yang dirancang untuk mengelola sumber daya keuangan perusahaan dengan cara yang efisien dan efektif. 

Tujuan kebijakan finansial perusahaan adalah mengoptimalkan nilai perusahaan dengan meminimalkan risiko, meningkatkan profitabilitas, dan memaksimalkan nilai pemegang saham.

Nah, untuk mengetahui lebih jauh tentang strategi keuangan perusahaan, simak ulasannya berikut ini.

Komponen Strategi Keuangan Perusahaan 

Berikut adalah beberapa komponen utama dari kebijakan finansial perusahaan:

1. Pembiayaan

Strategi keuangan mencakup bagaimana perusahaan akan mendapatkan sumber pembiayaan, apakah melalui pinjaman, penerbitan obligasi, atau emisi saham. Keputusan ini harus mempertimbangkan biaya modal, risiko, dan keberlanjutan dalam jangka panjang.

Baca juga: Tips Investasi untuk Pengusaha Muda yang Patut Ditiru Nih!

2. Investasi

Perusahaan harus memutuskan bagaimana mengalokasikan dana yang dimilikinya untuk investasi. Ini termasuk keputusan tentang investasi dalam aset tetap (seperti tanah dan bangunan), pengembangan produk atau layanan baru, dan investasi dalam teknologi.

3. Manajemen Risiko

Kebijakan finansial harus mencakup manajemen risiko yang cermat, termasuk manajemen risiko keuangan (seperti risiko mata uang dan suku bunga) dan asuransi untuk melindungi perusahaan dari kerugian yang tidak terduga.

4. Dividen dan Pengembalian Modal

Perusahaan harus memiliki kebijakan dividen yang jelas, menentukan seberapa banyak dari laba yang akan dibagikan kepada pemegang saham dan seberapa banyak yang akan digunakan kembali untuk investasi dalam perusahaan.

5. Pengelolaan Modal Kerja

Manajemen modal kerja termasuk pengelolaan kas, persediaan, dan piutang. Kebijakan finansial perusahaan harus mencakup cara untuk mengelola modal kerja dengan efisien untuk memastikan likuiditas yang memadai dan meminimalkan biaya operasional.

6. Evaluasi Kinerja Keuangan

Perusahaan harus memiliki metrik dan indikator kinerja keuangan yang jelas untuk menilai kesehatan keuangan mereka. Ini termasuk rasio keuangan seperti rasio utang terhadap ekuitas, rasio lancar, dan margin laba bersih.

7. Pajak dan Kepatuhan Hukum

Kebijakan finansial harus mempertimbangkan implikasi pajak dari keputusan keuangan perusahaan serta memastikan kepatuhan penuh dengan hukum dan peraturan perpajakan yang berlaku.

8. Pengelolaan Utang

Jika perusahaan memiliki utang, strategi keuangan harus mencakup manajemen utang yang efektif, termasuk pengelolaan jadwal pembayaran dan restrukturisasi utang jika diperlukan.

Fungsi Strategi Keuangan Perusahaan

Kebijakan finansial perusahaan memiliki berbagai fungsi kunci yang berperan dalam mengelola keuangan perusahaan dengan efisien dan efektif. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari strategi keuangan perusahaan:

1. Penentuan Tujuan Keuangan

Kebijakan finansial membantu perusahaan menetapkan tujuan keuangan jangka panjang dan jangka pendek, seperti pertumbuhan pendapatan, profitabilitas, dan pengembalian investasi yang diharapkan.

2. Alokasi Sumber Daya

Kebijakan finansial membantu dalam mengalokasikan sumber daya keuangan perusahaan ke berbagai kegiatan, proyek, dan investasi. Hal ini melibatkan keputusan tentang seberapa banyak dana yang akan dialokasikan ke pengembangan produk baru, ekspansi pasar, penelitian dan pengembangan, serta investasi dalam teknologi dan aset fisik lainnya.

3. Pembiayaan Optimal

Membantu perusahaan dalam memilih struktur modal yang optimal dengan mempertimbangkan rasio antara modal ekuitas dan utang. Keputusan ini mempengaruhi biaya modal perusahaan dan nilai perusahaan secara keseluruhan.

4. Manajemen Risiko

Memiliki peran kunci dalam mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola risiko keuangan seperti risiko mata uang, suku bunga, dan risiko kredit. Kebijakan finansial melibatkan penggunaan instrumen keuangan derivatif dan asuransi untuk melindungi perusahaan dari fluktuasi pasar yang merugikan.

