JAKARTA, 8 Oktober 2024 – Saham BREN, Prajogo Pangestu bos perusahaan dari Grup Barito, kini tak lagi memegang gelar sebagai orang terkaya di Indonesia. Posisinya digeser oleh Budi Hartono, yang berhasil merebut posisi teratas sebagai individu terkaya di tanah air.
Selama tiga bulan, dari Juli hingga September, nama Prajogo Pangestu sempat nyaman berada di peringkat pertama orang terkaya di Indonesia. Namun, menurut data Bloomberg Billionaires Index pada 7 Oktober 2024, nilai kekayaan Budi Hartono kini mencapai US$25,2 miliar atau sekitar Rp395,54 triliun (dengan asumsi kurs Rp15.695/US$).
Budi Hartono berhasil menduduki posisi tersebut setelah kekayaan Prajogo Pangestu, pemilik Barito Pacific (BRPT), mengalami penurunan hampir 1% dalam waktu 24 jam, atau setara dengan hilangnya US$127,7 juta (sekitar Rp2 triliun). Penurunan ini semakin menambah total penurunan kekayaan Prajogo sejak awal tahun 2024, yang mencapai 20,7%, sehingga kini hanya tersisa US$6,4 miliar (Rp100,45 triliun).
Saham BREN Merosot 3%
Kekayaan Prajogo masih berpotensi terus menurun, terlebih lagi harga saham Barito Renewables Energy (BREN) terus merosot hingga menyentuh 3% dalam satu hari perdagangan.
Selama sebulan terakhir, saham BREN mengalami penurunan tajam sebesar 36,34%, yang merupakan penurunan harga saham terbesar secara berturut-turut, terutama setelah saham BREN dikeluarkan dari daftar Indeks FTSE Russell.
Pada penutupan perdagangan sesi kedua kemarin, saham BREN turun lagi sebesar 2,88% menjadi Rp6.750 per saham. Prajogo Pangestu dikenal sebagai pemilik Barito Pacific Group, sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang energi dan memainkan peran penting dalam berbagai industri di Indonesia.
Data dari Bloomberg menunjukkan bahwa Prajogo menguasai 66.854.606.765 saham atau sekitar 70,90% saham BRPT secara langsung.
Sementara itu, kekayaan Budi Hartono terus meningkat, dengan pertumbuhan sebesar 9,7% sepanjang tahun 2024, atau naik US$2,2 miliar (sekitar Rp34,53 triliun).
Kenaikan ini sebagian besar didorong oleh fundamental yang kuat dari saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), yang merupakan salah satu perusahaan miliknya.
Hingga sesi perdagangan kedua, saham BBCA telah meningkat 9,57% sejak awal tahun, menjadi Rp10.300 per saham.
Sebagai gambaran, kekayaan Budi Hartono berasal dari kepemilikannya di Grup Djarum, yang juga terhubung dengan bisnis di bawah perusahaan induk Dwimuria Investama Andalan. Melalui perusahaan induk tersebut, Budi Hartono menguasai 29% saham Bank Central Asia (BBCA), berdasarkan data Bloomberg.
7 Orang Terkaya di Indonesia
Berikut adalah daftar enam orang terkaya di Indonesia menurut data Bloomberg Billionaires (Rich) Index per 7 Oktober 2024:
- Budi Hartono – US$25,2 miliar (Rp395,54 triliun)
- Prajogo Pangestu – US$24,6 miliar (Rp386,12 triliun)
- Michael Hartono – US$24,2 miliar (Rp379,84 triliun)
- Low Tuck Kwong – US$24 miliar (Rp376,7 triliun)
- Sukanto Tanoto – US$20,7 miliar (Rp324,91 triliun)
- Anthoni Salim – US$13,9 miliar (Rp218,17 triliun)
- Sri Prakash Lohia – US$9 miliar (Rp141,26 triliun)