5. Pengambilan Keputusan Investasi

Membantu dalam mengidentifikasi peluang investasi yang menguntungkan dan merumuskan kriteria evaluasi proyek-proyek investasi. Ini melibatkan analisis yang cermat tentang pengembalian investasi (ROI), nilai sekarang bersih (NPV), dan tingkat pengembalian internal (IRR).

6. Manajemen Modal Kerja

Kebijakan finansial membantu dalam manajemen modal kerja, termasuk pengelolaan kas, piutang, persediaan, dan hutang. Tujuannya adalah meminimalkan biaya modal kerja dan memaksimalkan likuiditas perusahaan.

7. Kebijakan Dividen

Menentukan kebijakan dividen perusahaan, yaitu seberapa banyak laba yang akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen dan seberapa banyak yang akan di retensikan untuk investasi lebih lanjut.

8. Evaluasi Kinerja Keuangan

Kebijakan finansial melibatkan pemantauan dan evaluasi kinerja keuangan perusahaan menggunakan rasio-rasio keuangan seperti rasio utang terhadap ekuitas, rasio laba bersih terhadap penjualan, dan lainnya.

9. Pengelolaan Utang

Jika perusahaan memiliki utang, strategi keuangan membantu dalam manajemen utang, termasuk kebijakan pembayaran bunga dan jadwal pembayaran pokok utang.

10. Pemenuhan Kepatuhan dan Regulasi

Menentukan kebijakan dan prosedur keuangan perusahaan untuk mematuhi hukum, peraturan perpajakan, dan regulasi keuangan yang berlaku.

Contoh Strategi Keuangan Perusahaan

Berikut adalah beberapa contoh kebijakan finansial perusahaan yang sering digunakan untuk mencapai tujuan keuangan dan mengelola sumber daya finansial dengan bijaksana:

Baca juga: Saham Top Gainer Hari Ini: MNC Group Mendominasi

1. Diversifikasi Portofolio

Diversifikasi investasi melibatkan alokasi dana ke berbagai aset atau bisnis yang berbeda untuk mengurangi risiko. Perusahaan dapat menginvestasikan dana mereka dalam berbagai sektor industri atau di pasar internasional.

2. Optimasi Struktur Modal

Perusahaan dapat merencanakan kebijakan modal yang optimal, menimbang antara pembiayaan melalui ekuitas dan utang. Pengelolaan utang dengan bijaksana dan memilih instrumen keuangan yang tepat juga merupakan bagian dari strategi ini.

3. Manajemen Risiko

Penggunaan derivatif dan asuransi untuk melindungi perusahaan dari fluktuasi mata uang, suku bunga, atau harga komoditas adalah strategi umum dalam manajemen risiko keuangan.

4. Efisiensi Modal Kerja

Mengelola modal kerja dengan efisien melibatkan pengelolaan kas, piutang, persediaan, dan hutang dengan baik. Strategi ini membantu perusahaan meminimalkan biaya modal kerja dan meningkatkan likuiditas.

5. Pengendalian Biaya

Menetapkan kebijakan pengendalian biaya dan efisiensi operasional untuk memastikan bahwa pengeluaran perusahaan tidak melebihi pendapatannya. Ini termasuk peninjauan rutin terhadap biaya operasional dan penghematan di berbagai departemen.

6. Kebijakan Dividen

Menetapkan kebijakan dividen yang jelas, termasuk persentase laba yang akan dibagikan kepada pemegang saham dan persentase yang akan digunakan kembali untuk investasi di dalam perusahaan.

7. Peninjauan Kembali Investasi

Menganalisis proyek-proyek investasi yang ada dan yang direncanakan untuk memastikan bahwa sumber daya dialokasikan pada proyek-proyek dengan potensi pengembalian yang tinggi dan sesuai dengan tujuan jangka panjang perusahaan.

8. Penyusunan Anggaran

Membuat anggaran yang realistis untuk mengontrol pengeluaran dan memastikan bahwa perusahaan tidak menghabiskan lebih dari yang dapat dihasilkan.

9. Optimasi Pajak

Merencanakan strategi perpajakan yang optimal untuk meminimalkan liabilitas pajak perusahaan. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang peraturan pajak lokal dan internasional.

10. Penyusunan Laporan Keuangan yang Jelas dan Akurat

Menyusun laporan keuangan yang akurat dan terperinci serta menyajikan informasi finansial secara transparan kepada pemangku kepentingan.

Baca juga: Investasi Mata Uang Asing: Kelebihan dan Kekurangannya

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com